Selasa, 03 Agustus 2010

Sillent Killer

Jangan pernah menganggap sebelah mata dan meremehkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Menurut Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Th 2007,31,7 % dari penduduk Indonesia menderita penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). Di Indonesia peningkatannya mencapai 2-3 kali lipat. Dan komplikasi akibat darah tinggi akan lebih banyak terjadi di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia dibandingkan Negara-negara maju.

Penyakit darah tinggi disebut silent killer (pembunuh diam-diam),hal ini disebabkan karena penyakit hipertensi bisa menyerang tanpa disertai gejala. Bahkan serangan pertama bias jadi serangan terakhir. Meskipun ada juga penderita hipertensi yang mengeluh sakit kepala,berat ditengkuk dan gampang marah. Realitanya 80 % tanpa merasakan gejala.

Tekanan darah tinggi yang belum diketahui dengan jelas penyebabnya disebut hipertensi primer. Pada umumnya hipertensi ini berkaitan dengan keturunan dan usia. Sedangkan hipertensi yang diketahui penyebabnya disebut hipertensi sekunder (Hipertensi karena penyempitan pembuluh darah di ginjal atau kelainan hormone anak ginjal).

Hipertensi juga banyak ditemukan pada penderita diabetes. Sedangkan factor resiko yang sering muncul adalah dampak dari gaya hidup yang tidak sehat seperti asupan garam yang tinggi,merokok,mengonsumsi minuman beralkohol,kegemukan dan tidak ada pernah berolah raga.

Tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam waktu lama dan tidak segera diobati dapat memperbesar resiko dan komplikasi. Sasaran komplikasi dan kerusakan organ vital adalah jantung,otak,ginjal serta mata. Hipertensi juga meningkatkan resiko penyakit jantung koroner (PJK) enam kali lipat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar