Perawatan Untuk Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Perawatan untuk hipotensi orthostatik tergantung pada diagnosis yang mendasarinya. Jika penyebanya adalah dehidrasi, maka penggantian cairan akan menghilangkan gejala-gejala. Jika ia disebabkan oleh pengobatan, maka penyesuaian dosis atau perubahan pada tipe dari obat yang diminum mungkin diperlukan.
Compression stockings mungkin dipertimbangkan untuk membantu mencegah cairan dari berkumpul pada kaki-kaki ketika seseorang duduk atau berbaring. Ini mengizinkan lebih banyak aliran darah tersedia pada otak ketika perubahan-perubahan dalam posisi terjadi.
Obat-obat mungkin berguna, sekali lagi tergantung pada penyebab yang mendasari hipotensi orthostatik. Untuk mereka yang kalau tidak sehat-sehat saja dan tidak mempunyai penyakit yang spesifik yang harus dirawat, pemasukan garam dan cairan yang meningkat mungkin direkomendasikan. Kafein dan obat-obat antiperadangan nonsteroid contohnya, ibuprofen mungkin juga disarankan.
Beberapa pasien-pasien mungkin adalah calon untuk fludrocortisone (Florinef) untuk meningkatkan volume dari cairan dalam pembuluh-pembuluh darah. Pengobatan ini mempunyai efek-efek sampingan yang signifikan, termasuk tingkat-tingkat magnesium dan potassium yang menurun dalam darah, sakit kepala, bengkak, dan bertambah berat badan.
Komplikasi-Komplikasi Dari Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Jatuh adalah komplikasi yang paling penting dari hipotensi orthostatik. Paling sering, gejala-gejala adalah transient (sementara) dan hilang sendiri, memberikan pasien kesempatan untuk duduk, namun ketika kejatuhan tekanan darah menyebabkan syncope (pingsan) atau hampir pingsan, adalah trauma yang didukung dalam kejatuhan yang paling banyak menyebabkan kerusakan.
Mencegah Hipotensi Orthosatik (Orthostatic Hypotension)
Karena dehidrasi adalah penyebab yang paling umum dari hipotensi orthostatik, adalah penting untuk mengecilkan risiko dengan mempertahankan cairan yang cukup. Ini terutama penting jika individu bekerja atau latihan dalam lingkungan yang panas. Kehilangan cairan dari muntah, diare, dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan demam harus diganti sebaik mungkin.
Pasien-pasien yang mengambil obat-obat baru yang mungkin mempengaruhi autonomic nervous system harus sadar tentang potensi untuk hipotensi orthostatik dan melaporkan segala gejala-gejala pada dokter mereka.
Rabu, 13 Juli 2011
Selasa, 31 Mei 2011
Hipotensi Orthostatik (4)
Saat Untuk Memanggil Dokter Untuk Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Merasa pingsan atau pening adalah tidak normal. Sementara episode yang jarang yang dapat dijelaskan oleh keadaan-keadaan, seperti bekerja atau latihan di panas, mungkin diabaikan, kejadian-kejadian yang lebih seing harus diselidiki.
Jika seseorang pingsan dan tidak sadar, bahkan untuk periode waktu yang singkat, adalah tidak pernah normal dan perawatan medis harus diakses.
Mendiagnosa Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Kunci pada diagnosis adalah pemeriksaan sejarah dan fisik yang baik. Dokter akan ingin mengetahui keadaan-keadaan yang berhubungan dengan gejala-gejala dari kepeningan atau pingsan, karena pasien tidak mungkin telah mengukur tekanan darah mereka dan memeriksa angka nadi mereka ditengah-tengah episode.
Gejala-gejala cenderung transient (sementara) dan menghilang dengan cepat. Jika ada kekhawatiran bahwa tanda-tanda vital akan berubah denga posisi, dokter akan mengukur tekanan darah pada kedua posisi yaitu berbaring dan berdiri dan mencari perubahan-perubahan.
Menurut American Academy of Neurology, diagnosis yang formal dari hipotensi orthostatik memerlukan kejatuhan dari 20mm pada tekanan darah systolic atau kejatuhan 10mm pada tekanan darah diastolic dalam tiga menit berdiri. Seringkali ada peningkatan yang berhubungan pada nadi jantung, terutama jika dehidrasi atau perdarahan adalah penyebabnya (jika pasien mengkonsumsi beta blocker, nadi jantung mungkin tidak mampu untuk merespon dengan peningkatan).
Tes-tes darah mungkin dipesan untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin termasuk jumlah sel darah merah atau red blood cell count (CBC) untuk menilai anemia atau perdarahan. Elektrolit-elektrolit mungkin diperiksa, terutama jika telah ada sejarah kehilangan cairan melalui muntah atau diare, karena kelainan-kelainan sodium dan potassium mungkin adalah persoalan. Fungsi ginjal mungkin diakses (dinilai).
Jika pemeriksaan fisik mengungkap kekhawatiran tentang jantung, electrocardiogram (EKG) mungkin dilakukan untuk mengevaluasi konduksi elektrik dan irama jantung. Echocardiogram atau ultrasound dari jantung mungkin dipesan untuk mengevaluasi klep-klep jantung dan menilai fungsi dari otot jantung. Stress test mungkin dipertimbangkan jika ada kekhawatiran tentang penyakit arteri koroner.
Heads-up tilt table test mungkin dipesan jika gejala-gejala dari hipotensi orthostatik terus menerus berulang namun telah menjadi sulit untuk mengdokumentasikan kelainan-kelainan dalam pembacaan-pembacaan tekanan darah. Sewaktu tes, pasien diikat rata diatas meja, dan ketika meja secara berangsur-angsur dimiringkan ke sudut 70 atau 80 derajat, pembacaan-pembacaan tekanan darah dan nadi jantung yang terus menerus diambil. Pasien mungkin ditinggalkan diatas meja untuk lebih dari 10 menit untuk mencari perubahan-perubahan yang tertunda yang terlihat pada postural orthostatic tachycardia syndrome.
Untuk banyak pasien-pasien, diagnosis mungkin dibuat berdasarkan pada pemeriksaan sejarah dan fisik, dan tidak ada pengujian lebih jauh mungkin diperlukan.
Merasa pingsan atau pening adalah tidak normal. Sementara episode yang jarang yang dapat dijelaskan oleh keadaan-keadaan, seperti bekerja atau latihan di panas, mungkin diabaikan, kejadian-kejadian yang lebih seing harus diselidiki.
Jika seseorang pingsan dan tidak sadar, bahkan untuk periode waktu yang singkat, adalah tidak pernah normal dan perawatan medis harus diakses.
Mendiagnosa Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Kunci pada diagnosis adalah pemeriksaan sejarah dan fisik yang baik. Dokter akan ingin mengetahui keadaan-keadaan yang berhubungan dengan gejala-gejala dari kepeningan atau pingsan, karena pasien tidak mungkin telah mengukur tekanan darah mereka dan memeriksa angka nadi mereka ditengah-tengah episode.
Gejala-gejala cenderung transient (sementara) dan menghilang dengan cepat. Jika ada kekhawatiran bahwa tanda-tanda vital akan berubah denga posisi, dokter akan mengukur tekanan darah pada kedua posisi yaitu berbaring dan berdiri dan mencari perubahan-perubahan.
Menurut American Academy of Neurology, diagnosis yang formal dari hipotensi orthostatik memerlukan kejatuhan dari 20mm pada tekanan darah systolic atau kejatuhan 10mm pada tekanan darah diastolic dalam tiga menit berdiri. Seringkali ada peningkatan yang berhubungan pada nadi jantung, terutama jika dehidrasi atau perdarahan adalah penyebabnya (jika pasien mengkonsumsi beta blocker, nadi jantung mungkin tidak mampu untuk merespon dengan peningkatan).
Tes-tes darah mungkin dipesan untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin termasuk jumlah sel darah merah atau red blood cell count (CBC) untuk menilai anemia atau perdarahan. Elektrolit-elektrolit mungkin diperiksa, terutama jika telah ada sejarah kehilangan cairan melalui muntah atau diare, karena kelainan-kelainan sodium dan potassium mungkin adalah persoalan. Fungsi ginjal mungkin diakses (dinilai).
Jika pemeriksaan fisik mengungkap kekhawatiran tentang jantung, electrocardiogram (EKG) mungkin dilakukan untuk mengevaluasi konduksi elektrik dan irama jantung. Echocardiogram atau ultrasound dari jantung mungkin dipesan untuk mengevaluasi klep-klep jantung dan menilai fungsi dari otot jantung. Stress test mungkin dipertimbangkan jika ada kekhawatiran tentang penyakit arteri koroner.
Heads-up tilt table test mungkin dipesan jika gejala-gejala dari hipotensi orthostatik terus menerus berulang namun telah menjadi sulit untuk mengdokumentasikan kelainan-kelainan dalam pembacaan-pembacaan tekanan darah. Sewaktu tes, pasien diikat rata diatas meja, dan ketika meja secara berangsur-angsur dimiringkan ke sudut 70 atau 80 derajat, pembacaan-pembacaan tekanan darah dan nadi jantung yang terus menerus diambil. Pasien mungkin ditinggalkan diatas meja untuk lebih dari 10 menit untuk mencari perubahan-perubahan yang tertunda yang terlihat pada postural orthostatic tachycardia syndrome.
Untuk banyak pasien-pasien, diagnosis mungkin dibuat berdasarkan pada pemeriksaan sejarah dan fisik, dan tidak ada pengujian lebih jauh mungkin diperlukan.
Hipotensi Orthostatik (3)
Faktor-Faktor Risiko Untuk Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Hipotensi orthostatik paling sering terjadi pada kaum tua. "Pengerasan dari arteri-arteri" atau atherosclerosis yang berkembang ketika kita menua membuat pembuluh-pembuluh darah lebih sulit untuk beradaptasi secara cepat ketika diperlukan. Begitu juga, banyak dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hipotensi orthostatik adalah progresif, dengan gejala-gejalanya memburuk dengan umur.
Kehamilan berhubungan dengan hipotensi orthostatik. Ketika kehamilan berlanjut, volume dari sistim sirkulasi membesar dan tekanan darah cenderung jatuh. Ini mungkin menjurus pada kepeningan ketika berdiri dengan cepat. Tingkat-tingkat tekanan darah kembali ke normal setelah kelahiran.
Berkeringat yang berlebihan yang disebabkan oleh pengerahan tenaga fisik dan paparan pada panas adalah faktor-faktor risiko dan penyebab-penyebab potensial dari dehidrasi dan gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Pasien-pasien yang mempunyai faktor-faktor risiko lain untuk mengembangkan hipotensi orthostatik mempunyai risiko yang meningkat jika mereka menjadi terdehidrasi bahkan dengan ringan.
Penggunaan alkohol yang kronis dan penyalahgunaan obat adalah juga faktor-faktor risiko untuk mengembangkan gejala-gejala dari hipotensi orhostatik.
Gejala-Gejala Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Ketika otak tidak mendapat cukup suplai darah, ia mulai turun fungsinya.
Gejala-gejala termasuk:
• kepeningan,
• kebingungan,
• mual, dan
• pingsan.
Mungkin juga ada kelemahan, penglihatan yang kabur, dan kegemetaran.
Gejala-gejala ini mungkin hilang secara cepat ketika tubuh perlahan-lahan menyesuaikan pada posisi berdiri, namun pada beberapa kasus-kasus pasien harus duduk atau berbaring dengan cepat untuk mencegah pingsan.
Hipotensi orthostatik paling sering terjadi pada kaum tua. "Pengerasan dari arteri-arteri" atau atherosclerosis yang berkembang ketika kita menua membuat pembuluh-pembuluh darah lebih sulit untuk beradaptasi secara cepat ketika diperlukan. Begitu juga, banyak dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hipotensi orthostatik adalah progresif, dengan gejala-gejalanya memburuk dengan umur.
Kehamilan berhubungan dengan hipotensi orthostatik. Ketika kehamilan berlanjut, volume dari sistim sirkulasi membesar dan tekanan darah cenderung jatuh. Ini mungkin menjurus pada kepeningan ketika berdiri dengan cepat. Tingkat-tingkat tekanan darah kembali ke normal setelah kelahiran.
Berkeringat yang berlebihan yang disebabkan oleh pengerahan tenaga fisik dan paparan pada panas adalah faktor-faktor risiko dan penyebab-penyebab potensial dari dehidrasi dan gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Pasien-pasien yang mempunyai faktor-faktor risiko lain untuk mengembangkan hipotensi orthostatik mempunyai risiko yang meningkat jika mereka menjadi terdehidrasi bahkan dengan ringan.
Penggunaan alkohol yang kronis dan penyalahgunaan obat adalah juga faktor-faktor risiko untuk mengembangkan gejala-gejala dari hipotensi orhostatik.
Gejala-Gejala Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Ketika otak tidak mendapat cukup suplai darah, ia mulai turun fungsinya.
Gejala-gejala termasuk:
• kepeningan,
• kebingungan,
• mual, dan
• pingsan.
Mungkin juga ada kelemahan, penglihatan yang kabur, dan kegemetaran.
Gejala-gejala ini mungkin hilang secara cepat ketika tubuh perlahan-lahan menyesuaikan pada posisi berdiri, namun pada beberapa kasus-kasus pasien harus duduk atau berbaring dengan cepat untuk mencegah pingsan.
Hipotensi Orthostatik (2)
Penyebab Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Hipotensi orthostatik mempunyai banyak sebab-sebab yang potensial, beberapa mempengaruhi hanya satu bagian dari sistim yang mensuplai darah ke otak, dan yang lain-lain mempengaruhi dua atau tiga.
Kehilangan cairan didalam pembuluh-pembuluh darah adalah sebab yang paling umum untuk mengembangkan gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Cairan mungkin adalah air atau darah tergantung pada penyebabnya.
• Dehidrasi terjadi ketika pemasukan cairan tidak dapat menandingi jumlah cairan yang hilang oleh tubuh. Muntah, diare, demam, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (contohnya, kelelahan karena panas atau heat stroke) adala sebab-sebab yang umum seseorang kehilangan jumlah cairan yang signifikan. Diuretics atau pil-pil air yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi adalah juga penyebab lain dari jumlah cairan yang berkurang dalam tubuh.
• Kehilangan darah dan sebab-sebab lain dari anemia mengurangi jumlah sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen dalam aliran darah, dan ini mungkin menjurus pada gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Perdarahan mungkin timbul dari satu kejadian yang besar atau mungkin terjadi perlahan-lahan melalui periode waktu. Dengan perdarahan yang perlahan, tubuh mungkin mampu untuk mengkompensasi, menggantikan volume yang hilang dari sel-sel darah merah dengan air didalam aliran darah. Bagaimanpun, sesaat kemudian kehilangan dari kapasitas darah mengangkut oksigen akan menyebabkan gejala-gejala untuk berkembang. Sebagai tambahan pada kepeningan-kepeningan, mungkin ada kelemahan, sesak napas, atau nyeri dada.
• Obat-Obat yang mempengaruhi autonomic nervous system mungkin juga menyebabkan hipotensi orthostatik.
• Obat-obar Beta blocker seperti metoprolol (Inderal) menghalangi beta-adrenergic receptors dalam tubuh, mencegah jantung menjadi lebih cepat, mencegah jantung berkontraksi dengan kuat, dan membesarkan pembuluh-pembuluh darah. Semua ketiga efek-efek ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bereaksi pada perubahan-perubahn posisi. Disamping tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, obat-obat ini juga digunakan untuk kontrol sakit kepala dan pencegahan ketakutan.
• Sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis) memperbesar pembuluh-pembuluh darah, dan golongan obat ini mungkin menyebabkan hipotensi orthostatik. Efeknya dapat diperbesar jika dikonsumsi dengan nitrates, obat-obat yang dignakan untuk merawat angina [contohnya, nitroglycerin (Nitrostat, Nitroquick, Nitrolingual, Nitro-Dur, Minitran, Nitro-Bid dan lain-lain), isosorbide mononitrate (Imdur, Ismo, Monoket)], alkohol, atau obat-obat nyeri narkotik.
• Obat-obat lain yang digunakan untuk kontrol tekanan darah tinggi mungkin adalah penyebab yang potensial dari hipotensi orthostatik, bahkan jika dikonsumsi seperti yang diresepkan.
• Hipotensi orthostatik adalah efek sampingan dari banyak obat-obat psychiatric, termasuk tricyclic antidepressants [amitriptyline (Endep, Elavil), nortriptyline (Pamelor, Aventyl), phenothiazines (Thorazine, Mellaril, Compazine), dan MAO inhibitors (Nardil, Parnate)
Vasovagal episode adalah kondisi yang mungkin terjadi ketika stimulus menyebabkan pengaktifan yang berlebihan dari parasympathetic system, memperlambat denyut jantung dan membesarkan/melebarkan pembuluh-pembuluh darah. Gejala-gejala dari kepeningan atau pingsan kemudian terjadi yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah dan berkurangnya aliran darah ke otak. Stimulus mungkin adalah nyeri dari luka seperti patah tulang, atau mungkin ada pencetus psikologi, seperti mahasiswa kedokteran yang sedang melihat operasi yang pertama. Syaraf vagus yang menyebabkan respon ini mungkin juga pada beberapa kasus-kasus dicetuskan oleh buang air kecil (micturition syncope) atau oleh menekan keras waktu buang air besar.
Pasien-pasien dengan diabetes mungkin mengembangkan peripheral neuropathy yang dapat mempengaruhi syaraf-syaraf dari autonomic nervous system, dan sebagai akibatnya, mungkin mengembangkan hipotensi orthostatik. Begitu juga, pasien-pasien dengan diabetes yang terkontrol dengan buruk mempunyai potensi menjadi ter-dehidrasi (kekurangan cairan).
Beberapa pasien-pasien mungkin mengembangkan post-prandial lightheadedness, yang berarti bahwa gejala-gejala terjadi setelah makanan berat (banyak). Pada kasus ini, tubuh melebarkan pembuluh-pembuluh darah ke lambung dan usus untuk membantu pencernaan, meniggalkan lebih sedikit darah yang tersedia untuk mengalir ke otak.
Penyakit Addison, atau kekurangan adrenal, mungkin juga berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mengkompensasi perubahan posisi.
Ada keanekaragaman dari sebab-sebab yang penyakit jantung mungkin menyebabkan hipotensi orthostatik. Kelainan-kelainan dari sistim konduksi elektrik termasuk denyut-denyut jantung yang terlalu perlahan atau terlalu cepat (aritmia jantung) mungkin menyebabkan perubahan-perubahan pada tekanan darah. Pasien-pasien dengan penyakit-penyakit klep jantung, gagal jantung, dan serangan jantung mungkin semuanya mengalami hipotensi orthostatik.
Penyakit-penyakit dari sistim syaraf mungkin juga menyebabkan hipotensi orthostatik. Contoh-contoh termasuk Parkinsonism, amyloidosis, dan Shy-Drager Syndrome (atau multiple system atrophy).
Postural orthostatic tachycardia syndrome menggambarkan perasaan dari kepeningan, mual, kelelahan, dan kelemahan yang berhubungan dengan denyut jantung yang naik (lebih besar dari 120 detak per menit) yang mulai dalam 10 menit dari heads-up tilt table test. Seringkali terlihat pada perempuan-perempuan yang lebih muda antara umur 12 dan 50 tahun, dan mungkin ada hubungan dengan sindrom kelelahan yang kronis.
Hipotensi orthostatik mempunyai banyak sebab-sebab yang potensial, beberapa mempengaruhi hanya satu bagian dari sistim yang mensuplai darah ke otak, dan yang lain-lain mempengaruhi dua atau tiga.
Kehilangan cairan didalam pembuluh-pembuluh darah adalah sebab yang paling umum untuk mengembangkan gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Cairan mungkin adalah air atau darah tergantung pada penyebabnya.
• Dehidrasi terjadi ketika pemasukan cairan tidak dapat menandingi jumlah cairan yang hilang oleh tubuh. Muntah, diare, demam, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (contohnya, kelelahan karena panas atau heat stroke) adala sebab-sebab yang umum seseorang kehilangan jumlah cairan yang signifikan. Diuretics atau pil-pil air yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi adalah juga penyebab lain dari jumlah cairan yang berkurang dalam tubuh.
• Kehilangan darah dan sebab-sebab lain dari anemia mengurangi jumlah sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen dalam aliran darah, dan ini mungkin menjurus pada gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Perdarahan mungkin timbul dari satu kejadian yang besar atau mungkin terjadi perlahan-lahan melalui periode waktu. Dengan perdarahan yang perlahan, tubuh mungkin mampu untuk mengkompensasi, menggantikan volume yang hilang dari sel-sel darah merah dengan air didalam aliran darah. Bagaimanpun, sesaat kemudian kehilangan dari kapasitas darah mengangkut oksigen akan menyebabkan gejala-gejala untuk berkembang. Sebagai tambahan pada kepeningan-kepeningan, mungkin ada kelemahan, sesak napas, atau nyeri dada.
• Obat-Obat yang mempengaruhi autonomic nervous system mungkin juga menyebabkan hipotensi orthostatik.
• Obat-obar Beta blocker seperti metoprolol (Inderal) menghalangi beta-adrenergic receptors dalam tubuh, mencegah jantung menjadi lebih cepat, mencegah jantung berkontraksi dengan kuat, dan membesarkan pembuluh-pembuluh darah. Semua ketiga efek-efek ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bereaksi pada perubahan-perubahn posisi. Disamping tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, obat-obat ini juga digunakan untuk kontrol sakit kepala dan pencegahan ketakutan.
• Sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis) memperbesar pembuluh-pembuluh darah, dan golongan obat ini mungkin menyebabkan hipotensi orthostatik. Efeknya dapat diperbesar jika dikonsumsi dengan nitrates, obat-obat yang dignakan untuk merawat angina [contohnya, nitroglycerin (Nitrostat, Nitroquick, Nitrolingual, Nitro-Dur, Minitran, Nitro-Bid dan lain-lain), isosorbide mononitrate (Imdur, Ismo, Monoket)], alkohol, atau obat-obat nyeri narkotik.
• Obat-obat lain yang digunakan untuk kontrol tekanan darah tinggi mungkin adalah penyebab yang potensial dari hipotensi orthostatik, bahkan jika dikonsumsi seperti yang diresepkan.
• Hipotensi orthostatik adalah efek sampingan dari banyak obat-obat psychiatric, termasuk tricyclic antidepressants [amitriptyline (Endep, Elavil), nortriptyline (Pamelor, Aventyl), phenothiazines (Thorazine, Mellaril, Compazine), dan MAO inhibitors (Nardil, Parnate)
Vasovagal episode adalah kondisi yang mungkin terjadi ketika stimulus menyebabkan pengaktifan yang berlebihan dari parasympathetic system, memperlambat denyut jantung dan membesarkan/melebarkan pembuluh-pembuluh darah. Gejala-gejala dari kepeningan atau pingsan kemudian terjadi yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah dan berkurangnya aliran darah ke otak. Stimulus mungkin adalah nyeri dari luka seperti patah tulang, atau mungkin ada pencetus psikologi, seperti mahasiswa kedokteran yang sedang melihat operasi yang pertama. Syaraf vagus yang menyebabkan respon ini mungkin juga pada beberapa kasus-kasus dicetuskan oleh buang air kecil (micturition syncope) atau oleh menekan keras waktu buang air besar.
Pasien-pasien dengan diabetes mungkin mengembangkan peripheral neuropathy yang dapat mempengaruhi syaraf-syaraf dari autonomic nervous system, dan sebagai akibatnya, mungkin mengembangkan hipotensi orthostatik. Begitu juga, pasien-pasien dengan diabetes yang terkontrol dengan buruk mempunyai potensi menjadi ter-dehidrasi (kekurangan cairan).
Beberapa pasien-pasien mungkin mengembangkan post-prandial lightheadedness, yang berarti bahwa gejala-gejala terjadi setelah makanan berat (banyak). Pada kasus ini, tubuh melebarkan pembuluh-pembuluh darah ke lambung dan usus untuk membantu pencernaan, meniggalkan lebih sedikit darah yang tersedia untuk mengalir ke otak.
Penyakit Addison, atau kekurangan adrenal, mungkin juga berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mengkompensasi perubahan posisi.
Ada keanekaragaman dari sebab-sebab yang penyakit jantung mungkin menyebabkan hipotensi orthostatik. Kelainan-kelainan dari sistim konduksi elektrik termasuk denyut-denyut jantung yang terlalu perlahan atau terlalu cepat (aritmia jantung) mungkin menyebabkan perubahan-perubahan pada tekanan darah. Pasien-pasien dengan penyakit-penyakit klep jantung, gagal jantung, dan serangan jantung mungkin semuanya mengalami hipotensi orthostatik.
Penyakit-penyakit dari sistim syaraf mungkin juga menyebabkan hipotensi orthostatik. Contoh-contoh termasuk Parkinsonism, amyloidosis, dan Shy-Drager Syndrome (atau multiple system atrophy).
Postural orthostatic tachycardia syndrome menggambarkan perasaan dari kepeningan, mual, kelelahan, dan kelemahan yang berhubungan dengan denyut jantung yang naik (lebih besar dari 120 detak per menit) yang mulai dalam 10 menit dari heads-up tilt table test. Seringkali terlihat pada perempuan-perempuan yang lebih muda antara umur 12 dan 50 tahun, dan mungkin ada hubungan dengan sindrom kelelahan yang kronis.
Hipotensi Orthostatik (1)
Definisi Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Ketika seseorang berdiri dari duduk atau berbaring, tubuh harus bekerja untuk menyesuaikan pada perubahan posisi itu. Adalah terutama penting bagi tubuh untuk mendorong darah keatas dan mensuplai otak dengan oksigen. Jika tubuh gagal untuk melakukan ini dengan cukup, tekanan darah jatuh/turun, dan orang itu mungkin merasa pusing atau bahkan pingsan. Hipotensi orthostatik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kejatuhan dalam tekanan darah ketika seseorang berdiri (orthostatic= sikap tubuh yang tegak lurus, hypo= kurang + tension=tekanan).
Suplai darah yang cukup ke organ-organ tubuh tergantung pada tiga faktor-faktor:
1. jantung yang cukup kuat untuk memompa,
2. arteri-arteri dan vena-vena yang mampu untuk mengerut atau menyempit, dan
3. cukup darah dan cairan didalam pembuluh-pembuluh.
