Faktor-Faktor Risiko Untuk Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Hipotensi orthostatik paling sering terjadi pada kaum tua. "Pengerasan dari arteri-arteri" atau atherosclerosis yang berkembang ketika kita menua membuat pembuluh-pembuluh darah lebih sulit untuk beradaptasi secara cepat ketika diperlukan. Begitu juga, banyak dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hipotensi orthostatik adalah progresif, dengan gejala-gejalanya memburuk dengan umur.
Kehamilan berhubungan dengan hipotensi orthostatik. Ketika kehamilan berlanjut, volume dari sistim sirkulasi membesar dan tekanan darah cenderung jatuh. Ini mungkin menjurus pada kepeningan ketika berdiri dengan cepat. Tingkat-tingkat tekanan darah kembali ke normal setelah kelahiran.
Berkeringat yang berlebihan yang disebabkan oleh pengerahan tenaga fisik dan paparan pada panas adalah faktor-faktor risiko dan penyebab-penyebab potensial dari dehidrasi dan gejala-gejala dari hipotensi orthostatik. Pasien-pasien yang mempunyai faktor-faktor risiko lain untuk mengembangkan hipotensi orthostatik mempunyai risiko yang meningkat jika mereka menjadi terdehidrasi bahkan dengan ringan.
Penggunaan alkohol yang kronis dan penyalahgunaan obat adalah juga faktor-faktor risiko untuk mengembangkan gejala-gejala dari hipotensi orhostatik.
Gejala-Gejala Hipotensi Orthostatik (Orthostatic Hypotension)
Ketika otak tidak mendapat cukup suplai darah, ia mulai turun fungsinya.
Gejala-gejala termasuk:
• kepeningan,
• kebingungan,
• mual, dan
• pingsan.
Mungkin juga ada kelemahan, penglihatan yang kabur, dan kegemetaran.
Gejala-gejala ini mungkin hilang secara cepat ketika tubuh perlahan-lahan menyesuaikan pada posisi berdiri, namun pada beberapa kasus-kasus pasien harus duduk atau berbaring dengan cepat untuk mencegah pingsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar