Selasa, 29 April 2014

Demam Dengue (3)

Demam Dengue Mencegah Demam Dengue Penularan virus ke nyamuk-nyamuk harus diinterupsi untuk mencegah penyakit. Pada ujung disini, pasien-pasien dipertahankan dibawah jala nyamuk sampai serangan demam kedua telah lewat dan mereka tidak lagi menular. Pencegahan dari dengue memerlukan pengontrolan atau pembasmian dari nyamuk-nyamuk yang membawa virus yang menyebabkan dengue. Pada negara-negara yang dilanda demam dengue, orang-orang didorong untuk mengosongkan air yang tegenang di ban-ban mobil yang bekas, kaleng-kelang sampah, dan pot-pot bunga. Inisiatif-inisiatif pemerintah untuk mengurangi nyamuk-nyamuk juga membantu membatasi penyakit namun keefektifannya buruk. Pakai celana panjang dan baju lengan panjang. Untuk perlindungan pribadi, gunakan spray-spray pengusir nyamuk yang mengandung DEET ketika mengunjungi tempat-tempat dimana dengue adalah endemik. Membatasi paparan pada nyamuk-nyamuk dengan menghindari air yang tergenang dan berdiam didalam rumah dua jam setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam akan membantu. Nyamuk Aedes aegypti adalah penggigit siang hari dengan periode-periode puncak menggigit sekitar matahari terbit dan terbenam. Ia mungkin menggigit pada setiap saat dan seringkali bersembunyi didalam rumah-rumah atau tempat-tempat tinggal lain, terutama di area-area kota. Sementara ini tidak ada vaksin yang tersedia untuk demam dengue. Ada vaksin sedang menjalani percobaan-percobaan klinik, namun terlalu dini untuk mengatakan ia akan aman atau efektif.

Demam Dengue (2)

Demam Dengue Tanda-Tanda dan Gejala-Gejala Dengue Setelah digigit oleh nyamuk yang membawa virus, periode inkubasi mencakup dari 3 sampai 15 (biasanya 5 sampai 8) hari sebelum tanda-tanda dan gejala-gejala dari dengue nampak. Dengue mulai dengan kedinginan, sakit kepala, nyeri kalau menggerakan mata-mata, dan sakit punggung bagian bawah. Nyeri yang menyakitkan pada kaki-kaki dan sendi-sendi terjadi selama jam-jam pertama dari penyakit. Temperatur naik dengan cepat setinggi 104° F (40° C), dengan denyut jantung yang relatif rendah (bradycardia) dan tekanan darah rendah (hipotensi). Mata-mata menjadi memerah. Ruam merah muda yang pucat dan menyiram timbul pada muka dan kemudian menghilang. Kelenjar-kelenjar (nodul-nodul limfa) di leher dan selangkangan kaki seringkali membengkak. Demam dan tanda-tanda lain dari dengue berlangsung untuk dua sampai empat hari, diikuti oleh kejatuhan temperatur yang cepat (defervescence) dengan berkeringat yang berlebihan. Ini mendahului periode dengan temperatur yang normal dan perasaan sehat yang berlangsung kira-kira satu hari. Kenaikan kedua yang cepat dalam temperatur terjadi. Ruam yang karakteristik tampak bersama dengan demam dan menyebar dari anggota-anggota tubuh untuk menutupi seluruh tubuh kecuali muka. Telapak-telapak tangan dan telapak-telapak kaki mungkin adalah merah terang dan membengkak. Merawat Demam Dengue Karena dengue disebabkan oleh virus, tidak ada obat atau antibiotik spesifik untuk merawatnya. Untuk dengue yang khas, perawatan semata-mata menyangkut pembebasan dari gejala-gejala (symptomatic). Istirahat dan pemasukan cairan untuk hidrasi yang tepat adalah penting. Aspirin dan obat-obat anti peradangan nonsteroid harus dihindari. Acetaminophen (Tylenol) dan codeine mungkin diberikan untuk sakit kepala yang parah dan untuk nyeri sendi dan otot (myalgia). Prognosis Dengue Yang Khas Dengue yang khas tidak berakibat pada kematian. Ia adalah fatal pada kurang dari 1% kasus-kasus. Fase akut dari penyakit dengan demam dan myalgias berlangsung kira-kira satu sampai dua minggu. Pemulihan kesehatan ditemani oleh perasaan kelemahan (asthenia), dan kesembuhan total seringkali memakan waktu beberapa minggu. Definisi Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) Dengue hemorrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah sindrom yang spesifik yang cenderung mempengaruhi anak-anak dibawah umur 10 tahun. Ia menyebabkan nyeri perut, perdarahan (hemorrhage), dan runtuhnya sirkulasi (shock). DBD juga disebut demam berdarah Philippine, Thai, atau Asia Tenggara dan dengue shock syndrome. DBD mulai dengan tiba-tiba dengan demam tinggi yang terus menerus dan sakit kepala. Ada gejala-gejala pernapasan dan usus dengan luka tenggorokan, batuk, mual, muntah, dan nyeri perut. Guncangan (shock) terjadi dua sampai enam hari setelah mulainya gejala-gejala dengan kerobohan yang tiba-tiba, dingin, anggota-anggota tubuh yang basah berkeringat (batang tubuh seringkali hangat),nadi yang lemah, dan kebiruan sekitar mulut (circumoral cyanosis). Pada DBD, ada perdarahan dengan mudah memar, noda-noda darah dalam kulit (petechiae), meludahkan darah (hematemesis), darah dalam feces (melena), gusi-gusi yang berdarah, dan perdarahan-perdarahan hidung (epistaxis). Pneumonia adalah umum, dan peradangan dari jantung (myocarditis) mungkin hadir. Pasien-pasien dengan DBD harus dimonitor secara ketat untuk beberapa hari pertama karena shock mungkin terjadi atau berulang dengan cepat. Pasien-pasien yang kebiruan (cyanotic) diberikan oksigen. Runtuhnya vaskular (shock) memerlukan penggantian cairan yang segera. Transfusi-transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengontrol perdarahan. Angka kematian dengan DBD adalah siginifikan. Ia mencakup dari 6%-30%. Kebanyakan kematian-kematian terjadi pada anak-aanak. Bayi-bayi dibawah umur 1 tahun adalah tetutama berisiko meninggal dari DBD.

Demam Dengue (1)

Demam Dengue Definisi Demam Dengue Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh keluarga virus-virus yang ditularkan oleh nyamuk-nyamuk. Ia adalah penyakit akut yang timbul tiba-tiba yang biasanya mengikuti perjalanan yang tidak berbahaya dengan sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri sendi dan otot yang parah, kelenjar-kelenjar yang membengkak (lymphadenopathy), dan ruam. Kehadiran ("tiga serangkai dengue") dari demam, ruam, dan sakit kepala (dan nyeri-nyeri lain) adalah terutama karakteristik dari dengue. Dengue (dilafalkan DENG-gay) menghantam orang-orang degan tingkat-tingkat kekebalan (imunitas) yang rendah. Karena ia disebabkan oleh salah satu dari empat tipe-tipe sero dari virus, adalah mungkin untuk memperoleh demam dengue beberapa kali. Bagaimanapun, serangan dari dengue menghasilkan imunitas (kekebalan) untuk seumur hidup pada tipe sero tertentu itu yang padanya pasien terpapar. Dengue dikenal dengan nama-nama lain, termasuk "breakbone" atau "dandy fever." Korban-korban dari dengue seringkali mempunyai peliukan-peliukan tubuh yang disebabkan oleh nyeri sendi dan otot yang hebat, makanya dinamakan breakbone fever. Budak-budak di West Indies yang mendapatkan dengue dikatakan mempunyai dandy fever karena postur-postur dan gaya berjalan mereka. Demam berdarah dengue atau dengue hemorrhagic fever adalah bentuk yang lebih parah dari penyakit virus. Manifestasi-manifestasi termasuk sakit kepala, demam, ruam, dan bukti dari perdarahan (hemorrhage) dalam tubuh. Petechiae (blister-blister merah atau ungu yang kecil dibawah kulit), perdarahan di hidung atau gusi-gusi, feces-feces yang hitam, atau mudah memar adalah semuanya kemungkinan tanda-tanda perdarahan (hemorrhage). Bentuk demam dengue ini dapat megancam nyawa atau bahkan fatal. Area-Area Yang Berisiko Tinggi Memperoleh Demam Dengue Dengue adalah lazim diseluruh daerah-daerah tropis dan subtropis. Wabah telah terjadi di Caribbean, termasuk Puerto Rico, the U.S. Virgin Islands, Kuba, dan Central America. Kasus-kasus juga telah diimport via wisatawan-wisatawan yang kembali dari area-area dengan dengue yang tersebar luas, termasuk Tahiti, Pasifik Selatan, Asia Tenggara, West Indies, India, dan Timur Tengah. Demam dengue adalah umum dan mungkin meningkat di Asia Tenggara. Thailand, Vietnam, Singapore, dan Malaysia semuanya telah melaporkan peningkatan dalam kasus-kasus. Menurut World Health Organization (WHO), ada kira-kira 50 juta kasus-kasus demam dengue dengan 500,000 kasus-kasus dari demam berdarah dengue yang memerlukan perawatan dirumah sakit setiap tahun. Hampir 40% dari populasi dunia tinggal di area endemik dengan dengue. Bagaimana Dengue Didapatkan ? Virus didapat dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berbelang yang sebelumnya telah menggigit seseorang yang terinfeksi. Nyamuk tumbuh dengan subur selama musim-musim hujan namun dapat berbiak dalam pot-pot bunga yang berisi air, kantong-kantong plastik, dan kaleng-kaleng sepanjang tahun. Satu gigitan nyamuk dapat menimbulkan penyakit. Virus tidak menular dan tidak dapat disebar secara langsung dari orang ke orang. Jalurnya harus dari orang ke nyamuk ke orang lain.

Minggu, 27 April 2014

Infeksi Herpes Simplex (6)