Ketika tubuh merubah posisi, keanekaragaman dari aksi-aksi terjadi yang melibatkan semua bagian-bagian dari sistim kardiovaskular serta sistim syaraf autonomic (autonomic nervous system) yang membantu mengatur fungsi mereka.
Autonomic nervous system dapat dipertimbangkan untuk "berlari dilatar belakang" dari tubuh, mengatur proses-proses tubuh yang kita ambil sebagai yang diberikan. Ada keseimbangan antara sympathetic system (syaraf-syaraf adrenergic), yang mempercepat berbagai hal-hal, dan parasympathetic system (syaraf-syaraf cholinergic) yang memperlambat berbagai hal-hal. Nama-nama ini berdasarkan pada tipe dari kimia yang digunakan untuk mengirim sinyal-sinyal pada ujung-ujung syaraf.
• Adrenaline (dari sympathetic nervous system) mengizinkan tubuh untuk merespon pada stress. Bayangkan melihat seekor beruang dalam hutan; jantung anda bedenyut lebih cepat, telapak-telapak tangan anda berkeringat, mata-mata anda membesar, dan rambut-rambut anda berdiri pada ujungnya.
• Acetylcholine adalah kimia yang adalah anti-adrenaline dan terlibat pada parasympathetic nervous system.
Kedua sistim-sistim ini berada dalam keseimbangan, dan tetap perlu untuk merespon pada perubahan-perubahan yang rutin dalam tubuh yang terjadi sepanjang hari.
• Ketika tubuh bergerak ke posisi berdiri, monitor-monitor tekanan (sel-sel baroreceptor) yang berlokasi pada arteri-arteri carotid dan aorta merasakan kejatuhan yang hampir tak kentara dalam tekanan darah karena gaya berat, yang menyebabkan darah mengalir menuju kaki-kaki.
• Hampir dengan seketika, sympathetic system distimulasi, menyebabkan denyut jantung meningkat, otot jantung berkontraksi atau menekan lebih kuat, dan pembuluh-pembuluh darah mengerut atau menyempit.
• Semua dari aksi-aksi ini melayani untuk meningkatkan tekanan darah sehingga jumlah darah yang cukup masih dapat dipompa ke otak dan organ-organ lain.
• Tanpa perubahan-perubahan ini, gaya berat akan menyebabkan darah tetap pada baian yang paling bawah dari tubuh dan jauh dari otak, menyebabkan gejala-gejala kepeningan atau bahkan pingsan.
Hipotensi orthostatik bukanlah penyakit atau keluhan dari individu; ia adalah perubahan yang abnormal dalam tekanan darah dan denyut jantung yang berhubungan dengan penyakit.
Ketika seseorang berdiri dari duduk atau berbaring, tubuh harus bekerja untuk menyesuaikan pada perubahan posisi itu. Adalah terutama penting bagi tubuh untuk mendorong darah keatas dan mensuplai otak dengan oksigen. Jika tubuh gagal untuk melakukan ini dengan cukup, tekanan darah jatuh/turun, dan orang itu mungkin merasa pusing atau bahkan pingsan. Hipotensi orthostatik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kejatuhan dalam tekanan darah ketika seseorang berdiri (orthostatic= sikap tubuh yang tegak lurus, hypo= kurang + tension=tekanan).
Suplai darah yang cukup ke organ-organ tubuh tergantung pada tiga faktor-faktor:
1. jantung yang cukup kuat untuk memompa,
2. arteri-arteri dan vena-vena yang mampu untuk mengerut atau menyempit, dan
3. cukup darah dan cairan didalam pembuluh-pembuluh.
Ketika tubuh merubah posisi, keanekaragaman dari aksi-aksi terjadi yang melibatkan semua bagian-bagian dari sistim kardiovaskular serta sistim syaraf autonomic (autonomic nervous system) yang membantu mengatur fungsi mereka.
Autonomic nervous system dapat dipertimbangkan untuk "berlari dilatar belakang" dari tubuh, mengatur proses-proses tubuh yang kita ambil sebagai yang diberikan. Ada keseimbangan antara sympathetic system (syaraf-syaraf adrenergic), yang mempercepat berbagai hal-hal, dan parasympathetic system (syaraf-syaraf cholinergic) yang memperlambat berbagai hal-hal. Nama-nama ini berdasarkan pada tipe dari kimia yang digunakan untuk mengirim sinyal-sinyal pada ujung-ujung syaraf.
• Adrenaline (dari sympathetic nervous system) mengizinkan tubuh untuk merespon pada stress. Bayangkan melihat seekor beruang dalam hutan; jantung anda bedenyut lebih cepat, telapak-telapak tangan anda berkeringat, mata-mata anda membesar, dan rambut-rambut anda berdiri pada ujungnya.
• Acetylcholine adalah kimia yang adalah anti-adrenaline dan terlibat pada parasympathetic nervous system.
Kedua sistim-sistim ini berada dalam keseimbangan, dan tetap perlu untuk merespon pada perubahan-perubahan yang rutin dalam tubuh yang terjadi sepanjang hari.
• Ketika tubuh bergerak ke posisi berdiri, monitor-monitor tekanan (sel-sel baroreceptor) yang berlokasi pada arteri-arteri carotid dan aorta merasakan kejatuhan yang hampir tak kentara dalam tekanan darah karena gaya berat, yang menyebabkan darah mengalir menuju kaki-kaki.
• Hampir dengan seketika, sympathetic system distimulasi, menyebabkan denyut jantung meningkat, otot jantung berkontraksi atau menekan lebih kuat, dan pembuluh-pembuluh darah mengerut atau menyempit.
• Semua dari aksi-aksi ini melayani untuk meningkatkan tekanan darah sehingga jumlah darah yang cukup masih dapat dipompa ke otak dan organ-organ lain.
• Tanpa perubahan-perubahan ini, gaya berat akan menyebabkan darah tetap pada baian yang paling bawah dari tubuh dan jauh dari otak, menyebabkan gejala-gejala kepeningan atau bahkan pingsan.
Hipotensi orthostatik bukanlah penyakit atau keluhan dari individu; ia adalah perubahan yang abnormal dalam tekanan darah dan denyut jantung yang berhubungan dengan penyakit.
Jumat, 13 Mei 2011
Merawat Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah pada subyek-subyek yang sehat tanpa gejala-gejala atau kerusakan organ tidak memerlukan perawatan. Bagaimanapun, semua pasien-pasien dengan gejala-gejala yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah rendah harus dievaluasi oleh seorang dokter. Pasien-pasien yang telah mempunyai kejatuhan dalam tekanan darah yang utama dari tingkat-tingkat biasa mereka bahkan tanpa pengembangan dari gejala-gejala juga harus dievaluasi. Dokter perlu untuk mengidentifikasi penyebab dari tekanan darah rendah karena perawatan akan tergantung pada penyebabnya. Contohnya, jika obat menyebabkan tekanan darah rendah, dosis dari obat mungkin harus dikurangi atau pengobatan dihentikan, meskipun hanya setelah konsultasi dengan dokter. Penyesuaian obat oleh diri sendiri harus tidak dilakukan.
• Dehidrasi dirawat dengan cairan-cairan dan mineral-mineral (elektrolit-elektrolit). Dehidrasi ringan tanpa mual dan muntah dapat dirawat dengan cairan-cairan dan elektrolit-elektrolit oral (mulut). Dehidrasi sedang sampai berat biasanya dirawat di rumah sakit atau kamar darurat dengan cairan-cairan dan elektrolit-elektrolit intravena.
• Kehilangan darah dapat dirawat dengan cairan-cairan intravena dan transfusi-transfusi darah. Perdarahan yang terus menerus dan berat perlu dirawat segera.
• Septic shock adalah keadaan darurat dan dirawat dengan cairan-cairan intravena dan antibiotik-antibiotik.
• Obat-obat tekanan darah atau diuretics disesuaikan, diganti, atau dihentikan oleh dokter jika mereka menyebabkan gejala-gejala tekanan darah rendah.
• Bradycardia mungkin disebabkan oleh obat. Dokter mungkin mengurangi, mengganti atau menghentikan obat. Bradycardia yang disebabkan oleh sick sinus syndrome atau heart block dirawat dengan pemacu jantung yang dapat ditanamkan.
• Tachycardia dirawat tergantung pada sifat dasar (nature) dari tachycardia. Atrial fibrillation dapat dirawat dengan obat-obat oral, electrical cardioversion, atau prosedur kateterisasi yang disebut pulmonary vein isolation. Ventricular tachycardia dapat dikontrol dengan obat-obat atau dengan defibrillator yang dapat ditanam.
• Pulmonary embolism dan deep vein thrombosis dirawat dengan pengencer-pengencer darah, awalnya secara intravena dengan heparin, dan kemudian dengan warfarin (Coumadin) oral.
• Cairan Pericardial dapat dikeluarkan dengan prosedur yang disebut pericardiocentesis.
• Postural hypotension dapat dirawat dengan meningkatkan masukan air dan garam, meningkatkan masukan dari minuman-minuman yang mengandung kafein karena kafein menyempitkan pembuluh-pembuluh darah, menggunakan compression stockings untuk menekan vena-vena kaki dan mengurangi pengumpulan darah di vena-vena kaki, dan pada beberapa pasien-pasien, penggunaan dari obat yang disebut midodrine (ProAmatine). Persoalan dengan ProAmatine adalah bahwa ketika ia meningkatkan tekanan darah pada posisi tegak lurus, tekanan darah terlentang mungkin menjadi terlalu tinggi, jadi meningkatkan risiko stroke. Peneliti-peneliti Mayo Clinic menemukan bahwa obat yang digunakan untuk merawat kelemahan otot pada Myasthenia gravis yang disebut pyridostigmine (Mestinon) meningkatkan tekanan darah tegak lurus namun tidak tekanan darah terlentang. Mestinon, obat anticholinesterase, bekerja pada sistim syaraf autonom, terutama ketika seseorang berdiri. Efek-efek sampingan termasuk keram perut yang minor atau frekwensi yang meningkat dari gerakan-gerakan usus besar. Catatan: Masukan garam yang meningkat dapat menjurus pada gagal jantung pada pasien-pasien dengan penyakit jantung yang telah ada dan harus tidak dilakukan tanpa konsultasi seorang dokter.
• Postprandial hypotension merujuk pada tekanan darah rendah yang terjadi setelah makan. Ibuprofen (Motrin) atau indomethacin (Indocin) mungkin bermanfaat.
• Vasovagal Syncope dapat dirawat dengan beberapa tipe-tipe dari obat-obat seperti beta blockers [contohnya, propanolol (Inderal, Inderal LA)], selective serotonin reuptake inhibitors [fluoxetine (Prozac), escitalopram oxalate (Lexapro), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), citalopram (Celexa), fluvoxamine (Luvox)], fludrocortisone (Florinef) (obat yang mencegah dehidrasi dengan menyebabkan ginjal-ginjal untuk menahan air). Pemacu jantung dapat juga bermanfaat ketika seorang pasien gagal dengan terapi obat.
• Dehidrasi dirawat dengan cairan-cairan dan mineral-mineral (elektrolit-elektrolit). Dehidrasi ringan tanpa mual dan muntah dapat dirawat dengan cairan-cairan dan elektrolit-elektrolit oral (mulut). Dehidrasi sedang sampai berat biasanya dirawat di rumah sakit atau kamar darurat dengan cairan-cairan dan elektrolit-elektrolit intravena.
• Kehilangan darah dapat dirawat dengan cairan-cairan intravena dan transfusi-transfusi darah. Perdarahan yang terus menerus dan berat perlu dirawat segera.
• Septic shock adalah keadaan darurat dan dirawat dengan cairan-cairan intravena dan antibiotik-antibiotik.
• Obat-obat tekanan darah atau diuretics disesuaikan, diganti, atau dihentikan oleh dokter jika mereka menyebabkan gejala-gejala tekanan darah rendah.
• Bradycardia mungkin disebabkan oleh obat. Dokter mungkin mengurangi, mengganti atau menghentikan obat. Bradycardia yang disebabkan oleh sick sinus syndrome atau heart block dirawat dengan pemacu jantung yang dapat ditanamkan.
• Tachycardia dirawat tergantung pada sifat dasar (nature) dari tachycardia. Atrial fibrillation dapat dirawat dengan obat-obat oral, electrical cardioversion, atau prosedur kateterisasi yang disebut pulmonary vein isolation. Ventricular tachycardia dapat dikontrol dengan obat-obat atau dengan defibrillator yang dapat ditanam.
• Pulmonary embolism dan deep vein thrombosis dirawat dengan pengencer-pengencer darah, awalnya secara intravena dengan heparin, dan kemudian dengan warfarin (Coumadin) oral.
• Cairan Pericardial dapat dikeluarkan dengan prosedur yang disebut pericardiocentesis.
• Postural hypotension dapat dirawat dengan meningkatkan masukan air dan garam, meningkatkan masukan dari minuman-minuman yang mengandung kafein karena kafein menyempitkan pembuluh-pembuluh darah, menggunakan compression stockings untuk menekan vena-vena kaki dan mengurangi pengumpulan darah di vena-vena kaki, dan pada beberapa pasien-pasien, penggunaan dari obat yang disebut midodrine (ProAmatine). Persoalan dengan ProAmatine adalah bahwa ketika ia meningkatkan tekanan darah pada posisi tegak lurus, tekanan darah terlentang mungkin menjadi terlalu tinggi, jadi meningkatkan risiko stroke. Peneliti-peneliti Mayo Clinic menemukan bahwa obat yang digunakan untuk merawat kelemahan otot pada Myasthenia gravis yang disebut pyridostigmine (Mestinon) meningkatkan tekanan darah tegak lurus namun tidak tekanan darah terlentang. Mestinon, obat anticholinesterase, bekerja pada sistim syaraf autonom, terutama ketika seseorang berdiri. Efek-efek sampingan termasuk keram perut yang minor atau frekwensi yang meningkat dari gerakan-gerakan usus besar. Catatan: Masukan garam yang meningkat dapat menjurus pada gagal jantung pada pasien-pasien dengan penyakit jantung yang telah ada dan harus tidak dilakukan tanpa konsultasi seorang dokter.
• Postprandial hypotension merujuk pada tekanan darah rendah yang terjadi setelah makan. Ibuprofen (Motrin) atau indomethacin (Indocin) mungkin bermanfaat.
• Vasovagal Syncope dapat dirawat dengan beberapa tipe-tipe dari obat-obat seperti beta blockers [contohnya, propanolol (Inderal, Inderal LA)], selective serotonin reuptake inhibitors [fluoxetine (Prozac), escitalopram oxalate (Lexapro), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), citalopram (Celexa), fluvoxamine (Luvox)], fludrocortisone (Florinef) (obat yang mencegah dehidrasi dengan menyebabkan ginjal-ginjal untuk menahan air). Pemacu jantung dapat juga bermanfaat ketika seorang pasien gagal dengan terapi obat.
Mendiagnosa Dan Mengevaluasi Tekanan Darah Rendah
Pada beberapa individu-individu, terutama yang relatif sehat, gejala-gejala dari kelemahan, kepeningan, dan pingsan menaikan kecurigaan dari tekanan darah rendah. Pada yang lain-lain, kejadian seringkali dihubungkan dengan tekanan darah rendah, contohnya serangan jantung telah terjadi untuk menyebabkan gejala-gejala.
Mengukur tekanan darah, adakalanya dikedua posisi-posisi yang terlentang dan berdiri biasanya adalah langkah pertama dalam mendiagnosis tekanan darah rendah. Pada pasien-pasien dengan tekanan darah rendah yang simptomatik, seringkali ada kejatuhan yang nyata pada tekanan darah ketika berdiri, dan pasien-pasien mungkin bahkan mengembangkan gejala-gejala orthostatic. Denyut jantung seringkali sangat meningkat. Sekali tekanan darah rendah telah diidentifikasi sebagai penyebab dari gejala-gejala, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penyebab dari tekanan darah rendah. Adakalanya penyebab-penyebabnya terlihat jelas (seperti kehilangan darah yang disebabkan oleh trauma, atau shock tiba-tiba setelah menerima zat pewarna x-ray yang mengandung iodine). Pada waktu-waktu yang lain, penyebabnya mungkin diidentifikasi dengan pengujian:
• CBC (complete blood count). CBC mungkin mengungkapkan anemia dari kehilangan darah atau kenaikan sel-sel darah putih yang disebabkan oleh infeksi.
• Pengukuran-pengukuran elektrolit darah mungkin menunjukan dehidrasi dan penipisan mineral, gagal ginjal, atau acidosis (kelebihan asam di darah).
• Tingkat-tingkat Cortisol dapat diukur untuk mendiagnosis kekurangan adrenal dan penyakit Addison.
• Pembiakan-pembiakan darah dan urin dapat dilaksanakan untuk mendiagnosis septicemia dan infeksi-infeksi kantong kemih.
• Studi-studi radiologi, seperti x-rays dada, ultrasounds perut, dan computerized tomography (CT or CAT) scans mungkin mendeteksi pneumonia, gagal jantung, batu-batu empedu, pankreatitis, dan diverticulitis.
• Electrocardiograms (EKG) dapat mendeteksi denyut-denyut jantung yang lambat atau cepat secara abnormal, pericarditis, dan kerusakan otot jantung dari serangan-serangan jantung sebelumnya atau suplai darah yang berkurang pada otot jantung yang masih belum menyebabkan serangan jantung.
• Holter monitor recordings digunakan untuk mendiagnosis episode-episode yang sebentar-sebentar dari dari irama-irama jantung yang abnormal. Jika irama-irama abnormal terjadi secara sebentar-sebentar, EKG standar yang dilaksanakan pada kunjungan ke praktek dokter mungkin tidak menunjukan irama yang abnormal. Monitor Holter adalah perekaman yang terus menerus dari irama jantung untuk 24 jam yang seringkali digunakan untuk mendiagnosis episode-episode yang sebentar-sebentar dari bradycardia atau tachycardia.
• Perekam kejadian yang diaktifkan oleh pasien. Jika episode-episode dari bradycardia atau tachycardia adalah jarang, perekaman Holter 24 jam mungkin tidak menangkap episode-episode yang sporadis ini. Dalam situasi ini, seorang pasien dapat memakai perekam kejadian yang diaktifkan oleh pasien untuk sampai dengan empat minggu. Pasien menekan tombol untuk memulai perekaman ketika ia merasakan timbulnya irama jantunga abnormal atau gejala-gejala yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah rendah. Dokter kemudian menganalisa rekaman-rekaman pada suatu waktu kemudian untuk mengidentifikasi episode-episode abnormal.
• Echocardiograms adalah pemeriksaan-pemeriksaan dari struktur-struktur dan gerakan dari jantung menggunakan ultrasound. Echocardiograms dapat mendeteksi cairan pericardial yang disebabkan oleh pericarditis, luasnya kerusakan otot jantung dari serangan-serangan jantung, penyakit-penyakit klep-klep jantng, dan tumor-tumor yang jarang dari jantung.
• Pemeriksaan-pemeriksaan Ultrasound dari vena-vena kaki dan CT scans dari dada dapat mendeteksi deep vein thrombosis dan pulmonary embolism.
• Tes-tes meja yang dimiringkan digunakan untuk mengevaluasi pasien-pasien yang dicurigai mempunyai postural hypotension atau syncope yang disebabkan oleh syaraf-syaraf autonomic abnormal. Sewaktu tes meja yang dimiringkan, pasien terbaring diatas meja penguji dengan infusi intravena yang dimasukan dimana denyut jantung dan tekanan darah dimonitor. Meja kemudian dimiringkan tegak lurus untuk 15 menit sampai 45 menit. Denyut jantung dan tekanan darah dimnitor setiap beberapa menit. Maksud dari tes ini adalah untuk mencoba mereproduksi postural hypotension. Adakalanya seorang dokter mungkin memasukan epinephrine (Adrenalin, Isuprel) secara intravena untuk menginduksi postural hypotension.
Mengukur tekanan darah, adakalanya dikedua posisi-posisi yang terlentang dan berdiri biasanya adalah langkah pertama dalam mendiagnosis tekanan darah rendah. Pada pasien-pasien dengan tekanan darah rendah yang simptomatik, seringkali ada kejatuhan yang nyata pada tekanan darah ketika berdiri, dan pasien-pasien mungkin bahkan mengembangkan gejala-gejala orthostatic. Denyut jantung seringkali sangat meningkat. Sekali tekanan darah rendah telah diidentifikasi sebagai penyebab dari gejala-gejala, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penyebab dari tekanan darah rendah. Adakalanya penyebab-penyebabnya terlihat jelas (seperti kehilangan darah yang disebabkan oleh trauma, atau shock tiba-tiba setelah menerima zat pewarna x-ray yang mengandung iodine). Pada waktu-waktu yang lain, penyebabnya mungkin diidentifikasi dengan pengujian:
• CBC (complete blood count). CBC mungkin mengungkapkan anemia dari kehilangan darah atau kenaikan sel-sel darah putih yang disebabkan oleh infeksi.
• Pengukuran-pengukuran elektrolit darah mungkin menunjukan dehidrasi dan penipisan mineral, gagal ginjal, atau acidosis (kelebihan asam di darah).
• Tingkat-tingkat Cortisol dapat diukur untuk mendiagnosis kekurangan adrenal dan penyakit Addison.
• Pembiakan-pembiakan darah dan urin dapat dilaksanakan untuk mendiagnosis septicemia dan infeksi-infeksi kantong kemih.
• Studi-studi radiologi, seperti x-rays dada, ultrasounds perut, dan computerized tomography (CT or CAT) scans mungkin mendeteksi pneumonia, gagal jantung, batu-batu empedu, pankreatitis, dan diverticulitis.
• Electrocardiograms (EKG) dapat mendeteksi denyut-denyut jantung yang lambat atau cepat secara abnormal, pericarditis, dan kerusakan otot jantung dari serangan-serangan jantung sebelumnya atau suplai darah yang berkurang pada otot jantung yang masih belum menyebabkan serangan jantung.
• Holter monitor recordings digunakan untuk mendiagnosis episode-episode yang sebentar-sebentar dari dari irama-irama jantung yang abnormal. Jika irama-irama abnormal terjadi secara sebentar-sebentar, EKG standar yang dilaksanakan pada kunjungan ke praktek dokter mungkin tidak menunjukan irama yang abnormal. Monitor Holter adalah perekaman yang terus menerus dari irama jantung untuk 24 jam yang seringkali digunakan untuk mendiagnosis episode-episode yang sebentar-sebentar dari bradycardia atau tachycardia.
• Perekam kejadian yang diaktifkan oleh pasien. Jika episode-episode dari bradycardia atau tachycardia adalah jarang, perekaman Holter 24 jam mungkin tidak menangkap episode-episode yang sporadis ini. Dalam situasi ini, seorang pasien dapat memakai perekam kejadian yang diaktifkan oleh pasien untuk sampai dengan empat minggu. Pasien menekan tombol untuk memulai perekaman ketika ia merasakan timbulnya irama jantunga abnormal atau gejala-gejala yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah rendah. Dokter kemudian menganalisa rekaman-rekaman pada suatu waktu kemudian untuk mengidentifikasi episode-episode abnormal.
• Echocardiograms adalah pemeriksaan-pemeriksaan dari struktur-struktur dan gerakan dari jantung menggunakan ultrasound. Echocardiograms dapat mendeteksi cairan pericardial yang disebabkan oleh pericarditis, luasnya kerusakan otot jantung dari serangan-serangan jantung, penyakit-penyakit klep-klep jantng, dan tumor-tumor yang jarang dari jantung.
• Pemeriksaan-pemeriksaan Ultrasound dari vena-vena kaki dan CT scans dari dada dapat mendeteksi deep vein thrombosis dan pulmonary embolism.
• Tes-tes meja yang dimiringkan digunakan untuk mengevaluasi pasien-pasien yang dicurigai mempunyai postural hypotension atau syncope yang disebabkan oleh syaraf-syaraf autonomic abnormal. Sewaktu tes meja yang dimiringkan, pasien terbaring diatas meja penguji dengan infusi intravena yang dimasukan dimana denyut jantung dan tekanan darah dimonitor. Meja kemudian dimiringkan tegak lurus untuk 15 menit sampai 45 menit. Denyut jantung dan tekanan darah dimnitor setiap beberapa menit. Maksud dari tes ini adalah untuk mencoba mereproduksi postural hypotension. Adakalanya seorang dokter mungkin memasukan epinephrine (Adrenalin, Isuprel) secara intravena untuk menginduksi postural hypotension.
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Kondisi-kondisi yang mengurangi volume darah, yang mengurangi cardiac output (jumlah darah yang dipompa oleh jantung), dan obat-obat adalah penyebab-penyebab yang sering dari tekanan darah rendah.
• Dehidrasi adalah umum diantara pasien-pasien dengan mual, muntah, dan diare yang berkepanjangan. Jumlah-jumlah yang besar dari air hilang ketika muntah dan dengan diare, terutama jika pasien tidak minum jumlah-jumlah cairan yang cukup untuk menggantikan air yang menipis/habis.
Penyebab-penyebab lain dari dehidrasi termasuk olahraga, berkeringat, demam, dan kelelahan karena panas, atau serangan panas. Individu-individu dengan dehidrasi ringan mungkin mengalami hanya kehausan dan mulut yang kering. Dehidrasi yang sedang sampai berat mungkin menyebabkan orthostatic hypotension (dinyatakan dengan keringanan kepala, pening-pening, atau pingsan sewaktu berdiri). Dehidrasi yang diperpanjang dan berat dapat menjurus pada shock, gagal ginjal, kebingungan, acidosis (terlalu banyak asam di darah), koma, dan bahkan kematian.
• Perdarahan sedang atau berat dapat secara cepat menghabiskan darah dari tubuh seseorang, menjurus pada tekanan darah rendah atau orthostatic hypotension. Perdarahan dapat berakibat dari trauma, komplikasi-komplikasi operasi, atau dari kelainan-kelainan pencernaan seperti borok-borok, tumor-tumor, atau diverticulosis. Adakalanya, perdarahan mungkin begitu berat dan cepat (contohnya, perdarahan dari pecahnya aortic aneurysm) sehingga ia menyebabkan shock dan kematian dengan cepat.
• Peradangan yang berat dari organ-organ didalam tubuh seperti pankreatitis akut dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada pankreatitis akut, cairan meninggalkan pembuluh-pembuluh darah memasuki jaringan-jaringan yang meradang disekitar pankreas begitu juga rongga perut, menghabiskan/menipiskan volume darah.
Penyebab-penyebab tekanan darah rendah yang disebabkan oleh penyakit jantung
• Otot jantung yang melemah dapat menyebabkan jantung untuk gagal dan mengurangi jumlah darah yang dipompanya. Satu penyebab yang umum dari otot jantung yang melemah adalah kematian dari bagian yang besar dari otot jantung yang disebabkan oleh serangan jantung tunggal yang besar atau serangan-serangan jantung yang lebih kecil yang berulangkali. Contoh-contoh lain dari kondisi-kondisi yang dapat melemahkan jantung termasuk obat-obat yang beracun pada jantung, infeksi-infeksi dari otot jantung oleh virus-virus (myocarditis), dan penyakit-penyakit klep jantung seperti aortic stenosis.
• Pericarditis adalah peradangan dari pericardium (kantong yang mengelilingi jantung). Pericarditis dapat menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium dan menekan jantung, membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah.
• Pulmonary embolism adalah kondisi dimana bekuan darah di vena (deep vein thrombosis) terlepas dan bergerak ke jantung dan akhirnya ke paru. Bekuan darah yang besar dapat merintangi aliran darah kedalam bilik kiri (left ventricle) dari paru-paru dan secara parah mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. Pulmonary embolism adalah keadaan darurat yang mengancam nyawa.
• Denyut jantung yang lambat (bradycardia) dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah antara 60 dan 100 detak/menit. Bradycardia (angka-angka detak jantung istirahat yang lebih perlahan dari 60 detak/menit) tidak selalu menyebabkan tekanan darah rendah. Faktanya, beberapa olahragawan-olahragawan yang sangat terlatih dapat mempunyai angka-angka detak jantung di 40 dan 50 (detak per menit) tanpa gejala-gejala apa saja. (Angka-angka detak jantung yang perlahan diimbangi dengan kontraksi-kontraksi jantung yang lebih bertenaga yang memompa darah daripada pada bukan olahragawan-olahragawan.) Namun pada banyak pasien-pasien bradycardia dapat menjurus pada tekanan darah rendah, keringanan kepala, pening, dan bahkan pingsan.
Beberapa sebab-sebab umum untuk bradycardia termasuk: 1) sick sinus syndrome, 2) heartblock, dan 3) keracunan obat. Banyak dari kondisi-kondisi ini terjadi pada kaum tua.
1. Sick sinus syndrome: Sick sinus syndrome terjadi ketika sistim elektrik jantung yang berpenyakit tidak dapat menghasilkan sinyal-sinyal cukup cepat untuk memelihara denyut jantung yang normal.
2. Heart block: Heart block terjadi ketika jaringan-jaringa khusus yang memancarkan arus listrik di jantung dirusak oleh serangan-serangan jantung, degenerasi dari atherosclerosis, dan obat-obat. Heart block mencegah beberapa atau seluruh dari sinyal-sinyal elektrik mencapai sisa dari jantung, dan ini mencegah jantung berkontraksi secepat seperti biasa yang ia lakukan.
3. Keracunan obat:Obat-obat seperti digoxin (Lanoxin) atau beta blockers untuk tekanan darah tinggi, dapat memperlambat pemancaran kelistrikan pada jantung secara kimia dan dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension (lihat bagian bawah "Obat-obat yang menyebabkan tekanan darah rendah").
• Denyut jantung yang cepatnya secara abnormal (tachycardia) juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Contoh dari tachycardia yang paling umum yang menyebabkan tekanan darah rendah adalah atrial fibrillation. Atrial fibrillation adalah kelainan dari jantung yang dikarakteristikan oleh pelepasan-pelepasan elektrik yang cepat dan tak teratur dari otot jantung yang menyebabkan bilik-bilik untuk berkontraksi secara tak teratur dan (biasanya) dengan cepat. Bilik-bilik (ventricles) yang berkontraksi dengan cepat tidak mempunyai cukup waktu untuk mengisi secara maksimal dengan darah sebelum setiap kontraksi, dan jumlah darah yang dipompa berkurang meskipun dengan denyut jantung yang lebih cepat. Irama-irama jantung lain yang cepatnya abnormal seperti ventricular tachycardia juga dapat menghasilkan tekanan darah rendah, adakalanya bahkan shock yang mengancam nyawa.
Obat-obat yang menyebabkan tekanan darah rendah
• Obat-obat seperti calcium channel blockers, beta blockers, dan digoxin (Lanoxin) dapat memperlambat denyut dimana jantung berkontraksi. Beberapa orang-orang yang lebih tua adalah sangat sensitif pada obat-obat ini karena mereka lebih mungkin mempunyai jantung-jantung dan jaringan-jaringan penghantar elektrik yang berpenyakit. Pada beberapa individu-individu, denyut jantung dapat menjadi perlahanya secara berbahaya bahkan dengan dosis-dosis yang kecil dari obat-obat ini.
• Obat-obat yang digunakan dalam merawat tekanan darah tinggi (seperti ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, beta blockers, calcium channel blockers, dan alpha-blockers) dapat secara berlebihan menurunkan tekanan darah dan berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik terutama diantara kaum tua.
• Pil-pil air (diuretics) seperti furosemide (Lasix) dapat mengurangi volume darah dengan menyebabkan buang air kecil yang berlebihan.
• Obat-obat yang digunakan untuk merawat depresi, seperti amitriptyline (Elavil), penyakit Parkinson, seperti levodopa-carbidopa (Sinemet), gangguan fungsi penegangan (impotence), seperti sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis) ketika digunakan dalam kombinasi dengan nitroglycerine, dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
• Alkohol dan narkotik-narkotik dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Kondisi-kondisi lain yang menyebabkan tekanan darah rendah
• Vasovagal reaction adalah kondisi umum dimana seorang yang sehat untuk sementara mengembangkan tekanan darah rendah, denyut jantung yang lambat, dan adakalanya pingsan. Vasovagal reaction secara khas ditimbulkan oleh emosi-emosi dari takut atau nyeri seperti pengambilan darah, memulai infusi intravena, atau oleh gangguan pencernaan. Vasovagal reactions disebabkan oleh aktivitas dari sistim syaraf diluar kemauan (autonomic), terutama syaraf vagus, yang melepaskan hormon-hormon yang memperlambat jantung dan melebarkan pembuluh-pembuluh darah. Syaraf vagus mengontrol denyut jantung (memperlambat). Syaraf vagus juga mengontrol fungsi saluran pencernaan dan merasakan aktivitas di sistim pencernaan. Jadi, beberapa orang-orang dapat mempunyai vasovagal reaction dari ketegangan pada waktu membuang air besar atau muntah.
• Postural (orthostatic) hypotension adalah kejatuhan yang tiba-tiba pada tekanan darah ketika seorang individu berdiri dari posisi duduk, berjongkok, atau terlentang. Ketika seseorang berdiri, gaya berat menyebabkan darah turun ke vena-vena di kaki-kaki, sehingga lebih sedikit darah mencapai jantung untuk dipompa, dan sebagai akibatnya tekanan darah jatuh. Tubuh normalnya merespon secara otomatis pada kejatuhan tekanan darah dengan meningkatkan denyut jantung dan dengan menyempitkan vena-vena untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung. Pada pasien-pasien dengan postural hypotension, reflex yang mengkompensasi ini gagal terjadi, berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik. Postural hypotension dapat terjadi pada orang-orang dari semua umur namun jauh lebih umum diantara kaum tua, terutama mereka yang berada pada obat-obat untuk tekanan darah tinggi dan/atau diuretics. Penyebab-penyebab lain dari postural hypotension termasuk dehidrasi, kekurangan adrenal (didiskusikan belakangan), istirahat di ranjang yang berkepanjangan, diabetes yang telah menyebabkan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic, alkoholisme dengan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic, dan sindrom-sindrom neurologikal tertentu yang jarang (contohnya, Shy-Drager syndrome) yang merusak syaraf-syaraf autonomic.
• Bentuk lain dari postural hypotension terjadi secara khas pada individu-individu muda yang sehat. Setelah berdiri yang berkepanjangan, denyut jantung dan tekanan darah seseorang jatuh, menyebabkan pening, mual, dan seringkali pingsan. Pada individu-individu ini, sistim syaraf autonomic secara salah merespon pada berdiri yang berkepanjangan dengan mengarahkan jantung untuk melambat dan vena-vena untuk melebar.
• Micturition syncope adalah kejatuhan sementara pada tekanan darah dan kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh membuang air kecil (kencing). Kondisi ini terjadi secara khas pada pasien-pasien yang lebih tua dan mungkin disebabkan oleh pelepasan hormon-hormon oleh syaraf-syaraf autonomic yang menurunkan tekanan darah.
• Kekurangan Adrenal, contohnya, yang disebabkan oleh penyakit Addison, dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Penyakit Addison adalah kelainan dimana kelenjar-kelenjar adrenal musnah/hancur. Kelenjar-kelenjar adrenal yang rusak tidak dapat lagi menghasilkan hormon-hormon adrenal yang cukup (terutama cortisol) yang perlu untuk memelihara fungsi-fungsi tubuh yang normal. Cortisol mempunyai banyak fungsi-fungsi, salah satunya adalah untuk memelihara tekanan darah dan fungsi dari jantung. Penyakit Addison dikarakteristikan oleh kehilangan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah rendah, dan, adakalanya, penggelapan kulit.
• Septicemia adalah infeksi yang berat dimana bakteri-bakteri (atau organisme-organisme infeksius lain seperti jamur) memasuki darah. Infeksi secara khas berasal dari paru-paru (sebagai pneumonia), kantong kemih, atau di perut yang disebabkan oleh diverticulitis atau batu-batu empedu. Bakteri-bakteri kemudian memasuki darah dimana mereka melepaskan racun-racun dan menyebabkan tekanan darah rendah yang amat besar dan mengancam nyawa (septic shock), seringkali dengan kerusakan pada beberapa organ-organ.
• Anaphylaxis (anaphylactic shock) adalah reaksi alergi fatal yang berpotensi pada obat-obat seperti penicillin, intravenous iodine yang digunakan pada beberapa studi-studi x-ray, makanan-makanan seperti kacang-kacang tanah, atau sengatan-sengatan lebah (sengata-sengatan serangga). Sebagai tambahan pada kejatuhan tekanan darah yang berat/parah, individu-individu mungkin juga mengalami hives, mencuit-cuit, dan leher yang membengkak dengan kesulitan bernapas. Shock disebabkan oleh pembesaran dari pembuluh-pembuluh darah yang mengandung darah dan keluarnya air dari darah kedalam jaringan-jaringan.
• Dehidrasi adalah umum diantara pasien-pasien dengan mual, muntah, dan diare yang berkepanjangan. Jumlah-jumlah yang besar dari air hilang ketika muntah dan dengan diare, terutama jika pasien tidak minum jumlah-jumlah cairan yang cukup untuk menggantikan air yang menipis/habis.
Penyebab-penyebab lain dari dehidrasi termasuk olahraga, berkeringat, demam, dan kelelahan karena panas, atau serangan panas. Individu-individu dengan dehidrasi ringan mungkin mengalami hanya kehausan dan mulut yang kering. Dehidrasi yang sedang sampai berat mungkin menyebabkan orthostatic hypotension (dinyatakan dengan keringanan kepala, pening-pening, atau pingsan sewaktu berdiri). Dehidrasi yang diperpanjang dan berat dapat menjurus pada shock, gagal ginjal, kebingungan, acidosis (terlalu banyak asam di darah), koma, dan bahkan kematian.
• Perdarahan sedang atau berat dapat secara cepat menghabiskan darah dari tubuh seseorang, menjurus pada tekanan darah rendah atau orthostatic hypotension. Perdarahan dapat berakibat dari trauma, komplikasi-komplikasi operasi, atau dari kelainan-kelainan pencernaan seperti borok-borok, tumor-tumor, atau diverticulosis. Adakalanya, perdarahan mungkin begitu berat dan cepat (contohnya, perdarahan dari pecahnya aortic aneurysm) sehingga ia menyebabkan shock dan kematian dengan cepat.
• Peradangan yang berat dari organ-organ didalam tubuh seperti pankreatitis akut dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada pankreatitis akut, cairan meninggalkan pembuluh-pembuluh darah memasuki jaringan-jaringan yang meradang disekitar pankreas begitu juga rongga perut, menghabiskan/menipiskan volume darah.
Penyebab-penyebab tekanan darah rendah yang disebabkan oleh penyakit jantung
• Otot jantung yang melemah dapat menyebabkan jantung untuk gagal dan mengurangi jumlah darah yang dipompanya. Satu penyebab yang umum dari otot jantung yang melemah adalah kematian dari bagian yang besar dari otot jantung yang disebabkan oleh serangan jantung tunggal yang besar atau serangan-serangan jantung yang lebih kecil yang berulangkali. Contoh-contoh lain dari kondisi-kondisi yang dapat melemahkan jantung termasuk obat-obat yang beracun pada jantung, infeksi-infeksi dari otot jantung oleh virus-virus (myocarditis), dan penyakit-penyakit klep jantung seperti aortic stenosis.
• Pericarditis adalah peradangan dari pericardium (kantong yang mengelilingi jantung). Pericarditis dapat menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium dan menekan jantung, membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah.
• Pulmonary embolism adalah kondisi dimana bekuan darah di vena (deep vein thrombosis) terlepas dan bergerak ke jantung dan akhirnya ke paru. Bekuan darah yang besar dapat merintangi aliran darah kedalam bilik kiri (left ventricle) dari paru-paru dan secara parah mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. Pulmonary embolism adalah keadaan darurat yang mengancam nyawa.
• Denyut jantung yang lambat (bradycardia) dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah antara 60 dan 100 detak/menit. Bradycardia (angka-angka detak jantung istirahat yang lebih perlahan dari 60 detak/menit) tidak selalu menyebabkan tekanan darah rendah. Faktanya, beberapa olahragawan-olahragawan yang sangat terlatih dapat mempunyai angka-angka detak jantung di 40 dan 50 (detak per menit) tanpa gejala-gejala apa saja. (Angka-angka detak jantung yang perlahan diimbangi dengan kontraksi-kontraksi jantung yang lebih bertenaga yang memompa darah daripada pada bukan olahragawan-olahragawan.) Namun pada banyak pasien-pasien bradycardia dapat menjurus pada tekanan darah rendah, keringanan kepala, pening, dan bahkan pingsan.
Beberapa sebab-sebab umum untuk bradycardia termasuk: 1) sick sinus syndrome, 2) heartblock, dan 3) keracunan obat. Banyak dari kondisi-kondisi ini terjadi pada kaum tua.
1. Sick sinus syndrome: Sick sinus syndrome terjadi ketika sistim elektrik jantung yang berpenyakit tidak dapat menghasilkan sinyal-sinyal cukup cepat untuk memelihara denyut jantung yang normal.
2. Heart block: Heart block terjadi ketika jaringan-jaringa khusus yang memancarkan arus listrik di jantung dirusak oleh serangan-serangan jantung, degenerasi dari atherosclerosis, dan obat-obat. Heart block mencegah beberapa atau seluruh dari sinyal-sinyal elektrik mencapai sisa dari jantung, dan ini mencegah jantung berkontraksi secepat seperti biasa yang ia lakukan.
3. Keracunan obat:Obat-obat seperti digoxin (Lanoxin) atau beta blockers untuk tekanan darah tinggi, dapat memperlambat pemancaran kelistrikan pada jantung secara kimia dan dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension (lihat bagian bawah "Obat-obat yang menyebabkan tekanan darah rendah").
• Denyut jantung yang cepatnya secara abnormal (tachycardia) juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Contoh dari tachycardia yang paling umum yang menyebabkan tekanan darah rendah adalah atrial fibrillation. Atrial fibrillation adalah kelainan dari jantung yang dikarakteristikan oleh pelepasan-pelepasan elektrik yang cepat dan tak teratur dari otot jantung yang menyebabkan bilik-bilik untuk berkontraksi secara tak teratur dan (biasanya) dengan cepat. Bilik-bilik (ventricles) yang berkontraksi dengan cepat tidak mempunyai cukup waktu untuk mengisi secara maksimal dengan darah sebelum setiap kontraksi, dan jumlah darah yang dipompa berkurang meskipun dengan denyut jantung yang lebih cepat. Irama-irama jantung lain yang cepatnya abnormal seperti ventricular tachycardia juga dapat menghasilkan tekanan darah rendah, adakalanya bahkan shock yang mengancam nyawa.
Obat-obat yang menyebabkan tekanan darah rendah
• Obat-obat seperti calcium channel blockers, beta blockers, dan digoxin (Lanoxin) dapat memperlambat denyut dimana jantung berkontraksi. Beberapa orang-orang yang lebih tua adalah sangat sensitif pada obat-obat ini karena mereka lebih mungkin mempunyai jantung-jantung dan jaringan-jaringan penghantar elektrik yang berpenyakit. Pada beberapa individu-individu, denyut jantung dapat menjadi perlahanya secara berbahaya bahkan dengan dosis-dosis yang kecil dari obat-obat ini.
• Obat-obat yang digunakan dalam merawat tekanan darah tinggi (seperti ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, beta blockers, calcium channel blockers, dan alpha-blockers) dapat secara berlebihan menurunkan tekanan darah dan berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik terutama diantara kaum tua.
• Pil-pil air (diuretics) seperti furosemide (Lasix) dapat mengurangi volume darah dengan menyebabkan buang air kecil yang berlebihan.
• Obat-obat yang digunakan untuk merawat depresi, seperti amitriptyline (Elavil), penyakit Parkinson, seperti levodopa-carbidopa (Sinemet), gangguan fungsi penegangan (impotence), seperti sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis) ketika digunakan dalam kombinasi dengan nitroglycerine, dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
• Alkohol dan narkotik-narkotik dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Kondisi-kondisi lain yang menyebabkan tekanan darah rendah
• Vasovagal reaction adalah kondisi umum dimana seorang yang sehat untuk sementara mengembangkan tekanan darah rendah, denyut jantung yang lambat, dan adakalanya pingsan. Vasovagal reaction secara khas ditimbulkan oleh emosi-emosi dari takut atau nyeri seperti pengambilan darah, memulai infusi intravena, atau oleh gangguan pencernaan. Vasovagal reactions disebabkan oleh aktivitas dari sistim syaraf diluar kemauan (autonomic), terutama syaraf vagus, yang melepaskan hormon-hormon yang memperlambat jantung dan melebarkan pembuluh-pembuluh darah. Syaraf vagus mengontrol denyut jantung (memperlambat). Syaraf vagus juga mengontrol fungsi saluran pencernaan dan merasakan aktivitas di sistim pencernaan. Jadi, beberapa orang-orang dapat mempunyai vasovagal reaction dari ketegangan pada waktu membuang air besar atau muntah.
• Postural (orthostatic) hypotension adalah kejatuhan yang tiba-tiba pada tekanan darah ketika seorang individu berdiri dari posisi duduk, berjongkok, atau terlentang. Ketika seseorang berdiri, gaya berat menyebabkan darah turun ke vena-vena di kaki-kaki, sehingga lebih sedikit darah mencapai jantung untuk dipompa, dan sebagai akibatnya tekanan darah jatuh. Tubuh normalnya merespon secara otomatis pada kejatuhan tekanan darah dengan meningkatkan denyut jantung dan dengan menyempitkan vena-vena untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung. Pada pasien-pasien dengan postural hypotension, reflex yang mengkompensasi ini gagal terjadi, berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik. Postural hypotension dapat terjadi pada orang-orang dari semua umur namun jauh lebih umum diantara kaum tua, terutama mereka yang berada pada obat-obat untuk tekanan darah tinggi dan/atau diuretics. Penyebab-penyebab lain dari postural hypotension termasuk dehidrasi, kekurangan adrenal (didiskusikan belakangan), istirahat di ranjang yang berkepanjangan, diabetes yang telah menyebabkan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic, alkoholisme dengan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic, dan sindrom-sindrom neurologikal tertentu yang jarang (contohnya, Shy-Drager syndrome) yang merusak syaraf-syaraf autonomic.
• Bentuk lain dari postural hypotension terjadi secara khas pada individu-individu muda yang sehat. Setelah berdiri yang berkepanjangan, denyut jantung dan tekanan darah seseorang jatuh, menyebabkan pening, mual, dan seringkali pingsan. Pada individu-individu ini, sistim syaraf autonomic secara salah merespon pada berdiri yang berkepanjangan dengan mengarahkan jantung untuk melambat dan vena-vena untuk melebar.
• Micturition syncope adalah kejatuhan sementara pada tekanan darah dan kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh membuang air kecil (kencing). Kondisi ini terjadi secara khas pada pasien-pasien yang lebih tua dan mungkin disebabkan oleh pelepasan hormon-hormon oleh syaraf-syaraf autonomic yang menurunkan tekanan darah.
• Kekurangan Adrenal, contohnya, yang disebabkan oleh penyakit Addison, dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Penyakit Addison adalah kelainan dimana kelenjar-kelenjar adrenal musnah/hancur. Kelenjar-kelenjar adrenal yang rusak tidak dapat lagi menghasilkan hormon-hormon adrenal yang cukup (terutama cortisol) yang perlu untuk memelihara fungsi-fungsi tubuh yang normal. Cortisol mempunyai banyak fungsi-fungsi, salah satunya adalah untuk memelihara tekanan darah dan fungsi dari jantung. Penyakit Addison dikarakteristikan oleh kehilangan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah rendah, dan, adakalanya, penggelapan kulit.
• Septicemia adalah infeksi yang berat dimana bakteri-bakteri (atau organisme-organisme infeksius lain seperti jamur) memasuki darah. Infeksi secara khas berasal dari paru-paru (sebagai pneumonia), kantong kemih, atau di perut yang disebabkan oleh diverticulitis atau batu-batu empedu. Bakteri-bakteri kemudian memasuki darah dimana mereka melepaskan racun-racun dan menyebabkan tekanan darah rendah yang amat besar dan mengancam nyawa (septic shock), seringkali dengan kerusakan pada beberapa organ-organ.
• Anaphylaxis (anaphylactic shock) adalah reaksi alergi fatal yang berpotensi pada obat-obat seperti penicillin, intravenous iodine yang digunakan pada beberapa studi-studi x-ray, makanan-makanan seperti kacang-kacang tanah, atau sengatan-sengatan lebah (sengata-sengatan serangga). Sebagai tambahan pada kejatuhan tekanan darah yang berat/parah, individu-individu mungkin juga mengalami hives, mencuit-cuit, dan leher yang membengkak dengan kesulitan bernapas. Shock disebabkan oleh pembesaran dari pembuluh-pembuluh darah yang mengandung darah dan keluarnya air dari darah kedalam jaringan-jaringan.
Benarkah Tekanan Darah Rendah Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Apakah Tekanan Darah Rendah Buruk Untuk Kesehatan Anda ?
Orang-orang yang mempunyai tekanan-tekanan darah rendah mempunyai risiko yang lebih rendah dari stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. Olahragawan-olahragawan, orang-orang yang berolahraga secara teratur, orang-orang yang memelihara berat badan yang ideal, dan orang-orang bukan perokok cenderung mempunyai tekanan-tekanan darah yang lebih rendah. Oleh karenanya, tekanan darah rendah diinginkan sepanjang ia tidak cukup rendah untuk menyebabkan gejala-gejala dan merusak organ-organ di tubuh.
Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala Tekanan Darah Rendah
Ketika tekanan darah tidak mencukupi untuk menyerahkan darah yang cukup ke organ-organ tubuh, organ-organ tidak bekerja dengan baik dan mungkin dirusak secara permanen. Contohnya, jika tidak cukup darah mengalir ke otak, sel-sel otak tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi-nutrisi, dan seseorang dapat merasakan kepala yang ringan, pening, atau bahkan pingsan.
Pergi dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri seringkali menimbulkan gejala-gejala dari tekanan darah rendah. Ini terjadi karena berdiri menyebabkan darah untuk "menempat" di vena-vena dari tubuh bagian bawah, dan ini dapat menurunkan tekanan darah. Jika tekanan darah sudah rendah, berdiri dapat membuat tekanan darah memburuk, ke titik dari penyebab gejala-gejala. Pengembangan dari kepala yang ringan, pening, atau pingsan atas berdiri yang disebabkan oleh tekanan darah rendah disebut orthostatic hypotension. Individu-individu yang normal mampu untuk mengkompensasi secara cepat untuk tekanan rendah yang diciptakan oleh berdiri dengan respon-respon yang didiskusikan sebelumnya dan tidak mengembangkan orthostatic hypotension.
Ketika ada tekanan darah yang tidak cukup untuk menyerahkan darah ke arteri-arteri koroner (arteri-arteri yang menyuplai darah ke otot jantung), seseorang dapat mengembangkan nyeri dada (suatu gejala dari angina) atau bahkan serangan jantung.
Ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal-ginjal, ginjal-ginjal gagal untuk mengeliminasi pembuangan-pembuangan dari tubuh, contohnya, urea dan creatinine, dan peningkatan pada tingkat-tingkat mereka di darah terjadi (contohnya, kenaikan-kenaikan dari blood urea nitrogen atau BUN dan serum creatinine).
Shock adalah kondisi yang mengancam nyawa dimana tekanan darah rendah yang gigih menyebabkan organ-organ seperti ginjal-ginjal, hati, jantung, paru, dan otak untuk gagal secara cepat.
Orang-orang yang mempunyai tekanan-tekanan darah rendah mempunyai risiko yang lebih rendah dari stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. Olahragawan-olahragawan, orang-orang yang berolahraga secara teratur, orang-orang yang memelihara berat badan yang ideal, dan orang-orang bukan perokok cenderung mempunyai tekanan-tekanan darah yang lebih rendah. Oleh karenanya, tekanan darah rendah diinginkan sepanjang ia tidak cukup rendah untuk menyebabkan gejala-gejala dan merusak organ-organ di tubuh.
Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala Tekanan Darah Rendah
Ketika tekanan darah tidak mencukupi untuk menyerahkan darah yang cukup ke organ-organ tubuh, organ-organ tidak bekerja dengan baik dan mungkin dirusak secara permanen. Contohnya, jika tidak cukup darah mengalir ke otak, sel-sel otak tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi-nutrisi, dan seseorang dapat merasakan kepala yang ringan, pening, atau bahkan pingsan.
Pergi dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri seringkali menimbulkan gejala-gejala dari tekanan darah rendah. Ini terjadi karena berdiri menyebabkan darah untuk "menempat" di vena-vena dari tubuh bagian bawah, dan ini dapat menurunkan tekanan darah. Jika tekanan darah sudah rendah, berdiri dapat membuat tekanan darah memburuk, ke titik dari penyebab gejala-gejala. Pengembangan dari kepala yang ringan, pening, atau pingsan atas berdiri yang disebabkan oleh tekanan darah rendah disebut orthostatic hypotension. Individu-individu yang normal mampu untuk mengkompensasi secara cepat untuk tekanan rendah yang diciptakan oleh berdiri dengan respon-respon yang didiskusikan sebelumnya dan tidak mengembangkan orthostatic hypotension.
Ketika ada tekanan darah yang tidak cukup untuk menyerahkan darah ke arteri-arteri koroner (arteri-arteri yang menyuplai darah ke otot jantung), seseorang dapat mengembangkan nyeri dada (suatu gejala dari angina) atau bahkan serangan jantung.
Ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal-ginjal, ginjal-ginjal gagal untuk mengeliminasi pembuangan-pembuangan dari tubuh, contohnya, urea dan creatinine, dan peningkatan pada tingkat-tingkat mereka di darah terjadi (contohnya, kenaikan-kenaikan dari blood urea nitrogen atau BUN dan serum creatinine).
Shock adalah kondisi yang mengancam nyawa dimana tekanan darah rendah yang gigih menyebabkan organ-organ seperti ginjal-ginjal, hati, jantung, paru, dan otak untuk gagal secara cepat.
Bagaimana Tekanan Darah Dihasilkan
Bagaimana Tekanan Darah Dihasilkan ?
Sewaktu pengenduran (relaksasi) dari jantung (diastole) bilik kiri jantung (left ventricle of the heart) terisi dengan darah yang kembali dari paru-paru. Kemudian bilik kiri (left ventricle) berkontraksi dan memompa darah kedalam arteri-arteri (systole). Tekanan darah sewaktu kontraksi dari bilik (tekanan sistolik) ketika darah secara aktif disemburkan kedalam arteri-arteri adalah lebih tinggi daripada sewaktu pengenduran (relaksasi) dari bilik (tekanan diastolik). Nadi yang kita dapat rasakan ketika kita menaruh jari-jari tangan kita diatas arteri disebabkan oleh kontraksi dari bilik kiri.
Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor: 1) Jumlah darah yang dipompa oleh bilik kiri jantung kedalam arteri-arteri, dan 2) tahanan (resisten) pada aliran darah yang disebabkan oleh dinding-dinding dari arterioles (arteri-arteri yang lebih kecil).
Umumnya, tekanan darah cenderung lebih tinggi jika lebih banyak darah yang dipompa kedalam arteri-arteri atau jika arteriol-arteriol adalah sempit dan kaku. Arteriol-arteriol yang sempit dan kaku, dengan menahan aliran darah, meningkatkan tekanan darah. Ini seringkali terjadi ketika pasien-pasien yang lebih tua mengembangkan atherosclerosis.
Tekanan darah cenderung lebih rendah jika lebih sedikit darah yang dipompa kedalam arteri-arteri atau jika arteriol-arteriol adalah lebih besar dan lebih lentur dan, oleh karenanya, mempunyai lebih sedikit tahanan (resisten) pada aliran darah.
Bagaimana Tubuh Memelihara Tekanan Darah Yang Normal ?
Tubuh mempunyai mekanisme-mekanisme untuk merubah dan memelihara tekanan darah dan aliran darah. Ada sensor-sensor yang merasakan tekanan darah pada dinding-dinding dari arteri-arteri dan mengirim sinyal-sinyal ke jantung, arteriol-arteriol, vena-vena, dan ginjal-ginjal yang menyebabkan mereka untuk membuat perubahan-perubahan yang menurunkan atau meningkatkan tekanan darah. Ada beberapa cara-cara dimana tekanan darah dapat disesuaikan - dengan menyesuaikan jumlah darah yang dipompa oleh jantung kedalam arteri-arteri (cardiac output), jumlah darah yang terisi di vena-vena, tahanan arteriol, dan volume darah.
• Jantung dapat mempercepat dan berkontraksi lebih sering dan ia dapat menyemburkan lebih banyak darah dengan setiap kontraksi. Kedua respon ini meningkatkan aliran darah kedalam arteri-arteri dan meningkatkan tekanan darah.
• Vena-vena dapat meluas dan menyempit. Ketika vena-vena meluas, lebih banyak darah dapat disimpan di vena-vena dan lebih sedikit darah yang kembali ke jantung untuk dipompa kedalam arteri-arteri. Sebagai akibatnya, jantung memompa lebih sedikit darah, dan tekanan darah lebih rendah. Pada sisi lain, ketika vena-vena menyempit, lebih sedikit darah yang tersimpan di vena-vena, lebih banyak darah yang kembali ke jantung untuk dipompa kedalam arteri-arteri, dan tekanan darah lebih tinggi.
• Arteriol-arteriol dapat meluas dan menyempit. Arteriol-arteriol yang meluas menciptakan lebih sedikit tahanan (resisten) pada aliran darah dan mengurangi tekanan darah, dimana arteriol-arteriol yang menyempit menciptakan lebih banyak tahanan (resisten) dan menaikan tekanan darah.
• Ginjal dapat merespon pada perubahan-perubahan pada tekanan darah dengan meningkatkan atau mengurangi jumlah urin yang dihasilkan. Urin terutama adalah air yang dikeluarkan dari darah. Ketika ginjal membuat lebih banyak urin, jumlah (volume) dari darah yang mengisi arteri-arteri dan vena-vena berkurang, dan ini menurunkan tekanan darah. Jika ginjal-ginjal membuat lebih sedikit urin, jumlah darah yang mengisi arteri-arteri dan vena-vena meningkat dan ini meningkatkan tekanan darah. Dibanding dengan mekanisme-mekanisme lain untuk penyesuaian tekanan darah, perubahan-perubahan pada produksi urin mempengaruhi tekanan darah secara perlahan melalui waktu yang berjam-jam dan berhari-hari. Mekanisme-mekanisme lain adalah efektif dalam waktu yang berdetik-detik.
Contohnya, volume darah yang rendah yang disebabkan oleh perdarahan (seperti perdarahan borok di lambung anda atau dari pencabikan yang buruk dari luka) dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Tubuh secara cepat merespon pada volume dan tekanan darah yang rendah dengan penyesuaian-penyesuaian berikut yang semuanya meningkatkan tekanan darah:
• Detak jantung meningkat dan kontraksi-kontraksi jantung yang dengan sekuat tenaga meningkat, jadi lebih banyak darah dipompa melaui jantung.
• Vena-vena menyempit untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung untuk dipompa.
• Aliran darah ke ginjal-ginjal berkurang untuk mengurangi pembentukan urin dan dengan demikian meningkatkan volume darah di arteri-arteri dan vena-vena.
• Arteriol-arteriol menyempit untuk meningkatkan tahanan (resisten) pada aliran darah.
Respon-respon yang dapat menyesuaikan diri ini akan mempertahankan tekanan darah dalam batasan normal kecuali kalau kehilangan darah menjadi begitu buruk yang membuat respon-respon menjadi kewalahan.
Sewaktu pengenduran (relaksasi) dari jantung (diastole) bilik kiri jantung (left ventricle of the heart) terisi dengan darah yang kembali dari paru-paru. Kemudian bilik kiri (left ventricle) berkontraksi dan memompa darah kedalam arteri-arteri (systole). Tekanan darah sewaktu kontraksi dari bilik (tekanan sistolik) ketika darah secara aktif disemburkan kedalam arteri-arteri adalah lebih tinggi daripada sewaktu pengenduran (relaksasi) dari bilik (tekanan diastolik). Nadi yang kita dapat rasakan ketika kita menaruh jari-jari tangan kita diatas arteri disebabkan oleh kontraksi dari bilik kiri.
Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor: 1) Jumlah darah yang dipompa oleh bilik kiri jantung kedalam arteri-arteri, dan 2) tahanan (resisten) pada aliran darah yang disebabkan oleh dinding-dinding dari arterioles (arteri-arteri yang lebih kecil).
Umumnya, tekanan darah cenderung lebih tinggi jika lebih banyak darah yang dipompa kedalam arteri-arteri atau jika arteriol-arteriol adalah sempit dan kaku. Arteriol-arteriol yang sempit dan kaku, dengan menahan aliran darah, meningkatkan tekanan darah. Ini seringkali terjadi ketika pasien-pasien yang lebih tua mengembangkan atherosclerosis.
Tekanan darah cenderung lebih rendah jika lebih sedikit darah yang dipompa kedalam arteri-arteri atau jika arteriol-arteriol adalah lebih besar dan lebih lentur dan, oleh karenanya, mempunyai lebih sedikit tahanan (resisten) pada aliran darah.
Bagaimana Tubuh Memelihara Tekanan Darah Yang Normal ?
Tubuh mempunyai mekanisme-mekanisme untuk merubah dan memelihara tekanan darah dan aliran darah. Ada sensor-sensor yang merasakan tekanan darah pada dinding-dinding dari arteri-arteri dan mengirim sinyal-sinyal ke jantung, arteriol-arteriol, vena-vena, dan ginjal-ginjal yang menyebabkan mereka untuk membuat perubahan-perubahan yang menurunkan atau meningkatkan tekanan darah. Ada beberapa cara-cara dimana tekanan darah dapat disesuaikan - dengan menyesuaikan jumlah darah yang dipompa oleh jantung kedalam arteri-arteri (cardiac output), jumlah darah yang terisi di vena-vena, tahanan arteriol, dan volume darah.
• Jantung dapat mempercepat dan berkontraksi lebih sering dan ia dapat menyemburkan lebih banyak darah dengan setiap kontraksi. Kedua respon ini meningkatkan aliran darah kedalam arteri-arteri dan meningkatkan tekanan darah.
• Vena-vena dapat meluas dan menyempit. Ketika vena-vena meluas, lebih banyak darah dapat disimpan di vena-vena dan lebih sedikit darah yang kembali ke jantung untuk dipompa kedalam arteri-arteri. Sebagai akibatnya, jantung memompa lebih sedikit darah, dan tekanan darah lebih rendah. Pada sisi lain, ketika vena-vena menyempit, lebih sedikit darah yang tersimpan di vena-vena, lebih banyak darah yang kembali ke jantung untuk dipompa kedalam arteri-arteri, dan tekanan darah lebih tinggi.
• Arteriol-arteriol dapat meluas dan menyempit. Arteriol-arteriol yang meluas menciptakan lebih sedikit tahanan (resisten) pada aliran darah dan mengurangi tekanan darah, dimana arteriol-arteriol yang menyempit menciptakan lebih banyak tahanan (resisten) dan menaikan tekanan darah.
• Ginjal dapat merespon pada perubahan-perubahan pada tekanan darah dengan meningkatkan atau mengurangi jumlah urin yang dihasilkan. Urin terutama adalah air yang dikeluarkan dari darah. Ketika ginjal membuat lebih banyak urin, jumlah (volume) dari darah yang mengisi arteri-arteri dan vena-vena berkurang, dan ini menurunkan tekanan darah. Jika ginjal-ginjal membuat lebih sedikit urin, jumlah darah yang mengisi arteri-arteri dan vena-vena meningkat dan ini meningkatkan tekanan darah. Dibanding dengan mekanisme-mekanisme lain untuk penyesuaian tekanan darah, perubahan-perubahan pada produksi urin mempengaruhi tekanan darah secara perlahan melalui waktu yang berjam-jam dan berhari-hari. Mekanisme-mekanisme lain adalah efektif dalam waktu yang berdetik-detik.
Contohnya, volume darah yang rendah yang disebabkan oleh perdarahan (seperti perdarahan borok di lambung anda atau dari pencabikan yang buruk dari luka) dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Tubuh secara cepat merespon pada volume dan tekanan darah yang rendah dengan penyesuaian-penyesuaian berikut yang semuanya meningkatkan tekanan darah:
• Detak jantung meningkat dan kontraksi-kontraksi jantung yang dengan sekuat tenaga meningkat, jadi lebih banyak darah dipompa melaui jantung.
• Vena-vena menyempit untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung untuk dipompa.
• Aliran darah ke ginjal-ginjal berkurang untuk mengurangi pembentukan urin dan dengan demikian meningkatkan volume darah di arteri-arteri dan vena-vena.
• Arteriol-arteriol menyempit untuk meningkatkan tahanan (resisten) pada aliran darah.
Respon-respon yang dapat menyesuaikan diri ini akan mempertahankan tekanan darah dalam batasan normal kecuali kalau kehilangan darah menjadi begitu buruk yang membuat respon-respon menjadi kewalahan.
Hipotensi
Definisi Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang bersirkulasi pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah, dan merupakan satu dari tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung, kecepatan pernapasan, dan temperatur. Tekanan darah dihasilkan oleh jantung yang memompa darah kedalam arteri-arteri dan diatur oleh respon oleh arteri-arteri pada aliran darah.
Tekanan darah perorangan dinyatakan sebagai tekanan darah sistolik/diastolik, contohnya, 120/80. Tekanan darah sistolik (angka yang diatas) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah kedalamnya. Tekanan darah diastolik (angka yang dibawah) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) setelah ia berkontraksi. Tekanan darah selalu adalah lebih tinggi ketika jantung sedang memompa daripada ketika ia sedag mengendur (relax).
Tekanan darah sistolik untuk kebanyakan kaum dewasa sehat jatuh antara 90 dan 120 milimeter air raksa (mm Hg). Tekanan darah diastolik normal jatuh antara 60 dan 80 mm Hg. Petunjuk-petunjuk sekarang ini menentukan tekanan darah normal lebih rendah dari 120/80. Tekanan darah diatas 130/80 dipertimbangkan tinggi. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko mengembangkan:
• penyakit jantung,
• penyakit ginjal,
• pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis),
• kerusakan mata, dan
• stroke
Tekanan darah rendah (hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan gejala-gejala atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri-arteri dan vena-vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal dan mungkin rusak secara permanen.
Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda dan gejala-gejala dari aliran darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik. Beberapa individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa gejala-gejala dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai tekanan darah rendah. Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai tekanan darah tinggi mungkin mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.
Tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang bersirkulasi pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah, dan merupakan satu dari tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung, kecepatan pernapasan, dan temperatur. Tekanan darah dihasilkan oleh jantung yang memompa darah kedalam arteri-arteri dan diatur oleh respon oleh arteri-arteri pada aliran darah.
Tekanan darah perorangan dinyatakan sebagai tekanan darah sistolik/diastolik, contohnya, 120/80. Tekanan darah sistolik (angka yang diatas) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah kedalamnya. Tekanan darah diastolik (angka yang dibawah) mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) setelah ia berkontraksi. Tekanan darah selalu adalah lebih tinggi ketika jantung sedang memompa daripada ketika ia sedag mengendur (relax).
Tekanan darah sistolik untuk kebanyakan kaum dewasa sehat jatuh antara 90 dan 120 milimeter air raksa (mm Hg). Tekanan darah diastolik normal jatuh antara 60 dan 80 mm Hg. Petunjuk-petunjuk sekarang ini menentukan tekanan darah normal lebih rendah dari 120/80. Tekanan darah diatas 130/80 dipertimbangkan tinggi. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko mengembangkan:
• penyakit jantung,
• penyakit ginjal,
• pengerasan dari arteri-arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis),
• kerusakan mata, dan
• stroke
Tekanan darah rendah (hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan gejala-gejala atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri-arteri dan vena-vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal dan mungkin rusak secara permanen.
Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda dan gejala-gejala dari aliran darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik. Beberapa individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa gejala-gejala dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai tekanan darah rendah. Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai tekanan darah tinggi mungkin mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.
Rabu, 11 Mei 2011
Alergan Berada dimana-mana
Kita telah melihat bahwa allergen-allergen adalah tipe-tipe spesial dari antigen-antigen yang menyebabkan reaksi-reaksi alergi. Gejala-gejala dan penyakit-penyakit yang ditimbulkan tergantung sebagian besar dari jalan masuknya dan tingkat ekspose pada allergen-allergen. Struktur kimia dari allergen-allergen mempengaruhi jalannya ekspose. Serbuk sari diudara, contohnya, akan berdampak sedikit pada kulit. Mereka mudah sekali terhirup dan jadi akan menyebabkan lebih banyak gejala-gejala hidung dan paru-paru dan membatasi gejala-gejala kulit. Sedangkan allergen-allergen yang ditelan atau disuntik mereka akan berjalan menuju bagian-bagian lain tubuh dan memprovokasi gejala-gejala yang jauh dari titik masuknya. Sebagai contoh, allergen-allergen didalam makanan mungkin dapat mempercepat pelepasan penengah-penengah (mediators) didalam kulit dan menyebabkan hives.
Kita akan mengasumsikan bahwa allergen-allergen didefinisikan sebagai: sumber dari bahan-bahan yang menghasilkan alergi (sebagai contoh, kucing), bahannya sendiri (dander kucing), atau protein-protein spesifik yang memprovokasi tanggapan imun (contohnya, Feld1). Feld1, dari Felis domesticus (kucing yang jinak), adalah allergen kimia yang paling penting pada dander kucing.
Allergen-allergen mungkin dapat terhirup, tercerna (termakan atau tertelan), dipakai pada kulit, atau disuntik kedalam tubuh baik sebagai obat atau dengan tidak hati-hati oleh sengatan serangga.
Didalam Udara Yang Kita Napas
Bernapas dapat penuh risiko jika anda alergi. Disamping oksigen, udara mengandung variasi yang lebar dari partikel-partikel; beberapa beracun, beberapa berinfeksi, dan beberapa tidak berbahaya termasuk allergen-allergen. Penyakit-penyakit yang umum yang berasal dari allergen-allergen udara adalah hay fever, asma, dan conjunctivitis. Allergen-allergen berikut umumnya tidak berbahaya, namun dapat memicu reaksi-reaksi alergi ketika dihirup oleh individu-individu yang sensitif.
• Serbuk sari: pohon-pohon, rumput-rumput, dan/atau rumput-rumput liar
• Tungau
• Protein-protein binatang: dander, kulit, dan/atau urin
• Spora-spora jamur
• Bagian-bagian serangga: kacoa-kacoa
Didalam Apa Yang Kita Makan
Ketika makanan-makanan dan obat-obatan dicerna, allergen-allegen mungkin dapat mengakses kedalam aliran darah dan menjadi terpasang pada IgE tertentu didalam sel-sel pada tempat-tempat yang jauh seperti kulit atau selaput-selaput hidung. Kemampuan dari allergen-allergen untuk berpergian menerangkan bagaimana gejala-gejala dapat terjadi pada area-area yang berlainan dari saluran pencernaan. Reaksi-reaksi alergi makanan dapat mulai dengan pembengkakan lidah atau tenggorokan dan mungkin diikuti oleh kesemutan (tingling), mual, diare, atau kram perut. Kesulitan bernapas dengan hidung atau reaksi-reaksi kulit mungkin juga dapat terjadi. Dua grup utama allergen-allergen yang dicerna adalah:
• Makanan: Makanan yang paling umum yang menyebabkan reaksi-reaksi alergi adalah susu sapi, ikan, kerang-kerangan, telur-telur, kacang-kacangan, kacang-kacang tumbuhan, kedele, dan gandum.
• Obat-obatan (ketika diminum): contohnya, antibiotik-antibiotik dan aspirin
Menyentuh kulit Kita
Allergic contact dermatitis adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi lokal. Mayoritas dari reaksi-reaksi kulit lokal ini tidak melibatkan IgE, namun disebabkan oleh sel-sel peradangan. Rash yang ditimbulkan adalah serupa dengan yang dari ivy rash yang beracun. Harus dicatat bahwa ketika beberapa allergen-allergen (contohnya, latex) bersentuhan dengan kulit, mereka diserap oleh kulit dan dapat juga berpotensi menyebabkan reaksi-reaksi keseluruh tubuh, tidak hanya pada kulit saja. Untuk kebanyakan orang, bagaimanapun, kulit adalah penghalang yang hebat yang hanya dapat dipengaruhi secara lokal. Contoh-contoh dari allergic contact dermatitis termasuk:
• Latex (menyebabkan reaksi-reaksi IgE dan non-IgE)
• Tumbuh-tumbuhan (poison ivy and oak)
• Zat pewarna (Dyes)
• Bahan-bahan kimia
• Logam-logam (nickel)
• Kosmetik-Kosmetik
Allergic contact dermatitis tidak melibatkan antibodi IgE, namun melibatkan sel-sel dari sistim imun yang diprogram untuk bereaksi ketika dipicu oleh allergen yang mensensitifkan. Menyentuh atau menggosok unsur/bahan yang pernah membuat anda sensitif sebelumnya dapat memicu rash kulit (skin rash).
Yang Disuntikkan Kedalam Tubuh
Reaksi-reaksi yang paling berat dapat terjadi ketika allergen-allergen disuntikan kedalam tubuh dan mendapat akses langsung kedalam aliran darah. Akses ini membawa risiko dari reaksi umum, seperti anaphylaxis, yang dapat membahayakan nyawa. Berikut adalah allergen-allergen yang paling umum disuntikan yang dapat menyebabkan rekasi-rekasi alergi yang berat:
• Racun serangga
• Obat-obatan
• Vaksin-vaksin (termasuk suntikan alergi)
• Hormon-hormon (contohnya, insulin)
Kita akan mengasumsikan bahwa allergen-allergen didefinisikan sebagai: sumber dari bahan-bahan yang menghasilkan alergi (sebagai contoh, kucing), bahannya sendiri (dander kucing), atau protein-protein spesifik yang memprovokasi tanggapan imun (contohnya, Feld1). Feld1, dari Felis domesticus (kucing yang jinak), adalah allergen kimia yang paling penting pada dander kucing.
Allergen-allergen mungkin dapat terhirup, tercerna (termakan atau tertelan), dipakai pada kulit, atau disuntik kedalam tubuh baik sebagai obat atau dengan tidak hati-hati oleh sengatan serangga.
Didalam Udara Yang Kita Napas
Bernapas dapat penuh risiko jika anda alergi. Disamping oksigen, udara mengandung variasi yang lebar dari partikel-partikel; beberapa beracun, beberapa berinfeksi, dan beberapa tidak berbahaya termasuk allergen-allergen. Penyakit-penyakit yang umum yang berasal dari allergen-allergen udara adalah hay fever, asma, dan conjunctivitis. Allergen-allergen berikut umumnya tidak berbahaya, namun dapat memicu reaksi-reaksi alergi ketika dihirup oleh individu-individu yang sensitif.
• Serbuk sari: pohon-pohon, rumput-rumput, dan/atau rumput-rumput liar
• Tungau
• Protein-protein binatang: dander, kulit, dan/atau urin
• Spora-spora jamur
• Bagian-bagian serangga: kacoa-kacoa
Didalam Apa Yang Kita Makan
Ketika makanan-makanan dan obat-obatan dicerna, allergen-allegen mungkin dapat mengakses kedalam aliran darah dan menjadi terpasang pada IgE tertentu didalam sel-sel pada tempat-tempat yang jauh seperti kulit atau selaput-selaput hidung. Kemampuan dari allergen-allergen untuk berpergian menerangkan bagaimana gejala-gejala dapat terjadi pada area-area yang berlainan dari saluran pencernaan. Reaksi-reaksi alergi makanan dapat mulai dengan pembengkakan lidah atau tenggorokan dan mungkin diikuti oleh kesemutan (tingling), mual, diare, atau kram perut. Kesulitan bernapas dengan hidung atau reaksi-reaksi kulit mungkin juga dapat terjadi. Dua grup utama allergen-allergen yang dicerna adalah:
• Makanan: Makanan yang paling umum yang menyebabkan reaksi-reaksi alergi adalah susu sapi, ikan, kerang-kerangan, telur-telur, kacang-kacangan, kacang-kacang tumbuhan, kedele, dan gandum.
• Obat-obatan (ketika diminum): contohnya, antibiotik-antibiotik dan aspirin
Menyentuh kulit Kita
Allergic contact dermatitis adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi lokal. Mayoritas dari reaksi-reaksi kulit lokal ini tidak melibatkan IgE, namun disebabkan oleh sel-sel peradangan. Rash yang ditimbulkan adalah serupa dengan yang dari ivy rash yang beracun. Harus dicatat bahwa ketika beberapa allergen-allergen (contohnya, latex) bersentuhan dengan kulit, mereka diserap oleh kulit dan dapat juga berpotensi menyebabkan reaksi-reaksi keseluruh tubuh, tidak hanya pada kulit saja. Untuk kebanyakan orang, bagaimanapun, kulit adalah penghalang yang hebat yang hanya dapat dipengaruhi secara lokal. Contoh-contoh dari allergic contact dermatitis termasuk:
• Latex (menyebabkan reaksi-reaksi IgE dan non-IgE)
• Tumbuh-tumbuhan (poison ivy and oak)
• Zat pewarna (Dyes)
• Bahan-bahan kimia
• Logam-logam (nickel)
• Kosmetik-Kosmetik
Allergic contact dermatitis tidak melibatkan antibodi IgE, namun melibatkan sel-sel dari sistim imun yang diprogram untuk bereaksi ketika dipicu oleh allergen yang mensensitifkan. Menyentuh atau menggosok unsur/bahan yang pernah membuat anda sensitif sebelumnya dapat memicu rash kulit (skin rash).
Yang Disuntikkan Kedalam Tubuh
Reaksi-reaksi yang paling berat dapat terjadi ketika allergen-allergen disuntikan kedalam tubuh dan mendapat akses langsung kedalam aliran darah. Akses ini membawa risiko dari reaksi umum, seperti anaphylaxis, yang dapat membahayakan nyawa. Berikut adalah allergen-allergen yang paling umum disuntikan yang dapat menyebabkan rekasi-rekasi alergi yang berat:
• Racun serangga
• Obat-obatan
• Vaksin-vaksin (termasuk suntikan alergi)
• Hormon-hormon (contohnya, insulin)
Mengapa Bisa Alergi ?
Alergi dapat berkembang pada umur berapa saja, kemungkinan bahkan didalam kandungan. Mereka umumnya terjadi pada anak-anak namun mungkin dapat menimbulkan gejala-gejala untuk pertama kalinya pada waktu dewasa. Asma mungkin berlangsung lama pada orang-orang dewasa sedangkan alergi hidung cenderung berkurang di usia tua.
Kenapa, mungkin anda tanya, beberapa orang sensitif (peka) terhadap allergen-allergen tertentu dimana kebanyakan tidak peka? Mengapa orang-orang alergi menghasilkan lebih banyak IgE dari pada yang tidak alergi? Kelihatannya faktor utama yang membedakannya adalah keturunan. Untuk beberapa waktu, telah diketahui bahwa kondisi-kondisi alergi cenderung berkelompok/berkerumun didalam keluarga-keluarga. Risiko anda sendiri mengembangkan alergi berhubungan dengan sejarah alergi dari orang tua anda. Jika tidak ada satupun orang tua anda alergi, kesempatan anda mendapat alergi adalah kira-kira 15%. Jika satu orang tua alergi, risiko anda meningkat sampai 30% dan jika kedua-duanya alergi, risiko anda lebih besar dari 60%.
Walaupun anda mungkin mewarisi kecenderungan mengembangkan alergi, anda mungkin kenyataanya tidak pernah mempunyai gejala-gejala. Anda juga tidak seharusnya mewarisi alergi yang sama atau penyakit-penyakit yang sama seperti orang tua anda. Masih belum jelas apa yang menentukan bahan-bahan apa yang memicu reaksi pada orang yang alergi. Apalagi, penyakit-penyakit yang mana mungkin dapat berkembang atau berapa beratnya gejala-gejala yang mungkin terjadi, belum diketahui.
Potongan utama lainnya dari teka-teki alergi adalah lingkungan. Adalah jelas bahwa anda harus mempunyai tendensi genetik dan di ekspose pada allergen sehingga mengembangkan alergi. Sebagai tambahan, lebih hebat dan ber-ulang-ulang ekspose pada allergen dan lebih awal terjadi didalam kehidupan, lebih mungkin alergi akan berkembang.
Ada pengaruh-pengaruh penting lainnya yang dapat berkomplot untuk menyebabkan kondisi-kondisi alergi. Beberapa dari ini termasuk merokok, polusi, infeksi, dan hormon-hormon.
Kondisi-Kondisi Umum Alergi dan Gejal-Gejala dan Tanda-Tandanya
Bagian-bagian tubuh yang cenderung bereaksi pada alergi termasuk mata-mata, hidung, paru-paru, kulit, dan perut. Walaupun beragam penyakit-penyakit alergi dapat timbul berbeda, mereka semua berasal dari tanggapan/reaksi imun yang berlebihan pada bahan-bahan asing pada orang-orang yang sensitif. Uraian-uraian singkat berikut akan menyajikan ikhtisar dari kelainan-kelainan alergi yang umum.
Alergi Rhinitis
Alergi Rhinitis ("hay fever") adalah yang paling umum dari penyakit-penyakit alergi dan merujuk pada gejala-gejala hidung musiman yang disebabkan oleh serbuk sari. Alergi rhinitis sepanjang tahun atau alergi rhinitis abadi (perennial) umumnya disebabkan oleh allergen-allergen didalam rumah/ruangan, seperti tungau (dust mites), dander binatang, atau jamur-jamur. Juga dapat disebabkan oleh serbuk sari. Gejala-gejala berasal dari peradangan dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung (pelapis atau selaput-selaput lendir) setelah allergens dihirup. Area-area yang berdekatan, seperti telinga-telinga, sinus-sinus, dan tenggorokan dapat juga terlibat. Gejala-gejala yang paling umum termasuk:
• Hidung meler
• Hidung mampet
• Bersin
• Hidung gatal
• Telinga-telinga dan tenggorokan yang gatal
• Post nasal drip
Pada tahun 1819, seorang dokter inggris, John Bostock, pertama kali menggambarkan hay fever dengan merinci gejala-gejala hidung musiman sendirinya, yang dia sebut "summer catarrh". Kondisi disebut hay fever karena diperkirakan disebabkan oleh "new hay".
Asma
Asma adalah persoalan pernapasan yang berasal dari peradangan dan kekejangan (spasm) dari saluran udara paru-paru (bronchial tubes). Peradangan menyebabkan penyempitan dari saluran-saluran udara, yang mana membatasi aliran udara kedalam dan keluar dari paru-paru. Asma paling sering, namun tidak selalu, dihubungkan dengan alergi-alergi. Gejala-gejala umum termasuk:
• Sesak Napas
• Mencuit-cuit (Wheezing)
• Batuk
• Sesak Dada
Alergi Mata-Mata
Alergi mata-mata (allergic conjunctivitis) adalah peradangan dari lapisan-lapisan jaringan (membranes) yang menutupi permukaan dari bola mata dan permukaan bawah dari kelopak mata. Peradangan terjadi sebagai hasil dari reaksi alergi dan mungkin dapat menghasilkan gejala-gejala berikut:
• Kemerahan dibawah kelopak dan mata keseluruhannya
• Mata-mata yang berair dan gatal
• Pembengkakkan dari membran-membran
Kenapa, mungkin anda tanya, beberapa orang sensitif (peka) terhadap allergen-allergen tertentu dimana kebanyakan tidak peka? Mengapa orang-orang alergi menghasilkan lebih banyak IgE dari pada yang tidak alergi? Kelihatannya faktor utama yang membedakannya adalah keturunan. Untuk beberapa waktu, telah diketahui bahwa kondisi-kondisi alergi cenderung berkelompok/berkerumun didalam keluarga-keluarga. Risiko anda sendiri mengembangkan alergi berhubungan dengan sejarah alergi dari orang tua anda. Jika tidak ada satupun orang tua anda alergi, kesempatan anda mendapat alergi adalah kira-kira 15%. Jika satu orang tua alergi, risiko anda meningkat sampai 30% dan jika kedua-duanya alergi, risiko anda lebih besar dari 60%.
Walaupun anda mungkin mewarisi kecenderungan mengembangkan alergi, anda mungkin kenyataanya tidak pernah mempunyai gejala-gejala. Anda juga tidak seharusnya mewarisi alergi yang sama atau penyakit-penyakit yang sama seperti orang tua anda. Masih belum jelas apa yang menentukan bahan-bahan apa yang memicu reaksi pada orang yang alergi. Apalagi, penyakit-penyakit yang mana mungkin dapat berkembang atau berapa beratnya gejala-gejala yang mungkin terjadi, belum diketahui.
Potongan utama lainnya dari teka-teki alergi adalah lingkungan. Adalah jelas bahwa anda harus mempunyai tendensi genetik dan di ekspose pada allergen sehingga mengembangkan alergi. Sebagai tambahan, lebih hebat dan ber-ulang-ulang ekspose pada allergen dan lebih awal terjadi didalam kehidupan, lebih mungkin alergi akan berkembang.
Ada pengaruh-pengaruh penting lainnya yang dapat berkomplot untuk menyebabkan kondisi-kondisi alergi. Beberapa dari ini termasuk merokok, polusi, infeksi, dan hormon-hormon.
Kondisi-Kondisi Umum Alergi dan Gejal-Gejala dan Tanda-Tandanya
Bagian-bagian tubuh yang cenderung bereaksi pada alergi termasuk mata-mata, hidung, paru-paru, kulit, dan perut. Walaupun beragam penyakit-penyakit alergi dapat timbul berbeda, mereka semua berasal dari tanggapan/reaksi imun yang berlebihan pada bahan-bahan asing pada orang-orang yang sensitif. Uraian-uraian singkat berikut akan menyajikan ikhtisar dari kelainan-kelainan alergi yang umum.
Alergi Rhinitis
Alergi Rhinitis ("hay fever") adalah yang paling umum dari penyakit-penyakit alergi dan merujuk pada gejala-gejala hidung musiman yang disebabkan oleh serbuk sari. Alergi rhinitis sepanjang tahun atau alergi rhinitis abadi (perennial) umumnya disebabkan oleh allergen-allergen didalam rumah/ruangan, seperti tungau (dust mites), dander binatang, atau jamur-jamur. Juga dapat disebabkan oleh serbuk sari. Gejala-gejala berasal dari peradangan dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung (pelapis atau selaput-selaput lendir) setelah allergens dihirup. Area-area yang berdekatan, seperti telinga-telinga, sinus-sinus, dan tenggorokan dapat juga terlibat. Gejala-gejala yang paling umum termasuk:
• Hidung meler
• Hidung mampet
• Bersin
• Hidung gatal
• Telinga-telinga dan tenggorokan yang gatal
• Post nasal drip
Pada tahun 1819, seorang dokter inggris, John Bostock, pertama kali menggambarkan hay fever dengan merinci gejala-gejala hidung musiman sendirinya, yang dia sebut "summer catarrh". Kondisi disebut hay fever karena diperkirakan disebabkan oleh "new hay".
Asma
Asma adalah persoalan pernapasan yang berasal dari peradangan dan kekejangan (spasm) dari saluran udara paru-paru (bronchial tubes). Peradangan menyebabkan penyempitan dari saluran-saluran udara, yang mana membatasi aliran udara kedalam dan keluar dari paru-paru. Asma paling sering, namun tidak selalu, dihubungkan dengan alergi-alergi. Gejala-gejala umum termasuk:
• Sesak Napas
• Mencuit-cuit (Wheezing)
• Batuk
• Sesak Dada
Alergi Mata-Mata
Alergi mata-mata (allergic conjunctivitis) adalah peradangan dari lapisan-lapisan jaringan (membranes) yang menutupi permukaan dari bola mata dan permukaan bawah dari kelopak mata. Peradangan terjadi sebagai hasil dari reaksi alergi dan mungkin dapat menghasilkan gejala-gejala berikut:
• Kemerahan dibawah kelopak dan mata keseluruhannya
• Mata-mata yang berair dan gatal
• Pembengkakkan dari membran-membran
Penyebab Alergi
Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, marilah kita lihat pada beberapa contoh-contoh rumah tangga yang umum. Beberapa bulan setelah kedatangan seekor kucing didalam rumah, ayah mulai mendapat mata-mata yang gatal dan episode-episode dari bersin. Satu dari tiga anak mengembangkan batuk dan mencuit-cuit, terutama ketika kucing itu masuk kedalam kamar tidurnya. Ibu dan kedua anak lainnya tidak mengalami reaksi apa saja terhadap kehadiran kucing. Bagaimana kita menjelaskan ini ?
Sistim imun adalah mekanisme pertahanan yang diorganisir oleh tubuh melawan penyerbu-penyerbu asing, terutama infeksi-infeksi. Pekerjaannya adalah mengenali dan bereaksi terhadap bahan-bahan asing ini, yang disebut antigens. Antigens adalah bahan-bahan yang mampu menyebabkan produksi dari antibodi-antibodi. Antigens mungkin dapat atau tidak dapat menjurus pada reaksi alergi. Allergens adalah antigens tertentu yang menyebabkan reaksi alergi dan produksi dari IgE.
Tujuan dari sistim imun adalah memobilisasi kekuatannya pada tempat penyerangan dan menghancurkan musuh. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menciptakan protein-protein pelindung yang disebut antibodi-antibodi yang khusus ditujukan melawan bahan-bahan asing tertentu. Antibodi-antibodi ini, atau immunoglobulins (IgG, IgM, IgA, IgD), adalah pelindung dan membantu menghancurkan partikel asing dengan melekatkan dirinya pada permukaannya, dengan begitu membuat mudah sel-sel imun lainnya untuk menghancurkannya. Bagaimanapun orang yang alergi, mengembangkan tipe spesifik dari antibodi yang disebut immunoglobulin E, atau IgE, sebagai tanggapan pada bahan asing tertentu yang umumnya tidak berbahaya, seperti dander kucing. Ringkasannya, immunoglobulins adalah grup dari molekul-molekul protein yang bekerja sebagai antibodi-antibodi. Ada 5 macam tipe-tipe yang berbeda: IgA, IgM, IgG, IgD, dan IgE. IgE adalah antibodi alergi.
Pada contoh binatang kucing, ayah dan anak perempuan termuda mengembangkan antibodi-antibodi IgE dalam jumlah besar yang ditujukan melawan allergen kucing, dander kucing. Ayah dan anak perempuan kini menjadi sensitif atau cenderung untuk mengembangkan reaksi-reaksi alergi pada ekspose yang berikutnya dan berulang pada allergen kucing. Secara khas, ada periode "sensitifitas" yang berkisar dari bulanan sampai tahunan sebelum reaksi alergi. Walaupun mungkin adakalanya terjadi reaksi alergi pada ekspose pertama kali pada allergen, pasti sebelumnya ada kontak sehingga sistim imun bereaksi dengan cara ini.
IgE adalah antibodi yang dimiliki oleh kita semua dalam jumlah kecil. Orang-orang yang alergi, bagaimanapun, menghasilkan IgE dalam jumlah yang besar. Secara normal, antibodi ini penting dalam melindungi kita dari parasit-parasit, namun tidak dari dander kucing atau allergens. Selama periode sensitifitas, IgE dander kucing diproduksi berlebihan dan melapisi sel-sel tertentu yang berpotensi meledak yang mengandung bahan-bahan kimia. Sel-sel ini mampu menyebabkan rekasi alergi pada ekspose berikutnya pada dander. Ini disebabkan oleh reaksi dari dander kucing dengan dander IgE mengiritasi sel-sel dan menjurus pada pelepasan beragam bahan-bahan kimia, termasuk histamine. Bahan-bahan kimia ini, pada gilirannya, menyebabkan peradangan dan gejala-gejala alergi yang khas. Ini adalah bagaimana sistim imun menjadi berlebihan dan disiapakn untuk menyebabkan reaksi alergi ketika distimulasi oleh allergen.
Waktu ekspose pada dander kucing, ibu dan kedua anak lainnya menghasilkan klas-klas antibodi-antibodi lainnya, tidak satupun darinya menyebabkan reaksi alergi. Dalam anggota keluarga yang tidak alergi, partikel-partikel dander dieliminasi oleh sistim imun dan kucing itu tidak ada pengaruhnya pada mereka.
Sistim imun adalah mekanisme pertahanan yang diorganisir oleh tubuh melawan penyerbu-penyerbu asing, terutama infeksi-infeksi. Pekerjaannya adalah mengenali dan bereaksi terhadap bahan-bahan asing ini, yang disebut antigens. Antigens adalah bahan-bahan yang mampu menyebabkan produksi dari antibodi-antibodi. Antigens mungkin dapat atau tidak dapat menjurus pada reaksi alergi. Allergens adalah antigens tertentu yang menyebabkan reaksi alergi dan produksi dari IgE.
Tujuan dari sistim imun adalah memobilisasi kekuatannya pada tempat penyerangan dan menghancurkan musuh. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menciptakan protein-protein pelindung yang disebut antibodi-antibodi yang khusus ditujukan melawan bahan-bahan asing tertentu. Antibodi-antibodi ini, atau immunoglobulins (IgG, IgM, IgA, IgD), adalah pelindung dan membantu menghancurkan partikel asing dengan melekatkan dirinya pada permukaannya, dengan begitu membuat mudah sel-sel imun lainnya untuk menghancurkannya. Bagaimanapun orang yang alergi, mengembangkan tipe spesifik dari antibodi yang disebut immunoglobulin E, atau IgE, sebagai tanggapan pada bahan asing tertentu yang umumnya tidak berbahaya, seperti dander kucing. Ringkasannya, immunoglobulins adalah grup dari molekul-molekul protein yang bekerja sebagai antibodi-antibodi. Ada 5 macam tipe-tipe yang berbeda: IgA, IgM, IgG, IgD, dan IgE. IgE adalah antibodi alergi.
Pada contoh binatang kucing, ayah dan anak perempuan termuda mengembangkan antibodi-antibodi IgE dalam jumlah besar yang ditujukan melawan allergen kucing, dander kucing. Ayah dan anak perempuan kini menjadi sensitif atau cenderung untuk mengembangkan reaksi-reaksi alergi pada ekspose yang berikutnya dan berulang pada allergen kucing. Secara khas, ada periode "sensitifitas" yang berkisar dari bulanan sampai tahunan sebelum reaksi alergi. Walaupun mungkin adakalanya terjadi reaksi alergi pada ekspose pertama kali pada allergen, pasti sebelumnya ada kontak sehingga sistim imun bereaksi dengan cara ini.
IgE adalah antibodi yang dimiliki oleh kita semua dalam jumlah kecil. Orang-orang yang alergi, bagaimanapun, menghasilkan IgE dalam jumlah yang besar. Secara normal, antibodi ini penting dalam melindungi kita dari parasit-parasit, namun tidak dari dander kucing atau allergens. Selama periode sensitifitas, IgE dander kucing diproduksi berlebihan dan melapisi sel-sel tertentu yang berpotensi meledak yang mengandung bahan-bahan kimia. Sel-sel ini mampu menyebabkan rekasi alergi pada ekspose berikutnya pada dander. Ini disebabkan oleh reaksi dari dander kucing dengan dander IgE mengiritasi sel-sel dan menjurus pada pelepasan beragam bahan-bahan kimia, termasuk histamine. Bahan-bahan kimia ini, pada gilirannya, menyebabkan peradangan dan gejala-gejala alergi yang khas. Ini adalah bagaimana sistim imun menjadi berlebihan dan disiapakn untuk menyebabkan reaksi alergi ketika distimulasi oleh allergen.
Waktu ekspose pada dander kucing, ibu dan kedua anak lainnya menghasilkan klas-klas antibodi-antibodi lainnya, tidak satupun darinya menyebabkan reaksi alergi. Dalam anggota keluarga yang tidak alergi, partikel-partikel dander dieliminasi oleh sistim imun dan kucing itu tidak ada pengaruhnya pada mereka.
Alergi
Definisi Alergi
Alergi merujuk pada reaksi berlebihan oleh sistim imun kita sebagai tanggapan pada kontak badan dengan bahan-bahan asing tertentu. Berlebihan karena bahan-bahan asing ini umumnya dipandang oleh tubuh sebagai sessuatu yang tidak membahayakan dan tidak terjadi tanggapan pada orang-orang yang tidak alergi. Tubuh-tubuh dari orang-orang yang alergi mengenali bahan asing itu dan sebagian dari sistim imun diaktifkan. Bahan-bahan alergi disebut "allergens". Contoh-contoh dari allergens termasuk serbuk sari, tungau, jamur-jamur, dan makanan-makanan. Untuk mengerti bahasa alergi adalah sangat penting untuk mengingat bahwa allergens adalah bahan-bahan yang asing terhadap tubuh dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
Ketika allergen bersentuhan dengan tubuh, dia menyebabkan sistim imun untuk mengembangkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadapnya. Ketika anda bereaksi secara tidak sesuai pada alergen yang umumnya tidak berbahaya pada orang-orang lain, anda mempunyai reaksi alergi dan dapat dirujuk sebagai alergi atau atopik. Oleh karananya, orang-orang yang cenderung mendapat alergi disebut alergi atau atopik.
Dokter anak austria bernama Clemens Pirquet (1874-1929) pertamakali menggunakan istilah alergi. Ia merujuk pada kedua imunitas yang menguntungkan dan hipersensitifitas yang berbahaya sebagai alergi. Kata alergi berasal dari kata-kata Greek "allos," yang berarti berbeda atau berubah dan "ergos," berarti bekerja atau beraksi. Alergi secara garis besar dirujuk sebagai "reaksi yang berubah". Kata alergi pertama kali digunakan pada tahun 1905 untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang merugikan dari anak-anak yang diberikan suntikan-suntikan berulang dari serum kuda untuk melawan infeksi. Tahun berikutnya, istilah alergi diusulkan untuk menerangkan kereaktifan yang berubah yang tidak diharapkan ini.
Fakta-fakta Alergi
• Diperkirakan sekitar 50 juta penduduk Amerika dipengaruhi oleh kondisi-kondisi alergi.
• Biaya dari alergi di Amerika adalah lebih dari US$ 10 milyar setiap tahunnya.
• Alergi rhinitis (alergi hidung) mempengaruhi sekitar 35 juta penduduk Amerika, 6 juta darinya adalah anak-anak.
• Asma mempengaruhi 15 juta penduduk Amerika, 5 juta darinya adalah anak-anak.
• Angka dari kasus-kasus asma berlipat ganda selama 20 tahun terakhir.
Alergi merujuk pada reaksi berlebihan oleh sistim imun kita sebagai tanggapan pada kontak badan dengan bahan-bahan asing tertentu. Berlebihan karena bahan-bahan asing ini umumnya dipandang oleh tubuh sebagai sessuatu yang tidak membahayakan dan tidak terjadi tanggapan pada orang-orang yang tidak alergi. Tubuh-tubuh dari orang-orang yang alergi mengenali bahan asing itu dan sebagian dari sistim imun diaktifkan. Bahan-bahan alergi disebut "allergens". Contoh-contoh dari allergens termasuk serbuk sari, tungau, jamur-jamur, dan makanan-makanan. Untuk mengerti bahasa alergi adalah sangat penting untuk mengingat bahwa allergens adalah bahan-bahan yang asing terhadap tubuh dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
Ketika allergen bersentuhan dengan tubuh, dia menyebabkan sistim imun untuk mengembangkan reaksi alergi pada orang yang alergi terhadapnya. Ketika anda bereaksi secara tidak sesuai pada alergen yang umumnya tidak berbahaya pada orang-orang lain, anda mempunyai reaksi alergi dan dapat dirujuk sebagai alergi atau atopik. Oleh karananya, orang-orang yang cenderung mendapat alergi disebut alergi atau atopik.
Dokter anak austria bernama Clemens Pirquet (1874-1929) pertamakali menggunakan istilah alergi. Ia merujuk pada kedua imunitas yang menguntungkan dan hipersensitifitas yang berbahaya sebagai alergi. Kata alergi berasal dari kata-kata Greek "allos," yang berarti berbeda atau berubah dan "ergos," berarti bekerja atau beraksi. Alergi secara garis besar dirujuk sebagai "reaksi yang berubah". Kata alergi pertama kali digunakan pada tahun 1905 untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang merugikan dari anak-anak yang diberikan suntikan-suntikan berulang dari serum kuda untuk melawan infeksi. Tahun berikutnya, istilah alergi diusulkan untuk menerangkan kereaktifan yang berubah yang tidak diharapkan ini.
Fakta-fakta Alergi
• Diperkirakan sekitar 50 juta penduduk Amerika dipengaruhi oleh kondisi-kondisi alergi.
• Biaya dari alergi di Amerika adalah lebih dari US$ 10 milyar setiap tahunnya.
• Alergi rhinitis (alergi hidung) mempengaruhi sekitar 35 juta penduduk Amerika, 6 juta darinya adalah anak-anak.
• Asma mempengaruhi 15 juta penduduk Amerika, 5 juta darinya adalah anak-anak.
• Angka dari kasus-kasus asma berlipat ganda selama 20 tahun terakhir.
Masa Depan Lupus
Keseluruhannya, ramalan untuk pasien-pasien dengan lupus sistemik menjadi lebih baik setiap dekadenya dengan pengembangan dari tes-tes monitor dan perawatan-perawatan yang lebih akurat.
Peranan dari sistim imun dalam menyebabkan penyakit-penyakit menjadi lebih baik dimengerti melalui penelitian. Pengetahuan ini akan diterapkan untuk merencanakan metode-metode perawatan yang lebih aman dan efektif. Contohnya, merevisi cecara lengkap sistim imun dari pasien-pasien denga perawatan-perawatan yang sangat agresif yang secara virtual menghapus sementara sistim imun, sedang dievaluasi. Studi-studi sekarang melibatkan pemberantasan imun dengan atau tanpa penggantian dari sel-sel yang dapat membentuk kembali sistim imun (stem cell transplantation).
Perlu dicatat bahwa pasien-pasien dengan SLE berada pada suatu sedikit banyaknya peningkatan risiko mengembangkan kanker. Risiko kanker adalah paling dramatis untuk kanker-kanker darah, seperti leukemia dan lymphoma, namun juga meningkat untuk kanker payudara. Risiko ini mungkin berhubungan sebagian dengan perubahan sistim imun yang adalah karakteristik dari SLE.
Wanita-wanita dengan SLE kelihatannya berada pada peningkatan risiko penyakit jantung (penyakit jantung koroner) menurut laporan-laporan terbaru. Wanita-wanita dengan SLE harus dievaluasi untuk memperkecil faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti peningkatan kolesterol darah, berhenti merokok, tekanan darah tinggi, dan kegemukan.
DHEA (dehydroepiandrosterone) membantu dalam mengurangi kelelahan, memperbaiki kesulitan-kesulitan berpikir, dan memperbaiki kualitas hidup pada pasien-pasien dengan SLE. Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa DHEA telah menunjukkan memperbaiki atau menstabilkan tanda-tanda dan gejala-gejala dari SLE. DHEA umumnya tersedia pada toko-too makanan sehat, apotik-apotik, dan pada banyak toko-toko pangan.
Penelitian yang menonjol telah menunjukkan dengan jelas bahwa obat-obat pencegah kehamilan oral tidak meningkatkan angka flares dari lupus sistemik eritematosus (systemic lupus erythematosus). Penemuan penting ini berlawanan dengan apa yag telah diperkirakan bertahun-tahun. Sekarang kita dapat menenteramkan hati wanita-wanita dengan lupus bahwa jika mereka meminum pil-pil pengendali kelahiran, mereka tidak meningkatkan risiko mereka untuk timbulnya lupus (lupus flares). Catatan: Pil-pil pengendali kelahiran atau obat-obat estrogen apa saja tetap harus dihindari oleh wanita-wanita yang berada pada peningkatan risiko penggumpalan darah, seperti wanita-wanita lupus yang mempunyai antibodi-antibodi phospholipid (termasuk cardiolipin antibody atau lupus anticoagulant).
Individu-individu dengan SLE dapat memperbaiki ramalan (prognosis) mereka baik dengan belajar tentang banyaknya aspek-aspek dari penyakit maupun monitor yang ketat kesehatan mereka dengan dokter-dokter mereka.
Peranan dari sistim imun dalam menyebabkan penyakit-penyakit menjadi lebih baik dimengerti melalui penelitian. Pengetahuan ini akan diterapkan untuk merencanakan metode-metode perawatan yang lebih aman dan efektif. Contohnya, merevisi cecara lengkap sistim imun dari pasien-pasien denga perawatan-perawatan yang sangat agresif yang secara virtual menghapus sementara sistim imun, sedang dievaluasi. Studi-studi sekarang melibatkan pemberantasan imun dengan atau tanpa penggantian dari sel-sel yang dapat membentuk kembali sistim imun (stem cell transplantation).
Perlu dicatat bahwa pasien-pasien dengan SLE berada pada suatu sedikit banyaknya peningkatan risiko mengembangkan kanker. Risiko kanker adalah paling dramatis untuk kanker-kanker darah, seperti leukemia dan lymphoma, namun juga meningkat untuk kanker payudara. Risiko ini mungkin berhubungan sebagian dengan perubahan sistim imun yang adalah karakteristik dari SLE.
Wanita-wanita dengan SLE kelihatannya berada pada peningkatan risiko penyakit jantung (penyakit jantung koroner) menurut laporan-laporan terbaru. Wanita-wanita dengan SLE harus dievaluasi untuk memperkecil faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti peningkatan kolesterol darah, berhenti merokok, tekanan darah tinggi, dan kegemukan.
DHEA (dehydroepiandrosterone) membantu dalam mengurangi kelelahan, memperbaiki kesulitan-kesulitan berpikir, dan memperbaiki kualitas hidup pada pasien-pasien dengan SLE. Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa DHEA telah menunjukkan memperbaiki atau menstabilkan tanda-tanda dan gejala-gejala dari SLE. DHEA umumnya tersedia pada toko-too makanan sehat, apotik-apotik, dan pada banyak toko-toko pangan.
Penelitian yang menonjol telah menunjukkan dengan jelas bahwa obat-obat pencegah kehamilan oral tidak meningkatkan angka flares dari lupus sistemik eritematosus (systemic lupus erythematosus). Penemuan penting ini berlawanan dengan apa yag telah diperkirakan bertahun-tahun. Sekarang kita dapat menenteramkan hati wanita-wanita dengan lupus bahwa jika mereka meminum pil-pil pengendali kelahiran, mereka tidak meningkatkan risiko mereka untuk timbulnya lupus (lupus flares). Catatan: Pil-pil pengendali kelahiran atau obat-obat estrogen apa saja tetap harus dihindari oleh wanita-wanita yang berada pada peningkatan risiko penggumpalan darah, seperti wanita-wanita lupus yang mempunyai antibodi-antibodi phospholipid (termasuk cardiolipin antibody atau lupus anticoagulant).
Individu-individu dengan SLE dapat memperbaiki ramalan (prognosis) mereka baik dengan belajar tentang banyaknya aspek-aspek dari penyakit maupun monitor yang ketat kesehatan mereka dengan dokter-dokter mereka.
Mencegah Aktivitas Lupus
SLE tanpa ragu adalah suatu penyakit yang berpotensi serius dengan keterlibatan banyak sistim-sistim organ. Bagaimanapun, adalah sangat penting untuk mengenali bahwa kebanyakan pasien-pasien dengan SLE menjalankan hidup yang penuh, aktif, dan sehat. Peningkatan-peningkatan secara periodik dalam aktivitas penyakit (flares) umumnya dapat dimanage oleh bermacam-macam obat-obatan. Karena sinar ultraviolet dapat mempercepat dan memperburuk flares, pasien-pasien dengan lupus sistemik harus menghindari ekspose pada matahari. Pelindung matahari dan baju menutupi tangan dan kaki dapat membantu. Pemberhentian obat-obatan dengan tiba-tiba, terutama corticosteroids, dapat juga menyebabkan flares dan harus dihindari. Pasien-pasien dengan SLE berada pada risiko infeksi-infeksi yang meningkat, terutama jika mereka minum corticosteroids atau obat-obat penekan kekebalan. Oleh karenanya, demam apa saja yang tidak diharapkan harus dilaporkan dan dievaluasi.
Kunci menuju keberhasilan memanage SLE adalah kontak dan komunikasi yang reguler, mengizinkan monitor dari gejala-gejala, aktivitas-aktivitas penyakit, dan perawatan efek-efek sampingan.
Lupus mempengaruhi Kehamilan
Pasien-pasien dengan SLE yang menjadi hamil dipertimbangkan sebagai "berisiko tinggi". Wanita-wanita dengan SLE yang hamil memerlukan observasi yang ketat selama kehamilan dan waktu kelahiran. Ini termasuk monitor janin bayi oleh dokter kandungan selama kehamilan. Wanita-wanita ini dapat mempunyai suatu peningkatan risiko keguguran dan dapat mempunyai flares dari SLE selama kehamilan. Kehadiran dari antibodi-antibodi phospholipid, seperti cardiolipin antibodies atau lupus anticoagulant, didalam darah dapat mengidentifikasi pasien-pasien yang berada pada risiko keguguran. Cardiolipin antibodies dihubungkan dengan suatu kecenderungan menuju penggumpalan darah. Pasien-pasien dengan SLE yang mempunyai cardiolipin antibodies atau lupus anticoagulant mungkin memerlukan obat-oba pengencer darah (aspirin dengan atau tanpa heparin) selama kehamilan untuk mencegah keguguran. Perawatan-perawatan lain yang dilaporkan termasuk penggunaan gamma globulin secara intravenous untuk pasien-pasien terpilih dengan sejarah keguguran prematur dan yang dengan elemen-elemen penggumpal darah (platelets) yang rendah selama kehamilan. Wanita-wanita hamil yang mempunyai suatu kejadian penggumpalan darah sebelumnya mungkin mendapat keuntungan dengan penerusan dari pengencer darah sepanjang dan sesudah kehamilan untuk waktu 6 sampai 12 minggu, pada waktu mana risiko penggumpalan berhubungan dengan kehamilan kelihatannya berkurang. Sekarang telah ditemukan bahwa Plaquenil adalah aman untuk digunakan merawat SLE selama kehamilan.
Antibodi-antibodi Lupus dapat dipindahkan dari ibu kepada janin dan berakibat pada penyakit lupus pada bayi ("neonatal lupus"). Ini termasuk pengembangan dari jumlah sel darah merah yang rendah (anemia) dan/atau sel darah putih dan platelet, dan skin rash. Persoalan-persoalan dapat juga berkembang pada sistim listrik jantung bayi (congenital heart block). Adakalanya, suatu pemacu jantung untuk jantung bayi diperlukan pada keadaan ini. Neonatal lupus dan congenital heart block lebih umum pada bayi-bayi yang baru dilahirkan dari ibu-ibu dengan SLE yang membawa antibodi-antibodi yang dirujuk sebagai anti-Ro (or SS-A) dan anti-La (or SS-B). (Adalah bijaksana untuk menyadarkan dokter dari bayi yang baru dilahirkan jika ibuya diketahui membawa antibodi-antibodi ini. Risiko dari heart block adalah 2%, risiko dari neonatal lupus adalah 5%.) Neonatal lupus umumnya hilang setelah umur 6 bulan ketika antibodi-antibodi ibunya perlahan-lahan dimetabolisme oleh bayi itu.
Kunci menuju keberhasilan memanage SLE adalah kontak dan komunikasi yang reguler, mengizinkan monitor dari gejala-gejala, aktivitas-aktivitas penyakit, dan perawatan efek-efek sampingan.
Lupus mempengaruhi Kehamilan
Pasien-pasien dengan SLE yang menjadi hamil dipertimbangkan sebagai "berisiko tinggi". Wanita-wanita dengan SLE yang hamil memerlukan observasi yang ketat selama kehamilan dan waktu kelahiran. Ini termasuk monitor janin bayi oleh dokter kandungan selama kehamilan. Wanita-wanita ini dapat mempunyai suatu peningkatan risiko keguguran dan dapat mempunyai flares dari SLE selama kehamilan. Kehadiran dari antibodi-antibodi phospholipid, seperti cardiolipin antibodies atau lupus anticoagulant, didalam darah dapat mengidentifikasi pasien-pasien yang berada pada risiko keguguran. Cardiolipin antibodies dihubungkan dengan suatu kecenderungan menuju penggumpalan darah. Pasien-pasien dengan SLE yang mempunyai cardiolipin antibodies atau lupus anticoagulant mungkin memerlukan obat-oba pengencer darah (aspirin dengan atau tanpa heparin) selama kehamilan untuk mencegah keguguran. Perawatan-perawatan lain yang dilaporkan termasuk penggunaan gamma globulin secara intravenous untuk pasien-pasien terpilih dengan sejarah keguguran prematur dan yang dengan elemen-elemen penggumpal darah (platelets) yang rendah selama kehamilan. Wanita-wanita hamil yang mempunyai suatu kejadian penggumpalan darah sebelumnya mungkin mendapat keuntungan dengan penerusan dari pengencer darah sepanjang dan sesudah kehamilan untuk waktu 6 sampai 12 minggu, pada waktu mana risiko penggumpalan berhubungan dengan kehamilan kelihatannya berkurang. Sekarang telah ditemukan bahwa Plaquenil adalah aman untuk digunakan merawat SLE selama kehamilan.
Antibodi-antibodi Lupus dapat dipindahkan dari ibu kepada janin dan berakibat pada penyakit lupus pada bayi ("neonatal lupus"). Ini termasuk pengembangan dari jumlah sel darah merah yang rendah (anemia) dan/atau sel darah putih dan platelet, dan skin rash. Persoalan-persoalan dapat juga berkembang pada sistim listrik jantung bayi (congenital heart block). Adakalanya, suatu pemacu jantung untuk jantung bayi diperlukan pada keadaan ini. Neonatal lupus dan congenital heart block lebih umum pada bayi-bayi yang baru dilahirkan dari ibu-ibu dengan SLE yang membawa antibodi-antibodi yang dirujuk sebagai anti-Ro (or SS-A) dan anti-La (or SS-B). (Adalah bijaksana untuk menyadarkan dokter dari bayi yang baru dilahirkan jika ibuya diketahui membawa antibodi-antibodi ini. Risiko dari heart block adalah 2%, risiko dari neonatal lupus adalah 5%.) Neonatal lupus umumnya hilang setelah umur 6 bulan ketika antibodi-antibodi ibunya perlahan-lahan dimetabolisme oleh bayi itu.
Perawatan Lupus Sistemik
Tidak ada penyembuhan yang permanen untuk SLE. Tujuan dari perawatan adalah untuk meringankan gejala-gejala dan melindungi organ-organ dengan mengurangi peradangan dan/atau tingkat aktivitas autoimun didalam tubuh. Banyak pasien-pasien dengan gejala-gejala ringan mungkin tidak memerlukan perawatan atau hanya pemberian sebentar-sebentar dari obat-obat antiperadangan. Mereka yang dengan penyakit yang lebih serius melibatkan kerusakan pada organ-organ internal mungkin memerlukan dosis-dosis tinggi dari corticosteroids dalam kombinasi dengan obat-obat lain yang menekan sistim imun tubuh.
Pasien-pasien dengan SLE memerlukan lebih banyak istirahat selama periode-periode waktu penyakit aktif. Peneliti-peneliti melaporkan bahwa kualitas tidur yang miskin adalah suatu faktor signifikan pada pengembangan kelelahan pada pasien-pasien dengan SLE. Laporan-laporan ini menekankan kepentingan untuk pasien-pasien dan dokter-dokter untuk menunjuk pada kualitas tidur dan efek dari depresi yang melatarbelakanginya, kurang latihan, dan strategi-strategi yang melingkupi perawatan diri atas kesehatan keseluruhan. Selama periode-periode ini, latihan yang diresepkan secara hati-hati masih tetap penting untuk memelihara kesehatan otot dan cakupan pergerakan dari sendi-sendi.
Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs) membantu dalam mengurangi peradangan dan sakit pada otot-otot, sendi-sendi, dan jaringan-jaringan lain. Contoh-contoh dari NSAIDs termasuk aspirin, ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), dan sulindac (Clinoril). Karena respon individu pada NSAIDs berbeda-beda diantara pasien-pasien, adalah umum untuk seorang dokter untuk mencoba berbeda-beda NSAIDs untuk mencari satu yang paling efektif dengan paling sedikit efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan yang paling umum adalah gangguan perut, sakit abdomen, borok-borok (ulcers), dan bahkan perdarahan borok. NSAIDs umumnya diminum dengan makanan untuk mengurangi efek-efek sampingan. Kadangkala, obat-obat pencegah borok-borok ketika meminum NSAIDs, seperti misoprostol (Cytotec), diberikan secara simultan.
Corticosteroids lebih kuat/manjur dari pada NSAIDs dalam mengurangi peradangan dan memugar kembali fungsi ketika penyakit aktif. Corticosteroids terutama berguna ketika organ-organ internal terlibat. Corticosteroids dapat diberikan secara oral, disuntikkan langsung kedalam sendi-sendi dan jaringan-jaringan lain, atau dimasukkan melalui urat nadi (intravenously). Sayangnya, corticosteroids mempunyai efek-efek sampingan yang serius jika diberikan dalam dosis tinggi untuk periode-periode waktu yang panjang, dan dokter akan mencoba untuk memonitor aktivitas dari penyakit dalam rangka untuk menggunakan dosis terendah yang aman. Efek-efek sampingan dari corticosteroids termasuk penambahan berat badan, penipisan dari tulang-tulang dan kulit, infeksi, diabetes, muka yang bengkak, katarak, dan kematian (necrosis) dari sendi-sendi besar.
Hydroxychloroquine (Plaquenil) adalah suatu obat antimalaria ditemukan terutama efektif untuk pasien-pasien SLE dengan kelelahan, penyakit kulit dan sendi. Efek-efek sampingan termasuk diare, gangguan perut, dan perubahan-perubahan pigmen mata. Perubahan-perubahan pigmen mata adalah jarang, namun memerlukan pengawasan (monitoring) oleh seorang dokter mata (ophthalmologist, spesialis mata) selama perawatan dengan Plaquenil. Peneliti-peneliti telah menemukan bahwa Plaquenil mengurangi secara signifikan frekwensi dari gumpalan-gumpalan darah abnormal pada pasien-pasien dengan SLE sistemik. Lebih dari itu, efeknya kelihatannya tidak tergantung dari penekanan imun, menyiratkan bahwa Plaquenil dapat bekerja langsung mencegah darah menggumpal. Kerja yang mempesona ini menyoroti suatu alasan yang penting untuk pasien-pasien dan dokter-dokter untuk mempertimbangkan Plaquenil, terutama untuk pasien-pasien yang berada pada beberapa risiko dari gumpalan-gumpalan darah didalam vena-vena dan arteri-arteri, seperti yang dengan antibodi-antibodi phospholipid (cardiolipin antibodies, lupus anticoagulant, dan VDRL positif palsu). Ini berarti tidak hanya bahwa Plaquenil mengurangi kesempatan untuk mengembang kembali dari SLE, namun itu dapat juga menguntungkan dalam pengenceren darah untuk mencegah penggumpalan darah yang berlebihan secara abnormal.
Untuk penyakit kulit yang resisten, obat-obat antimalarial lainnya, seperti chloroquine (Aralen) atau quinacrine, dipertimbangkan dan dapat digunakan dalam kombinasi dengan hydroxychloroquine. Obat-obat alternatif untuk penyakit kulit termasuk dapsone dan retinoic acid (Retin-A). Retin-A seringkali efektif untuk suatu bentuk seperti kutil yang tidak umum dari penyakit kulit lupus. Untuk penyakit kulit yang lebih berat, obat-obat peneken kekebalan (immunosuppressive medications) dipertimbangkan seperti dibawah.
Obat-obat yang meneken imunitas (immunosuppressive medications) juga disebut obat-obat cytotoxic. Obat-obat peneken imunitas digunakan untuk merawat pasien-pasien dengan manisfestasi-manifestasi yang lebih berat dari SLE dengan kerusakan pada organ-organ internal. Contoh-contoh dari obat-obat peneken kekebalan termasuk methotrexate (Rheumatrex, Trexall), azathioprine (Imuran), cyclophosphamide (Cytoxan), chlorambucil (Leukeran), dan cyclosporine (Sandimmune). Semua obat-obat peneken kekebalan dapat menekan secara serius jumlah sel darah dan meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan. Efek-efek sampingan lainnya adalah khas untuk setiap obat. Contohnya, Rheumatrex dapat menyebabkan keracunan hati, sedangkan Sandimmune dapat menggangu fungsi ginjal.
Dalam tahun-tahun terakhir, mycophenolate mofetil (Cellcept) telah digunakan sebagai suatu obat yang efektif untuk lupus, terutama ketika dihubungkan dengan penyakit ginjal. Cellcept telah berguna dalam membalikkan lupus ginjal yang aktif (lupus renal disease) dan dalam memelihara remisi setelah itu ditetapkan. Profil efek sampingannya yang rendah lebih menguntungkan dibanding obat-obat penekan kekebalan tradisional.
Pada pasien-pasien dengan penyakit otak atau ginjal yang serius, plasmapheresis kadangkala digunakan untuk membuang antibodi-antibodi dan bahan-bahan kekebalan lainnya dari darah untuk menekan kekebalan. Beberapa pasien-pasien SLE dapat mengembangkan tingkat-tingkat platelet rendah yang serius, dengan demikian meningkatkan risiko perdarahan yang berlebihan dan spontan. Karena limpa (spleen) dipercayai sebagai tempat utama dari penghancuran platelet, pembuangan dari limpa secara operasi kadangkala dilaksanakan untuk memperbaiki tingkat-tingkat platelet. Perawatan-perawatan lain termasuk plasmapheresis dan penggunaan dari hormon-hormon pria. Plasmapheresis juga telah digunakan untuk membuang protein-protein (cryoglobulins) yang dapat menjurus pada vasculitis. Tahap akhir kerusakan ginjal dari SLE memerlukan cuci darah (dialysis) dan/atau suatu cangkok ginjal (kidney transplant).
Penelitian baru-baru ini mengindikasikan keuntungan-keuntungan dari rituximab (Rituxan) dalam merawat lupus. Rituximab adalah suatu antibodi yang diinfus melalui urat nadi yang menekan suatu sel darah putih yang tertentu, sel B, dengan mengurangi jumlahnya didalam sirkulasi. Sel-sel B telah ditemukan memainkan suatu peran pusat pada aktivitas lupus, dan ketika mereka ditekan, penyakitnya cenderung menuju remisi.
Pada pertemuan National Rheumatology tahun 2007, ada suatu makalah yang disajikan menyarankan bahwa tambahan makanan dari minyak ikan omega-3 dalam dosis rendah dapat membantu pasien-pasien lupus dengan mengurangi aktivitas penyakit dan kemungkinan mengurangi risiko penyakit jantung.
Pasien-pasien dengan SLE memerlukan lebih banyak istirahat selama periode-periode waktu penyakit aktif. Peneliti-peneliti melaporkan bahwa kualitas tidur yang miskin adalah suatu faktor signifikan pada pengembangan kelelahan pada pasien-pasien dengan SLE. Laporan-laporan ini menekankan kepentingan untuk pasien-pasien dan dokter-dokter untuk menunjuk pada kualitas tidur dan efek dari depresi yang melatarbelakanginya, kurang latihan, dan strategi-strategi yang melingkupi perawatan diri atas kesehatan keseluruhan. Selama periode-periode ini, latihan yang diresepkan secara hati-hati masih tetap penting untuk memelihara kesehatan otot dan cakupan pergerakan dari sendi-sendi.
Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs) membantu dalam mengurangi peradangan dan sakit pada otot-otot, sendi-sendi, dan jaringan-jaringan lain. Contoh-contoh dari NSAIDs termasuk aspirin, ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), dan sulindac (Clinoril). Karena respon individu pada NSAIDs berbeda-beda diantara pasien-pasien, adalah umum untuk seorang dokter untuk mencoba berbeda-beda NSAIDs untuk mencari satu yang paling efektif dengan paling sedikit efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan yang paling umum adalah gangguan perut, sakit abdomen, borok-borok (ulcers), dan bahkan perdarahan borok. NSAIDs umumnya diminum dengan makanan untuk mengurangi efek-efek sampingan. Kadangkala, obat-obat pencegah borok-borok ketika meminum NSAIDs, seperti misoprostol (Cytotec), diberikan secara simultan.
Corticosteroids lebih kuat/manjur dari pada NSAIDs dalam mengurangi peradangan dan memugar kembali fungsi ketika penyakit aktif. Corticosteroids terutama berguna ketika organ-organ internal terlibat. Corticosteroids dapat diberikan secara oral, disuntikkan langsung kedalam sendi-sendi dan jaringan-jaringan lain, atau dimasukkan melalui urat nadi (intravenously). Sayangnya, corticosteroids mempunyai efek-efek sampingan yang serius jika diberikan dalam dosis tinggi untuk periode-periode waktu yang panjang, dan dokter akan mencoba untuk memonitor aktivitas dari penyakit dalam rangka untuk menggunakan dosis terendah yang aman. Efek-efek sampingan dari corticosteroids termasuk penambahan berat badan, penipisan dari tulang-tulang dan kulit, infeksi, diabetes, muka yang bengkak, katarak, dan kematian (necrosis) dari sendi-sendi besar.
Hydroxychloroquine (Plaquenil) adalah suatu obat antimalaria ditemukan terutama efektif untuk pasien-pasien SLE dengan kelelahan, penyakit kulit dan sendi. Efek-efek sampingan termasuk diare, gangguan perut, dan perubahan-perubahan pigmen mata. Perubahan-perubahan pigmen mata adalah jarang, namun memerlukan pengawasan (monitoring) oleh seorang dokter mata (ophthalmologist, spesialis mata) selama perawatan dengan Plaquenil. Peneliti-peneliti telah menemukan bahwa Plaquenil mengurangi secara signifikan frekwensi dari gumpalan-gumpalan darah abnormal pada pasien-pasien dengan SLE sistemik. Lebih dari itu, efeknya kelihatannya tidak tergantung dari penekanan imun, menyiratkan bahwa Plaquenil dapat bekerja langsung mencegah darah menggumpal. Kerja yang mempesona ini menyoroti suatu alasan yang penting untuk pasien-pasien dan dokter-dokter untuk mempertimbangkan Plaquenil, terutama untuk pasien-pasien yang berada pada beberapa risiko dari gumpalan-gumpalan darah didalam vena-vena dan arteri-arteri, seperti yang dengan antibodi-antibodi phospholipid (cardiolipin antibodies, lupus anticoagulant, dan VDRL positif palsu). Ini berarti tidak hanya bahwa Plaquenil mengurangi kesempatan untuk mengembang kembali dari SLE, namun itu dapat juga menguntungkan dalam pengenceren darah untuk mencegah penggumpalan darah yang berlebihan secara abnormal.
Untuk penyakit kulit yang resisten, obat-obat antimalarial lainnya, seperti chloroquine (Aralen) atau quinacrine, dipertimbangkan dan dapat digunakan dalam kombinasi dengan hydroxychloroquine. Obat-obat alternatif untuk penyakit kulit termasuk dapsone dan retinoic acid (Retin-A). Retin-A seringkali efektif untuk suatu bentuk seperti kutil yang tidak umum dari penyakit kulit lupus. Untuk penyakit kulit yang lebih berat, obat-obat peneken kekebalan (immunosuppressive medications) dipertimbangkan seperti dibawah.
Obat-obat yang meneken imunitas (immunosuppressive medications) juga disebut obat-obat cytotoxic. Obat-obat peneken imunitas digunakan untuk merawat pasien-pasien dengan manisfestasi-manifestasi yang lebih berat dari SLE dengan kerusakan pada organ-organ internal. Contoh-contoh dari obat-obat peneken kekebalan termasuk methotrexate (Rheumatrex, Trexall), azathioprine (Imuran), cyclophosphamide (Cytoxan), chlorambucil (Leukeran), dan cyclosporine (Sandimmune). Semua obat-obat peneken kekebalan dapat menekan secara serius jumlah sel darah dan meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan. Efek-efek sampingan lainnya adalah khas untuk setiap obat. Contohnya, Rheumatrex dapat menyebabkan keracunan hati, sedangkan Sandimmune dapat menggangu fungsi ginjal.
Dalam tahun-tahun terakhir, mycophenolate mofetil (Cellcept) telah digunakan sebagai suatu obat yang efektif untuk lupus, terutama ketika dihubungkan dengan penyakit ginjal. Cellcept telah berguna dalam membalikkan lupus ginjal yang aktif (lupus renal disease) dan dalam memelihara remisi setelah itu ditetapkan. Profil efek sampingannya yang rendah lebih menguntungkan dibanding obat-obat penekan kekebalan tradisional.
Pada pasien-pasien dengan penyakit otak atau ginjal yang serius, plasmapheresis kadangkala digunakan untuk membuang antibodi-antibodi dan bahan-bahan kekebalan lainnya dari darah untuk menekan kekebalan. Beberapa pasien-pasien SLE dapat mengembangkan tingkat-tingkat platelet rendah yang serius, dengan demikian meningkatkan risiko perdarahan yang berlebihan dan spontan. Karena limpa (spleen) dipercayai sebagai tempat utama dari penghancuran platelet, pembuangan dari limpa secara operasi kadangkala dilaksanakan untuk memperbaiki tingkat-tingkat platelet. Perawatan-perawatan lain termasuk plasmapheresis dan penggunaan dari hormon-hormon pria. Plasmapheresis juga telah digunakan untuk membuang protein-protein (cryoglobulins) yang dapat menjurus pada vasculitis. Tahap akhir kerusakan ginjal dari SLE memerlukan cuci darah (dialysis) dan/atau suatu cangkok ginjal (kidney transplant).
Penelitian baru-baru ini mengindikasikan keuntungan-keuntungan dari rituximab (Rituxan) dalam merawat lupus. Rituximab adalah suatu antibodi yang diinfus melalui urat nadi yang menekan suatu sel darah putih yang tertentu, sel B, dengan mengurangi jumlahnya didalam sirkulasi. Sel-sel B telah ditemukan memainkan suatu peran pusat pada aktivitas lupus, dan ketika mereka ditekan, penyakitnya cenderung menuju remisi.
Pada pertemuan National Rheumatology tahun 2007, ada suatu makalah yang disajikan menyarankan bahwa tambahan makanan dari minyak ikan omega-3 dalam dosis rendah dapat membantu pasien-pasien lupus dengan mengurangi aktivitas penyakit dan kemungkinan mengurangi risiko penyakit jantung.
Selasa, 10 Mei 2011
Mendiagnosa Lupus
Karena pasien-pasien dengan SLE dapat mempunyai suatu variasi yang besar dari gejala-gejala dan kombinasi-kombinasi berbeda-beda dari keterlibatan organ, tidak ada satu tes yang menetapkan diagnosis dari lupus sistemik. Untuk membantu dokter-dokter memperbaiki ketepatan diagnosis dari SLE, sebelas kriteria ditetapkan oleh American Rheumatism Association. Sebelas kriteria ini dihubungkan erat dengan gejala-gejala yang didiskusikan diatas. Beberapa pasien-pasien yang dicurugai mempunyai SLE mungkin tidak akan pernah mengembangkan cukup kriteria untuk suatu diagnosis yang pasti. Pasien-pasien lain mengakumulasi cukup kriteria hanya setelah pengamatan yang berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Ketika seseorang mempunyai empat atau lebih dari kriteria-kriteria ini, diagnosis SLE sangat dianjurkan. Meskipun demikian, diagnosis SLE dapat dibuat dalam beberapa tata cara pada pasien-pasien dengan hanya beberapa dari kriteria-kriteria klasik ini. Dari pasien-pasien ini, sejumlahnya mungkin kemudian mengembangkan kriteria-kriteria lain, namun banyak yang tidak pernah melakukannya.
11 kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis lupus sistemik eritematosus (systemic lupus erythematosus) adalah:
• malar (diatas pipi muka) "butterfly" rash
• discoid skin rash: kemerahan yang setengah-setengah yang dapat menyebabkan luka parut (scarring)
• photosensitivity: rash kulit sebagai reaksi pada ekspose sinar matahari
• borok-borok lapisan lendir (mucus membrane ulcers): borok-borok dari lapisan mulut, hidung atau tenggorokan
• arthritis: dua atau lebih pembengkakkan dan sendi-sendi yang lunak dari kaki-kaki dan tangan-tangan
• pleuritis/pericarditis: peradangan dari jaringan pelapis sekeliling jantung atau paru-paru, umumnya dihubungkan dengan sakit dada dengan bernapas
• kelainan-kelainan ginjal: jumlah-jumlah abnormal dari protein urin atau gumpalan-gumpalan dari elemen-elemen sel disebut casts
• iritasi otak (brain irritation): dimanifeskan oleh gangguan hebat (seizures, convulsions) dan/atau psychosis
• Kelainan-kelainan perhitungan darah: jumlah yang rendah dari sel-sel darah putih atau darah merah, atau platelets
• immunologic disorder: tes-tes imun yang abnormal termasuk antibodi-antibodi anti-DNA atau anti-Sm (Smith), tes darah untuk syphilis yang positif palsu, antibodi-antibodi anticardiolipin, lupus anticoagulant, atau positive LE prep test
• antinuclear antibody: tes positif antibodi ANA
Sebagai tambahan pada 11 kriteria ini, tes-tes lain dapat membantu dalam mengevaluasi pasien-pasien dengan SLE untuk menentukan keparahannya dari organ yang terlibat. Ini termasuk tes-tes rutin dari darah untuk mendeteksi peradangan (contohnya, suatu tes disebut sedimentation rate), tes kimia darah, analisa langsung dari cairan internal tubuh, dan biopsi-biopsi jaringan. Kelainan-kelainan pada cairan-cairan tubuh dan contoh-contoh jaringan (ginjal, kulit, dan biopsi-biopsi syaraf) dapat lebih lanjut mendukung diagnosis dari SLE. Prosedur-prosedur tes yang memadai untuk pasien dipilih secara individu oleh dokter.
11 kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis lupus sistemik eritematosus (systemic lupus erythematosus) adalah:
• malar (diatas pipi muka) "butterfly" rash
• discoid skin rash: kemerahan yang setengah-setengah yang dapat menyebabkan luka parut (scarring)
• photosensitivity: rash kulit sebagai reaksi pada ekspose sinar matahari
• borok-borok lapisan lendir (mucus membrane ulcers): borok-borok dari lapisan mulut, hidung atau tenggorokan
• arthritis: dua atau lebih pembengkakkan dan sendi-sendi yang lunak dari kaki-kaki dan tangan-tangan
• pleuritis/pericarditis: peradangan dari jaringan pelapis sekeliling jantung atau paru-paru, umumnya dihubungkan dengan sakit dada dengan bernapas
• kelainan-kelainan ginjal: jumlah-jumlah abnormal dari protein urin atau gumpalan-gumpalan dari elemen-elemen sel disebut casts
• iritasi otak (brain irritation): dimanifeskan oleh gangguan hebat (seizures, convulsions) dan/atau psychosis
• Kelainan-kelainan perhitungan darah: jumlah yang rendah dari sel-sel darah putih atau darah merah, atau platelets
• immunologic disorder: tes-tes imun yang abnormal termasuk antibodi-antibodi anti-DNA atau anti-Sm (Smith), tes darah untuk syphilis yang positif palsu, antibodi-antibodi anticardiolipin, lupus anticoagulant, atau positive LE prep test
• antinuclear antibody: tes positif antibodi ANA
Sebagai tambahan pada 11 kriteria ini, tes-tes lain dapat membantu dalam mengevaluasi pasien-pasien dengan SLE untuk menentukan keparahannya dari organ yang terlibat. Ini termasuk tes-tes rutin dari darah untuk mendeteksi peradangan (contohnya, suatu tes disebut sedimentation rate), tes kimia darah, analisa langsung dari cairan internal tubuh, dan biopsi-biopsi jaringan. Kelainan-kelainan pada cairan-cairan tubuh dan contoh-contoh jaringan (ginjal, kulit, dan biopsi-biopsi syaraf) dapat lebih lanjut mendukung diagnosis dari SLE. Prosedur-prosedur tes yang memadai untuk pasien dipilih secara individu oleh dokter.
Minggu, 08 Mei 2011
Gejala-gejala Dan Tanda-tanda Lupus
Pada lupus diskoid, secara khas hanya kulit yang terlibat. Kulit yang memerah (skin rash) pada lupus diskoid seringkali ditemukan pada muka dan kulit kepala. Umumnya merah dan mungkin mempunyai batasan-batasan yang menonjol. Rash dari lupus diskoid umumnya tidak sakit dan tidak gatal, namun luka yang meninggalkan parut dapat menyebabkan kehilangan rambut yang permanen. Dengan berjalannya waktu, 5%-10% dari pasien-pasien dengan lupus diskoid dapat mengembangkan SLE.
Pasien-pasien dengan SLE dapat mengembangkan kombinasi-kombinasi yang berbeda-beda dari gejala-gejala dan keterlibatan organ. Keluhan-keluhan yang umum termasuk kelelahan, demam ringan, hilang nafsu makan, sakit otot-otot, arthritis, borok-borok (ulcers) dari mulut dan hidung, rash muka ("butterfly rash"), kepekaan yang tidak biasa terhadap sinar matahari (photosensitivity), peradangan dari lapisan yang mengelilingi paru-paru (pleuritis) dan jantung (pericarditis), dan sirkulasi yang miskin ke jari-jari tangan dan jari-jari kaki dengan ekspose pada hawa dingin (Raynaud's phenomenon).
Keterlibatan organ yang lebih serius dengan peradangan terjadi di otak, hati/liver, dan ginjal. Sel-sel darah putih dan faktor-faktor pembeku darah juga dapat berkurang pada SLE, dengan demikian meningkatkan risiko dari infeksi dan perdarahan.
Lebih dari separuh pasien-pasien dengan SLE mengembangkan suatu rash muka yang khas merah dan rata pada jembatan hidungnya. Karena bentuknya, dia seringkali disebut sebagai "butterfly rash" dari SLE. Rash ini tidak sakit dan tidak gatal. Rash muka bersama dengan peradangan pada organ-organ lain dapat dipercepat atau diperburuk oleh ekspose pada sinar matahari, suatu kondisi yang disebut photosensitivity. Photosensitivity ini dapat didampingi oleh perburukkan dari peradangan diseluruh tubuh, disebut suatu "nyala api (flare)" dari penyakit.
Kebanyakan dari pasien-pasien dengan SLE akan mengembangkan arthritis selama perjalanan penyakitnya. Arthritis pada SLE umumnya melibatkan pembengkakkan, sakit, kekakuan, dan bahkan deformasi dari sendi-sendi kecil tangan, pergelangan-pergelangan, dan kaki-kaki. Kadangkala, arthritis dari SLE dapat meniru yang dari rheumatoid arthritis (penyakit autoimun lainnya).
Peradangan dari otot-otot (myositis) dapat menyebabkan sakit otot dan kelemahan. Peradangan dari pembuluh-pembuluh darah (vasculitis) yang mensuplai oksigen ke jaringan-jaringan, dapat menyebabkan luka yang terisolasi pada suatu syaraf, kulit, atau suatu organ internal. Pembuluh-pembuluh darah disusun dari arteri-arteri yang memberikan darah yang kaya oksigen ke jaringan-jaringan tubuh dan vena-vena yang mengembalikan darah yang oksigennya sudah dihabiskan dari jaringan-jaringan ke paru-paru. Vasculitis dikarakteristikkan oleh peradangan dengan kerusakkan pada dinding-dinding dari berbagai pembuluh-pembuluh darah. Kerusakan itu menghalangi sirkulasi darah keseluruh pembuluh-pembuluh dan dapat menyebabkan luka pada jaringan-jaringan yang disuplai oleh pembuluh-pembuluh.
Peradangan dari lapisan paru-paru (pleuritis) dan dari jantung (pericarditis) dapat menyebabkan sakit dada yang tajam. Sakit dada ini diperburuk oleh batuk, tarik napas yang dalam, dan perubahan-perubahan posisi tubuh tertentu. Otot jantung sendiri jarang dapat menjadi meradang (carditis). Juga telah ditunjukkan bahwa wanita-wanita muda dengan SLE mempunyai suatu risiko yang meningkat signifikan dari serangan-serangan jantung dari penyakit arteri koroner.
Peradangan ginjal pada SLE dapat menyebabkan kebocoran dari protein kedalam urin (air seni), penahanan cairan, tekanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal. Dengan kegagalan ginjal, mesin-mesin diperlukan untuk membersihkan darah dari racun-racun yang terakumulasi pada suatu proses yang disebut dialysis.
Keterlibatan dari otak dapat menyebabkan perubahan-perubahan pribadi, kelainan-kelainan pemikiran (psychosis), seizures, dan bahkan koma. Kerusakkan pada syaraf-syaraf dapat menyebabkan kekebasan, kesemutan (tingling), dan kelemahan dari bagian-bagian tubuh yang terlibat atau kaki dan tangan. Keterlibatan otak disebut cerebritis.
Banyak pasien-pasien dengan SLE mengalami kerontokkan rambut (alopecia). Seringkali, ini terjadi secara simultan dengan suatu peningkatan aktivitas penyakitnya.
Beberapa pasien-pasien dengan SLE mempunyai Raynaud's phenomenon. Pada pasien-pasien ini, suplai darah ke jari-jari tangan dan jari-jari kaki menjadi terganggu atas ekspose pada udara dingin, menyebabkan pucat, perubahan warna kebiru-biruan, dan sakit pada jari-jari tangan dan kaki yang terekspose.
Pasien-pasien dengan SLE dapat mengembangkan kombinasi-kombinasi yang berbeda-beda dari gejala-gejala dan keterlibatan organ. Keluhan-keluhan yang umum termasuk kelelahan, demam ringan, hilang nafsu makan, sakit otot-otot, arthritis, borok-borok (ulcers) dari mulut dan hidung, rash muka ("butterfly rash"), kepekaan yang tidak biasa terhadap sinar matahari (photosensitivity), peradangan dari lapisan yang mengelilingi paru-paru (pleuritis) dan jantung (pericarditis), dan sirkulasi yang miskin ke jari-jari tangan dan jari-jari kaki dengan ekspose pada hawa dingin (Raynaud's phenomenon).
Keterlibatan organ yang lebih serius dengan peradangan terjadi di otak, hati/liver, dan ginjal. Sel-sel darah putih dan faktor-faktor pembeku darah juga dapat berkurang pada SLE, dengan demikian meningkatkan risiko dari infeksi dan perdarahan.
Lebih dari separuh pasien-pasien dengan SLE mengembangkan suatu rash muka yang khas merah dan rata pada jembatan hidungnya. Karena bentuknya, dia seringkali disebut sebagai "butterfly rash" dari SLE. Rash ini tidak sakit dan tidak gatal. Rash muka bersama dengan peradangan pada organ-organ lain dapat dipercepat atau diperburuk oleh ekspose pada sinar matahari, suatu kondisi yang disebut photosensitivity. Photosensitivity ini dapat didampingi oleh perburukkan dari peradangan diseluruh tubuh, disebut suatu "nyala api (flare)" dari penyakit.
Kebanyakan dari pasien-pasien dengan SLE akan mengembangkan arthritis selama perjalanan penyakitnya. Arthritis pada SLE umumnya melibatkan pembengkakkan, sakit, kekakuan, dan bahkan deformasi dari sendi-sendi kecil tangan, pergelangan-pergelangan, dan kaki-kaki. Kadangkala, arthritis dari SLE dapat meniru yang dari rheumatoid arthritis (penyakit autoimun lainnya).
Peradangan dari otot-otot (myositis) dapat menyebabkan sakit otot dan kelemahan. Peradangan dari pembuluh-pembuluh darah (vasculitis) yang mensuplai oksigen ke jaringan-jaringan, dapat menyebabkan luka yang terisolasi pada suatu syaraf, kulit, atau suatu organ internal. Pembuluh-pembuluh darah disusun dari arteri-arteri yang memberikan darah yang kaya oksigen ke jaringan-jaringan tubuh dan vena-vena yang mengembalikan darah yang oksigennya sudah dihabiskan dari jaringan-jaringan ke paru-paru. Vasculitis dikarakteristikkan oleh peradangan dengan kerusakkan pada dinding-dinding dari berbagai pembuluh-pembuluh darah. Kerusakan itu menghalangi sirkulasi darah keseluruh pembuluh-pembuluh dan dapat menyebabkan luka pada jaringan-jaringan yang disuplai oleh pembuluh-pembuluh.
Peradangan dari lapisan paru-paru (pleuritis) dan dari jantung (pericarditis) dapat menyebabkan sakit dada yang tajam. Sakit dada ini diperburuk oleh batuk, tarik napas yang dalam, dan perubahan-perubahan posisi tubuh tertentu. Otot jantung sendiri jarang dapat menjadi meradang (carditis). Juga telah ditunjukkan bahwa wanita-wanita muda dengan SLE mempunyai suatu risiko yang meningkat signifikan dari serangan-serangan jantung dari penyakit arteri koroner.
Peradangan ginjal pada SLE dapat menyebabkan kebocoran dari protein kedalam urin (air seni), penahanan cairan, tekanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal. Dengan kegagalan ginjal, mesin-mesin diperlukan untuk membersihkan darah dari racun-racun yang terakumulasi pada suatu proses yang disebut dialysis.
Keterlibatan dari otak dapat menyebabkan perubahan-perubahan pribadi, kelainan-kelainan pemikiran (psychosis), seizures, dan bahkan koma. Kerusakkan pada syaraf-syaraf dapat menyebabkan kekebasan, kesemutan (tingling), dan kelemahan dari bagian-bagian tubuh yang terlibat atau kaki dan tangan. Keterlibatan otak disebut cerebritis.
Banyak pasien-pasien dengan SLE mengalami kerontokkan rambut (alopecia). Seringkali, ini terjadi secara simultan dengan suatu peningkatan aktivitas penyakitnya.
Beberapa pasien-pasien dengan SLE mempunyai Raynaud's phenomenon. Pada pasien-pasien ini, suplai darah ke jari-jari tangan dan jari-jari kaki menjadi terganggu atas ekspose pada udara dingin, menyebabkan pucat, perubahan warna kebiru-biruan, dan sakit pada jari-jari tangan dan kaki yang terekspose.
Lupus
Definisi dan Jenis Lupus
Lupus adalah suatu kondisi yang dikarakteristikkan oleh peradangan kronis dari jaringan-jaringan tubuh yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyakit-penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri. Sistim imun adalah suatu sistim yang kompleks didalam tubuh yang dirancang untuk memerangi/melawan agen-agen yang menular, contohnya, bakteri-bakteri, dan penyerbu-penyerbu asing lainnya. Salah satu dari mekanisme yang digunakan oleh sistim imun untuk melawan infeksi-infeksi adalah produksi dari antibodi-antibodi. Pasien-pasien dengan lupus memproduksi antibodi-antibodi yang abnormal didalam darahnya yang mentargetkan jaringan-jaringan didalam tubuhnya sendiri dari pada agen-agen menular asing. Karena antibodi-antibodi dan sel-sel peradangan yang mendampinginya dapat melibatkan jaringan-jaringan dimana saja didalam tubuh, lupus mempunyai potensi untuk mempengaruhi beragam area-area tubuh. Kadangkala lupus dapat menyebabkan penyakit kulit, jantung, paru-paru, ginjal, persendian-persendian, dan/atau sistim syaraf. Ketika hanya kulit yang terlibat, kondisi ini disebut lupus diskoid (discoid lupus). Ketika organ-organ internal yang terlibat, kondisi ini disebut lupus sistemik eritematosus (systemic lupus erythematosus, SLE).
Kedua-duanya lupus diskoid dan lupus sistemik adalah lebih umum pada wanita dari pada pria (kira-kira delapan kali lebih umum). Penyakit dapat mempengaruhi semua umur namun paling umum mulai dari umur 20 hingga umur 45. Lebih sering pada oranr-orang Amerika keturunan Afrika dan orang-orang keturunan China dan Jepang.
Penyebab Lupus
Alasan yang tepat untuk autoimun yang abnormal yang menyebabkan lupus masih belum diketahui. Gen-gen yang diwariskan, viris-virus, sinar ultraviolet, dan obat-obatan mungkin semuanya memainkan peran yang sama. Faktor-faktor genetik meningkatkan kecenderungan mengembangkan penyakit-penyakit autoimun, dan penyakit-penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan kelainan-kelainan imun tiroid adalah lebih umum diantara saudara-saudara dari pasien-pasien dengan lupus dari pada populasi umum. Beberapa ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa sistim imun pada lupus lebih mudah distimulasi oleh faktor-faktor eksternal seperti virus-virus atau sinar ultraviolet. Kadangkala, gejala-gejala lupus dapat dipercepat atau diperburuk oleh hanya suatu periode yang singkat dari ekspose pada matahari.
Juga diketahui bahwa beberapa wanita dengan SLE dapat mengalami perburukkan dari gejala-gejalanya sebelum periode-periode haidnya. Peristiwa-peristiwa ini, bersama dengan dominasi SLE pada wanita, menyarankan bahwa hormon-hormon wanita memainkan suatu peran yang penting pada ungkapan dari SLE. Hubungan hormon ini adalah suatu area yang aktif dari studi-studi oleh ilmuwan-ilmuwan yang sedang berjalan.
Baru-baru ini, penelitian telah mendemontrasikan bukti bahwa suatu kunci kegagalan enzim untuk membuang sel-sel yang mati dapat berkontribusi pada pengembangan SLE. Enzim DNase1, umumnya mengeliminasi apa yang disebut "sampah DNA" ("garbage DNA") dan puing-puing sel-sel lainnya dengan mencincang mereka menjadi fragmen-fregmen kecil untuk memudahkan pembuangan. Peneliti-peneliti mematikan gen-gen DNase1 pada tikus-tikus. Tikus-tikus itu kelihatannya sehat pada waktu lahir namun setelah enam sampai delapan bulan, mayoritas dari tikus-tikus tanpa DNase1 menunjukkan tanda-tanda dari SLE. Jadi, suatu mutasi genetik didalam suatu gen yang dapat mengganggu pembuangan sampah sel-sel tubuh mungkin terlibat dalam permulaan dari SLE.
Lupus yang diinduksi oleh Obat
Lusinan dari obat-obatan telah dilaporkan memicu SLE; bagaimanapun, lebih dari 90% dari lupus yang disebabkan oleh obat terjadi sebagai suatu efek sampingan dari satu dari enam obat-obat berikut: hydralazine (digunakan untuk tekanan darah tinggi), quinidine dan procainamide (digunakan untuk aritmia/irama jantung abnormal), phenytoin (digunakan untuk epilepsi), isoniazid [(Nydrazid, Laniazid), digunakan untuk TBC/tuberculosis], d-penicillamine (digunakan untuk rheumatoid arthritis). Obat-obat ini diketahui menstimulasi sistim imun dan menyebabkan SLE. Untungnya, SLE yang disebabkan oleh obat jarang terjadi (jumlahnya lebih kecil dari 5% dari SLE diantara semua pasien-pasien dengan SLE) dan umumnya hilang ketika obat-obatnya dihentikan.
Lupus adalah suatu kondisi yang dikarakteristikkan oleh peradangan kronis dari jaringan-jaringan tubuh yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyakit-penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri. Sistim imun adalah suatu sistim yang kompleks didalam tubuh yang dirancang untuk memerangi/melawan agen-agen yang menular, contohnya, bakteri-bakteri, dan penyerbu-penyerbu asing lainnya. Salah satu dari mekanisme yang digunakan oleh sistim imun untuk melawan infeksi-infeksi adalah produksi dari antibodi-antibodi. Pasien-pasien dengan lupus memproduksi antibodi-antibodi yang abnormal didalam darahnya yang mentargetkan jaringan-jaringan didalam tubuhnya sendiri dari pada agen-agen menular asing. Karena antibodi-antibodi dan sel-sel peradangan yang mendampinginya dapat melibatkan jaringan-jaringan dimana saja didalam tubuh, lupus mempunyai potensi untuk mempengaruhi beragam area-area tubuh. Kadangkala lupus dapat menyebabkan penyakit kulit, jantung, paru-paru, ginjal, persendian-persendian, dan/atau sistim syaraf. Ketika hanya kulit yang terlibat, kondisi ini disebut lupus diskoid (discoid lupus). Ketika organ-organ internal yang terlibat, kondisi ini disebut lupus sistemik eritematosus (systemic lupus erythematosus, SLE).
Kedua-duanya lupus diskoid dan lupus sistemik adalah lebih umum pada wanita dari pada pria (kira-kira delapan kali lebih umum). Penyakit dapat mempengaruhi semua umur namun paling umum mulai dari umur 20 hingga umur 45. Lebih sering pada oranr-orang Amerika keturunan Afrika dan orang-orang keturunan China dan Jepang.
Penyebab Lupus
Alasan yang tepat untuk autoimun yang abnormal yang menyebabkan lupus masih belum diketahui. Gen-gen yang diwariskan, viris-virus, sinar ultraviolet, dan obat-obatan mungkin semuanya memainkan peran yang sama. Faktor-faktor genetik meningkatkan kecenderungan mengembangkan penyakit-penyakit autoimun, dan penyakit-penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan kelainan-kelainan imun tiroid adalah lebih umum diantara saudara-saudara dari pasien-pasien dengan lupus dari pada populasi umum. Beberapa ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa sistim imun pada lupus lebih mudah distimulasi oleh faktor-faktor eksternal seperti virus-virus atau sinar ultraviolet. Kadangkala, gejala-gejala lupus dapat dipercepat atau diperburuk oleh hanya suatu periode yang singkat dari ekspose pada matahari.
Juga diketahui bahwa beberapa wanita dengan SLE dapat mengalami perburukkan dari gejala-gejalanya sebelum periode-periode haidnya. Peristiwa-peristiwa ini, bersama dengan dominasi SLE pada wanita, menyarankan bahwa hormon-hormon wanita memainkan suatu peran yang penting pada ungkapan dari SLE. Hubungan hormon ini adalah suatu area yang aktif dari studi-studi oleh ilmuwan-ilmuwan yang sedang berjalan.
Baru-baru ini, penelitian telah mendemontrasikan bukti bahwa suatu kunci kegagalan enzim untuk membuang sel-sel yang mati dapat berkontribusi pada pengembangan SLE. Enzim DNase1, umumnya mengeliminasi apa yang disebut "sampah DNA" ("garbage DNA") dan puing-puing sel-sel lainnya dengan mencincang mereka menjadi fragmen-fregmen kecil untuk memudahkan pembuangan. Peneliti-peneliti mematikan gen-gen DNase1 pada tikus-tikus. Tikus-tikus itu kelihatannya sehat pada waktu lahir namun setelah enam sampai delapan bulan, mayoritas dari tikus-tikus tanpa DNase1 menunjukkan tanda-tanda dari SLE. Jadi, suatu mutasi genetik didalam suatu gen yang dapat mengganggu pembuangan sampah sel-sel tubuh mungkin terlibat dalam permulaan dari SLE.
Lupus yang diinduksi oleh Obat
Lusinan dari obat-obatan telah dilaporkan memicu SLE; bagaimanapun, lebih dari 90% dari lupus yang disebabkan oleh obat terjadi sebagai suatu efek sampingan dari satu dari enam obat-obat berikut: hydralazine (digunakan untuk tekanan darah tinggi), quinidine dan procainamide (digunakan untuk aritmia/irama jantung abnormal), phenytoin (digunakan untuk epilepsi), isoniazid [(Nydrazid, Laniazid), digunakan untuk TBC/tuberculosis], d-penicillamine (digunakan untuk rheumatoid arthritis). Obat-obat ini diketahui menstimulasi sistim imun dan menyebabkan SLE. Untungnya, SLE yang disebabkan oleh obat jarang terjadi (jumlahnya lebih kecil dari 5% dari SLE diantara semua pasien-pasien dengan SLE) dan umumnya hilang ketika obat-obatnya dihentikan.
Sabtu, 07 Mei 2011
Intranasal,Transdermal
Rute-rute penyerahan insulin lainnya juga telah dicoba. Penyerahan insulin intranasal diperkirakan menjanjikan. Bagaimanapun, metode ini dihubungkan dengan penyerapan yang buruk dan iritasi hidung (nasal irritation). Transdermal insulin (penyerahan melalui penempelan pada kulit) juga telah menghasilkan hasil-hasil yang mengecewakan pada saat ini. Insulin dalam bentuk pil juga sekarang masih belum efektif karena enzim-enzim pencernaan didalam perut menguraikannya.
Masa Depan Pencangkokan Pankreas
Akhirnya, tujuan dalam memanage diabetes tipe 1 adalah menyediakan terapi insulin dengan suatu cara yang meniru pankreas yang alami. Mungkin terapi yang mendekati yang tersedia pada saat ini adalah suatu transplantasi (cangkok) pankreas. Beberapa pendekatan-pendekatan pada transplantasi pankreas saat ini sedang dipelajari, termasuk keseluruhan pakreas dan sel-sel islet yang terisolasi (kelompok-kelompok sel-sel ini mengandung sel-sel beta yang bertanggung jawab untuk produksi insulin). Data yang tersedia dari tahun 1995 mengindikasikan bahwa hampir 8,000 pasien-pasien menjalani transplantasi pankreas. Kebanyakan pasien-pasien menjalani transplantasi pankreas pada saat yang bersamaan dengan transplantasi ginjal untuk penyakit ginjal diabetik.
Transplantasi bukannya tanpa risiko. Kedua-duanya yaitu operasi sendiri dan penekanan imun yang harus terjadi sesudahnya menghadapkan risiko-risiko signifikan pada pasien. Untuk sebab-sebab ini, ginjal dan pankreas biasanya ditransplantasikan pada saat yang sama. Pada saat ini, ada perselisihan paham tentang trasplantasi pankreas keseluruhan pada pasien-pasien yang sekarang ini tidak memerlukan transplantasi ginjal. Persoalan dari apakah manfaat-manfaat lebih banyak dari pada risiko-risiko pada pasien-pasien ini masih dalam perdebatan. Ada juga suatu kesempatan bahwa diabetes akan terjadi pada pankreas yang ditransplantasikan. Sel-sel islet yang ditransplantasikan secara selektif adalah suatu alternatif yang menarik pada transplantasi pankreas keseluruhan. Bagaimanapun, kekhwatiran atas penolakan tetap ada. Usaha-usaha untuk menyamarkan sel-sel islet pada jaringan-jaringan yang tidak akan ditolak oleh tubuh (contohnya, dengan mengelilingi sel-sel islet dengan sel-sel pasien sendiri dan kemudian menanamkan mereka) sedang berlangsung. Sebagai tambahan, peneliti-peneliti sedang menjelajahi rintangan-rintangan buatan yang dapat mengelilingi sel-sel islet, menyediakan perlindungan terhadap penolakan, dan masih mengizinkan insulin untuk masuk kedalam aliran darah.
Akhir Kata
Beberapa tahun akhir-akhir ini adalah suatu waktu yang menggairahkan dalam pelayanan diabetes. Banyak unsur-unsur untuk perawatan diabetes tipe 2 berada dalam pengembangan dan opsi-opsi untuk terapi insulin berlanjut untuk tumbuh dan metode-metode untuk pemberian insulin menjadi lebih diperhalus. Ketika penelitian berlanjut untuk berkembang pada area-area ini, satu hal tetap konstan. Mencapai pengontrolan gula darah yang memungkinkan yang terbaik tetap menjadi tujuan akhir pada kedua diabetes tipe 1 dan tipe 2. Sekarang kita tahu, tanpa ragu-ragu, bahwa kontrol gula darah yang baik memperkecil komplikasi-komplikasi jangka panjang dari diabetes, termasuk kebutaan, kerusakan syaraf, dan kerusakan ginjal. Akhirnya, suatu gaya hidup sehat tidak dapat melakukan hal yang buruk...ia harus tetap menjadi landasan dari managemen diabetes.
Masa Depan Pencangkokan Pankreas
Akhirnya, tujuan dalam memanage diabetes tipe 1 adalah menyediakan terapi insulin dengan suatu cara yang meniru pankreas yang alami. Mungkin terapi yang mendekati yang tersedia pada saat ini adalah suatu transplantasi (cangkok) pankreas. Beberapa pendekatan-pendekatan pada transplantasi pankreas saat ini sedang dipelajari, termasuk keseluruhan pakreas dan sel-sel islet yang terisolasi (kelompok-kelompok sel-sel ini mengandung sel-sel beta yang bertanggung jawab untuk produksi insulin). Data yang tersedia dari tahun 1995 mengindikasikan bahwa hampir 8,000 pasien-pasien menjalani transplantasi pankreas. Kebanyakan pasien-pasien menjalani transplantasi pankreas pada saat yang bersamaan dengan transplantasi ginjal untuk penyakit ginjal diabetik.
Transplantasi bukannya tanpa risiko. Kedua-duanya yaitu operasi sendiri dan penekanan imun yang harus terjadi sesudahnya menghadapkan risiko-risiko signifikan pada pasien. Untuk sebab-sebab ini, ginjal dan pankreas biasanya ditransplantasikan pada saat yang sama. Pada saat ini, ada perselisihan paham tentang trasplantasi pankreas keseluruhan pada pasien-pasien yang sekarang ini tidak memerlukan transplantasi ginjal. Persoalan dari apakah manfaat-manfaat lebih banyak dari pada risiko-risiko pada pasien-pasien ini masih dalam perdebatan. Ada juga suatu kesempatan bahwa diabetes akan terjadi pada pankreas yang ditransplantasikan. Sel-sel islet yang ditransplantasikan secara selektif adalah suatu alternatif yang menarik pada transplantasi pankreas keseluruhan. Bagaimanapun, kekhwatiran atas penolakan tetap ada. Usaha-usaha untuk menyamarkan sel-sel islet pada jaringan-jaringan yang tidak akan ditolak oleh tubuh (contohnya, dengan mengelilingi sel-sel islet dengan sel-sel pasien sendiri dan kemudian menanamkan mereka) sedang berlangsung. Sebagai tambahan, peneliti-peneliti sedang menjelajahi rintangan-rintangan buatan yang dapat mengelilingi sel-sel islet, menyediakan perlindungan terhadap penolakan, dan masih mengizinkan insulin untuk masuk kedalam aliran darah.
Akhir Kata
Beberapa tahun akhir-akhir ini adalah suatu waktu yang menggairahkan dalam pelayanan diabetes. Banyak unsur-unsur untuk perawatan diabetes tipe 2 berada dalam pengembangan dan opsi-opsi untuk terapi insulin berlanjut untuk tumbuh dan metode-metode untuk pemberian insulin menjadi lebih diperhalus. Ketika penelitian berlanjut untuk berkembang pada area-area ini, satu hal tetap konstan. Mencapai pengontrolan gula darah yang memungkinkan yang terbaik tetap menjadi tujuan akhir pada kedua diabetes tipe 1 dan tipe 2. Sekarang kita tahu, tanpa ragu-ragu, bahwa kontrol gula darah yang baik memperkecil komplikasi-komplikasi jangka panjang dari diabetes, termasuk kebutaan, kerusakan syaraf, dan kerusakan ginjal. Akhirnya, suatu gaya hidup sehat tidak dapat melakukan hal yang buruk...ia harus tetap menjadi landasan dari managemen diabetes.
Insulin Yg Dihirup
Insulin yang dihirup, dipasarkan oleh Pfizer pada tahun 2006, disetujui oleh FDA. Bentuk penghirupan insulin ini disebut Exubera. Insulin dikemas didalam kemasan-kemasan blister yang kering yang dimasukkan kedalam suatu alat penghirup. Alat ini membuka kemasan-kemasan bubuk mengizinkan insulin untuk masuk ke suatu ruang/kamar yang mempunyai suatu potongan mulut dimana pengguna dapat menghirup insulin melaluinya. Exubera mempunyai suatu aksi puncak yang menyerupai Humalog (aksi yang cepat), dan suatu durasi aksi yang menyerupai insulin reguler (aksi yang pendek). Dia dapat dikombinasikan dengan obat oral pada pasien-pasien diabetes tipe 2 atau digunakan sendiri. Pada pasien-pasien diabetes tipe 1 insulinnya harus dikombinasikan dengan suatu insulin basal yang beraksi lebih lama seperti glargine.
Profil efek sampingan dari insulin yang dihirup adalah mirip dengan insulin-insulin lain, dan pengguna harus sadar atas hipoglikemia. Sebagai tambahan, karena insulin diserap melalui paru-paru, ada kekhwatiran awal menyangkut fungsi paru. Ketika ada suatu penurunan yang sedikit pada fungsi paru dengan penggunaan awal dari Exubera, ini menjadi stabil secara cepat dan kembali ke garis dasar dari kontrol-kontrol yang dicocokkan dengan umur ketika Exubera dihentikan. Karena ini masih suatu produk baru, direkomendasikan bahwa pasien mana saja yang mulai dengan insulin yang dihirup mempunyai tes-tes fungsi paru yang telah dikerjakan sebelum memulai perawatan. Jika nilai-nilai garis dasar dari FEV1 (suatu ukuran dari fungsi paru) adalah kurang dari 70%, Exubera tidak diberikan. Setelah penggunaan enam bulan tes-tes fungsi paru dilaksanakan kembali; jika tercatat perburukan, Exubera dihentikan.
Exubera jangan digunakan pada perokok reguler atau sebentar-sebentar dan pasein-pasien yang memerlukan dosis-dosis insulin yang sangat kecil. Meskipun demikian, pada populasi yang benar, ini adalah suatu opsi yang besar.
Catatan: Sayangnya, penerimaan Exubera adalah buruk selama setahun atau lebih waktu ia tersedia sejak peluncurannya pada tahun 2006. Baru-baru ini dibulan oktober 2007, perusahaan Pfizer memutuskan untuk tidak menjual produk ini lagi. Sebagian dari persoalan ini adalah waktu yang diperlukan untuk mengajari alat ini dan keunikan -keunikan dari format penyerahan. Ketika tidak ada kekhwatiran-kekhwatiran medis utama yang tercatat dengan penggunaannya, ia hanya tidak diterima oleh pasien-pasien dan dokter-dokter. Barangkali kita akan melihat modaliti ini kembali dalam suatu inkarnasi penggunaan yang lebih mudah.
Profil efek sampingan dari insulin yang dihirup adalah mirip dengan insulin-insulin lain, dan pengguna harus sadar atas hipoglikemia. Sebagai tambahan, karena insulin diserap melalui paru-paru, ada kekhwatiran awal menyangkut fungsi paru. Ketika ada suatu penurunan yang sedikit pada fungsi paru dengan penggunaan awal dari Exubera, ini menjadi stabil secara cepat dan kembali ke garis dasar dari kontrol-kontrol yang dicocokkan dengan umur ketika Exubera dihentikan. Karena ini masih suatu produk baru, direkomendasikan bahwa pasien mana saja yang mulai dengan insulin yang dihirup mempunyai tes-tes fungsi paru yang telah dikerjakan sebelum memulai perawatan. Jika nilai-nilai garis dasar dari FEV1 (suatu ukuran dari fungsi paru) adalah kurang dari 70%, Exubera tidak diberikan. Setelah penggunaan enam bulan tes-tes fungsi paru dilaksanakan kembali; jika tercatat perburukan, Exubera dihentikan.
Exubera jangan digunakan pada perokok reguler atau sebentar-sebentar dan pasein-pasien yang memerlukan dosis-dosis insulin yang sangat kecil. Meskipun demikian, pada populasi yang benar, ini adalah suatu opsi yang besar.
Catatan: Sayangnya, penerimaan Exubera adalah buruk selama setahun atau lebih waktu ia tersedia sejak peluncurannya pada tahun 2006. Baru-baru ini dibulan oktober 2007, perusahaan Pfizer memutuskan untuk tidak menjual produk ini lagi. Sebagian dari persoalan ini adalah waktu yang diperlukan untuk mengajari alat ini dan keunikan -keunikan dari format penyerahan. Ketika tidak ada kekhwatiran-kekhwatiran medis utama yang tercatat dengan penggunaannya, ia hanya tidak diterima oleh pasien-pasien dan dokter-dokter. Barangkali kita akan melihat modaliti ini kembali dalam suatu inkarnasi penggunaan yang lebih mudah.
Berbagai Macam Cara Pemberian Insulin
Tidak hanya beragam preparat-preparat insulin yang berkembang, begitu juga dengan metode-metode memasukkan insulinnya.
Pre-filled insulin pens
Dahulu, insulin tersedia hanya dalam suatu bentuk yang dapat disuntikan yang melibatkan semprotan-semprotan yang dapat dibawa (yang beberapa dekade lalu terbuat dari gelas dan memerlukan sterilisasi), jarum-jarum, botol-botol kecil insulin, dan kain-kain penyeka alkohol. Tidak perlu dikatakan bahwa pasien-pasien seringkali menemukan kesulitan untuk melakukan beberapa suntikan setiap harinya, dan sebagai akibatnya kontrol gula darah yang baik seringkali dikompromikan. Banyak perusahaan-perusahaan farmasi sekarang menawarkan metode-metode pemasukkan insulin yang bijaksana dan menyenangkan.
Kedua-duanya Novo Nordisk dan Lily mempunyai suatu sistim pemasukkan insulin berbetuk pen. Sistim ini serupa dengan suatu pelor tinta (ink cartridge) didalam suatu fulpen. Suatu alat ukuran pena yang kecil memegang suatu pelor insulin (biasanya mengandung 300 units). Pelor-pelor (cartridges) tersedia dalam formula-formula insulin yang paling luas digunakan. Jumlah insulin yang akan disuntikan diputar dengan memutar dasar dari pena sampai jumlah unit-unit yang diperlukan terlihat pada jendela untuk melihat dosis. Ujung dari pena terdiri dari suatu jarum yang diganti setiap kali suntik. Suatu mekanik pelepasan mengizinkan jarum untuk masuk tepat dibawah kulit dan menyerahkan jumlah insulin yang diminta. Pelor-pelor (cartridges) dan jarum-jarum dibuang ketika selesai dan yang baru dimasukkan. Pada banyak kasus-kasus, seluruh pena dibuang. Alat-alt penyerahan insulin ini adalah lebih tidak susah digunakan dari pada metode-metode tradisional.
Pompa Insulin
Kemajuan yang tersedia yang paling akhir dalam penyerahan insulin adalah pompa insulin. Di Amerika, MiniMed, Deltec dan Disetronic memasarkan pompa insulin. Suatu pompa insulin terdiri dari suatu reservoir pompa serupa dengan yang dari suatu pelor insulin (insulin cartridge), suatu pompa yang dioperasikan oleh baterai, dan suatu computer chip yang mengizinkan pengguna untuk mengontrol secara tepat jumlah insulin yang disalurkan. Pada saat ini, pompa-pompa dipasaran ukurannya sebesar suatu pager atau beeper. Pompa dipasang pada suau tabung plastik yang tipis (suatu set infus) yang mempunyai suatu cannula (seperti suatu jarum tapi lembut) pada ujungnya dimana insulin melewatinya. Cannula ini dimasukkan dibawah kulit, biasanya pada perut. Cannula diganti setiap dua hari. Penabungan ini dapat dilepaskan waktu mandi atau berenang. Pompa digunakan untuk penyerahan insulin secara terus menerus, 24 jam sehari. Jumlah insulin diprogram dan dimasukkan pada suatu angka yang konstan (basal rate). Seringkali, jumlah insulin yang diperlukan selama 24 jam bervariasi tergantung dari faktor-faktor seperti olahraga, tingkat aktivitas, dan tidur. Pompa insulin mengizinkan pengguna untuk memprogram banyak angka-angka basal yang berbeda untuk mengizinkan gaya hidup yang bervariasi ini. Sebagai tambahan, pengguna dapat memprogram pompa untuk menyerahkan tambahan insulin selama waktu makan untuk menutupi permintaan-permintaan insulin yang berlebihan yang disebabkan oleh proses pencernaan karbohidrat-karbohidrat dengan makanan.
Lebih dari 50,000 orang didunia menggunakan pompa insulin. Angka ini bertambah secara dramatis karena alat-alat ini menjadi lebih kecil dan lebih user–friendly. Pompa-pompa insulin mengizinkan kontrol gula darah yang ketat dan fleksibilitas gaya hidup sembari mengecilkan efek-efek dari gula darah yang rendah (hypoglycemia). Pada saat ini, pompa adalah alat dipasar yang paling mendekati suatu pankreas tiruan (artificial pancreas). Akhir-akhir ini, model-model pompa yang lebih baru telah dikembangkan yang tidak memerlukan suatu tabung, faktanya - alat penyerahan insulin ditempatkan langsung diatas kulit dan penyesuaian-penyesuaian apa saja yang diperlukan untuk penyeraan insulin dilakukan melalui suatu alat seperti PDA yang harus dipertahankan dalam suatu batasan jarak 6 kaki (foot) dari alat penyerahan insulin, dan dapat dipakai didalam suatu saku, ditaruh didalam dompet, atau diatas meja ketika waktu bekerja.
Mungkin inovasi dari teknologi pompa yang paling menggairahkan adalah kemampuan untuk menggunakan pompa berduaan dengan teknologi sensor glukosa yang lebih baru. Sensor-sensor glukosa telah bertambah baik secara dramatis pada beberapa tahun akhir ini, dan adalah suatu opsi untuk pasien-pasien untuk memperoleh wawasan/pengertian yang lebih jauh kedalam pola-pola respon glukosanya untuk menyesuaikan suatu cara perawatan yang lebih individu. Generasi yang terbaru dari sensor-sensor mengizinkan untuk memberikan pada pasien suatu nilai glukosa yang seketika (real time). Sensor yang dapat ditanam berkomunikasi secara tanpa kabel (wirelessly) denga suatu alat sebesar pager yang mempunyai suatu layar. Alat dipertahankan dekat sensor untuk mengizinkan pemindahan data, bagaimanapun, itu dapat beberapa kaki jauhnya dan tetap masih menerim informasi yang dipancarkan. Tergantung dari model, layar memperlihatkan pembacaan gula darah, suatu urutan dari bacaan pada suatu waktu, dan suatu angka perubahan yang berpotensi dari nilai-nilai glukosa. Sensor-sensor dapat diprogram untuk menghasilkan suatu "beep" jika gula-gula darah ada dibatasan yang dipilih sebagai terlalu tinggi atau terlalu rendah. Beberapa dapat menyediakan suatu beep peringatan jika penurunan gula darah terjadi terlalu cepat.
Untuk membawa hal-hal satu tingkat lebih jauh, ada suatu sensor istimewa yang baru dipasar yang diciptakan untuk berkomunikasi langsung dengan pompa insulin. Ketika pompa tidak merespon langsung pada informasi dari sensor, ia memeinta suatu respon dari pasien jika ada suatu keperluan untuk penyesuaian menurut pola-pola yang diprogram untuk mendeteksi. Tujuan akhir dari teknologi ini adalah untuk "close the loop" dengan mensensor secara terus menerus apa yang dibutuhkan oleh tubuh, dan kemudian merespon dengan menyediakan dosis insulin yang tepat. Ketika teknologi ini masih beberapa tahun lagi dalam pembuatan, langkah-langkah pada arah ini berlanjut untuk berkembang.
Pre-filled insulin pens
Dahulu, insulin tersedia hanya dalam suatu bentuk yang dapat disuntikan yang melibatkan semprotan-semprotan yang dapat dibawa (yang beberapa dekade lalu terbuat dari gelas dan memerlukan sterilisasi), jarum-jarum, botol-botol kecil insulin, dan kain-kain penyeka alkohol. Tidak perlu dikatakan bahwa pasien-pasien seringkali menemukan kesulitan untuk melakukan beberapa suntikan setiap harinya, dan sebagai akibatnya kontrol gula darah yang baik seringkali dikompromikan. Banyak perusahaan-perusahaan farmasi sekarang menawarkan metode-metode pemasukkan insulin yang bijaksana dan menyenangkan.
Kedua-duanya Novo Nordisk dan Lily mempunyai suatu sistim pemasukkan insulin berbetuk pen. Sistim ini serupa dengan suatu pelor tinta (ink cartridge) didalam suatu fulpen. Suatu alat ukuran pena yang kecil memegang suatu pelor insulin (biasanya mengandung 300 units). Pelor-pelor (cartridges) tersedia dalam formula-formula insulin yang paling luas digunakan. Jumlah insulin yang akan disuntikan diputar dengan memutar dasar dari pena sampai jumlah unit-unit yang diperlukan terlihat pada jendela untuk melihat dosis. Ujung dari pena terdiri dari suatu jarum yang diganti setiap kali suntik. Suatu mekanik pelepasan mengizinkan jarum untuk masuk tepat dibawah kulit dan menyerahkan jumlah insulin yang diminta. Pelor-pelor (cartridges) dan jarum-jarum dibuang ketika selesai dan yang baru dimasukkan. Pada banyak kasus-kasus, seluruh pena dibuang. Alat-alt penyerahan insulin ini adalah lebih tidak susah digunakan dari pada metode-metode tradisional.
Pompa Insulin
Kemajuan yang tersedia yang paling akhir dalam penyerahan insulin adalah pompa insulin. Di Amerika, MiniMed, Deltec dan Disetronic memasarkan pompa insulin. Suatu pompa insulin terdiri dari suatu reservoir pompa serupa dengan yang dari suatu pelor insulin (insulin cartridge), suatu pompa yang dioperasikan oleh baterai, dan suatu computer chip yang mengizinkan pengguna untuk mengontrol secara tepat jumlah insulin yang disalurkan. Pada saat ini, pompa-pompa dipasaran ukurannya sebesar suatu pager atau beeper. Pompa dipasang pada suau tabung plastik yang tipis (suatu set infus) yang mempunyai suatu cannula (seperti suatu jarum tapi lembut) pada ujungnya dimana insulin melewatinya. Cannula ini dimasukkan dibawah kulit, biasanya pada perut. Cannula diganti setiap dua hari. Penabungan ini dapat dilepaskan waktu mandi atau berenang. Pompa digunakan untuk penyerahan insulin secara terus menerus, 24 jam sehari. Jumlah insulin diprogram dan dimasukkan pada suatu angka yang konstan (basal rate). Seringkali, jumlah insulin yang diperlukan selama 24 jam bervariasi tergantung dari faktor-faktor seperti olahraga, tingkat aktivitas, dan tidur. Pompa insulin mengizinkan pengguna untuk memprogram banyak angka-angka basal yang berbeda untuk mengizinkan gaya hidup yang bervariasi ini. Sebagai tambahan, pengguna dapat memprogram pompa untuk menyerahkan tambahan insulin selama waktu makan untuk menutupi permintaan-permintaan insulin yang berlebihan yang disebabkan oleh proses pencernaan karbohidrat-karbohidrat dengan makanan.
Lebih dari 50,000 orang didunia menggunakan pompa insulin. Angka ini bertambah secara dramatis karena alat-alat ini menjadi lebih kecil dan lebih user–friendly. Pompa-pompa insulin mengizinkan kontrol gula darah yang ketat dan fleksibilitas gaya hidup sembari mengecilkan efek-efek dari gula darah yang rendah (hypoglycemia). Pada saat ini, pompa adalah alat dipasar yang paling mendekati suatu pankreas tiruan (artificial pancreas). Akhir-akhir ini, model-model pompa yang lebih baru telah dikembangkan yang tidak memerlukan suatu tabung, faktanya - alat penyerahan insulin ditempatkan langsung diatas kulit dan penyesuaian-penyesuaian apa saja yang diperlukan untuk penyeraan insulin dilakukan melalui suatu alat seperti PDA yang harus dipertahankan dalam suatu batasan jarak 6 kaki (foot) dari alat penyerahan insulin, dan dapat dipakai didalam suatu saku, ditaruh didalam dompet, atau diatas meja ketika waktu bekerja.
Mungkin inovasi dari teknologi pompa yang paling menggairahkan adalah kemampuan untuk menggunakan pompa berduaan dengan teknologi sensor glukosa yang lebih baru. Sensor-sensor glukosa telah bertambah baik secara dramatis pada beberapa tahun akhir ini, dan adalah suatu opsi untuk pasien-pasien untuk memperoleh wawasan/pengertian yang lebih jauh kedalam pola-pola respon glukosanya untuk menyesuaikan suatu cara perawatan yang lebih individu. Generasi yang terbaru dari sensor-sensor mengizinkan untuk memberikan pada pasien suatu nilai glukosa yang seketika (real time). Sensor yang dapat ditanam berkomunikasi secara tanpa kabel (wirelessly) denga suatu alat sebesar pager yang mempunyai suatu layar. Alat dipertahankan dekat sensor untuk mengizinkan pemindahan data, bagaimanapun, itu dapat beberapa kaki jauhnya dan tetap masih menerim informasi yang dipancarkan. Tergantung dari model, layar memperlihatkan pembacaan gula darah, suatu urutan dari bacaan pada suatu waktu, dan suatu angka perubahan yang berpotensi dari nilai-nilai glukosa. Sensor-sensor dapat diprogram untuk menghasilkan suatu "beep" jika gula-gula darah ada dibatasan yang dipilih sebagai terlalu tinggi atau terlalu rendah. Beberapa dapat menyediakan suatu beep peringatan jika penurunan gula darah terjadi terlalu cepat.
Untuk membawa hal-hal satu tingkat lebih jauh, ada suatu sensor istimewa yang baru dipasar yang diciptakan untuk berkomunikasi langsung dengan pompa insulin. Ketika pompa tidak merespon langsung pada informasi dari sensor, ia memeinta suatu respon dari pasien jika ada suatu keperluan untuk penyesuaian menurut pola-pola yang diprogram untuk mendeteksi. Tujuan akhir dari teknologi ini adalah untuk "close the loop" dengan mensensor secara terus menerus apa yang dibutuhkan oleh tubuh, dan kemudian merespon dengan menyediakan dosis insulin yang tepat. Ketika teknologi ini masih beberapa tahun lagi dalam pembuatan, langkah-langkah pada arah ini berlanjut untuk berkembang.
Langganan:
Postingan (Atom)