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital) Merawat Herpes (Cold Sores), Dan Obat-Obat Yang Digunakan Sekarang ini, tidak ada perawatan-perawatan atau vaksin untuk virus herpes simplex. Bagaimanapun, menghindari faktor-faktor yang mempercepat, seperti terbakar sinar matahari dan stres, dapat membantu mencegah perjangkitan-perjangkitan tambahan. Ada perawatan-perawatan yang telah ditegakan yang tersedia untuk membantu mengurangi waktu penyembuhan, mengurangi nyeri yang berhubungan dengan luka, dan pada pasien-pasien yang spesifik, menekan kekambuhan virus. Terapi bukan obat: Mencuci tangan yang sering akan membantu mengurangi penyebaran virus dan infeksi luka. Juga, menggunakan kompres-kompres yang dingin dan lembab pada luka mungkin mengurangi nyeri dan mempertahankan luka lembab. Obat-obat topikal Over-the-counter (OTC): Kebanyakan produ-produk topikal OTC menyediakan hanya pembebasan gejala; mereka tidak mengurangi waktu penyembuhan. Menggunakan anesthetic-anesthetic topikal yang mengandung benzocaine (5% sampai 20%), lidocaine (0.5% sampai 4%), tetracaine (2%), atau dibucaine (0.25% sampai 1%) akan membantu membebaskan rasa terbakar, gatal, dan nyeri. Produk-produk yang paling umum direkomendasikan adalah Lipactin gel dan Zilactin. Adalah penting unutk mengingat-ingat bahwa anesthetic-anesthetic topikal ini mempunyai durasi aksi yang pendek, biasanya hanya berlangsung 20 sampai 30 menit. Pelindung-pelindung kulit, seperti allantoin, petrolatum, dan produk-produk yang mengandung dimethicone membantu mempertahankan luka lembab dan mencegah retaknya (pecahnya) luka. Balsem-balsem bibir yang mengandung pelindung matahari mungkin juga membantu mencegah perjangkitan-perjangkitan tambahan jika matahari adalah faktor yang mempercepat. Untuk pembebasan nyeri tambahan, menggunakan aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen mungkin bermanfaat. Pastikan untuk menggunakan produk-produk ini seperti yang diarahkan, dan kontak dokter anda atau apoteker jika anda mempunyai pertanyaan-pertanyaan apa saja. Jangan memakai steroid-steroid topikal apa saja, seperti hydrocortisone, pada luka-luka. Docosanol 10% cream (Abreva) adalah satu-satunya produk topikal OTC yang diketahi mengurangi waktu penyembuhan jika diaplikasikan pada tanda pertama dari kekambuhan (contohnya, sensasi kesemutan). Docosanol diaplikasikan lima kali sehari hingga lukanya sembuh. Efek-efek sampingan yang umum termasuk rash (ruam) dan gatal pada tempat aplikasi. Obat-obat topikal berkekuatan resep: Perawatan dengan acyclovir (Zovirax 5% cream) atau penciclovir (Denavir 1% cream) topikal akan mengurangi waktu penyembuhan kira-kira setengah hari dan mengurangi nyeri yang berhubungan dengan luka. Perawatan topikal terbatas dalam keefektifannya karena ia mempunyai penetrasi yang buruk ke tempat replikasi virus, dan oleh karenanya terbatas dalam kemampuan penyembuhannya. Acyclovir cream harus dipakai lima kali sehari untuk empat hari, dan penciclovir cream harus dipakai setiap dua jam ketika terjaga (bangun) untuk empat hari. Obat-obat oral berkekuatan resep: Obat-obat antivirus oral yang sekarang ini disetujui oleh FDA yang digunakan dalam perawatan virus herpes simplex adalah acyclovir (Zovirax) dan valacyclovir (Valtrex). Famciclovir (Famvir) juga dapat digunakan, namun sekarang ini, ia tidak disetujui untuk indikasi ini. Obat-obat oral ini telah ditunjukan mengurangi durasi dari perjangkitan-perjangkitan, terutama ketika dimulai selama prodrome (timbulnya gejala sebelum kondisi sebenarnya menjadi bukti sepenuhnya). Obt-obat umumnya ditolerir dengan baik dengan sedikit efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan yang paling umum termasuk sakit kepala, mual, dan diare. Perawatan hanya untuk satu hari dengan valacyclovir dan famciclovir. Valacyclovir diberikan sebanyak 2 gram secara oral setiap 12 jam untuk satu hari, dan famciclovir diberikan sebanyak 1500 miligram secara oral untuk satu dosis. Acyclovir diberikan sebanyak 400 mg secara oral lima kali sehari untuk lima hari. Acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir dipertimbangkan aman dan efektif jika digunakan pada kehamilan, sedangkan hanya acyclovir dan valacyclovir aman untuk pengunaan ketika menyusui. Wanita-wanita hamil dam ibu-ibu yang menyusui harus kontak dokter-dokter atau apoteker-apoteker mereka sebelum mengguakan obat apa saja. Pasien-pasien yang mempunyai lebih dari dua perjangkitan-perjangkitan dalam waktu empat bulan, yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan-kehidupan seharian mereka, harus mempertimbangkan chronic suppressive therapy. Pasien-pasien ini mungkin mengambil acyclovir atau valacyclovir oral setiap hari untuk mencegah kekambuhan dari virus herpes simplex. Opsi-opsi perawatan lain: Lysine supplements, citrus bioflavonoids, lactobacillus acidophilus dan bulgaricus, dan vitamin-vitamin C, E, dan B12 juga telh diidentifikasikan pada perawatan yang potensial dari virus herpes simplex virus. Bagaimanapun, tidak ada bukti klinik untuk mendukung perawatan-perawatan ini, dan mereka tidak direkomendasikan.

Infeksi Herpes Simplex (5)

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital) Definisi Angular Stomatitis Angular stomatitis merujuk pada peradangan, pecah, atau iritasi pada pojok-pojok mulut. Berlawanan dengannya, infeksi-infeksi herpes biasanya nampak pada tepi-tepi bibir bagian atas atau bagian bawah, namun tidak pada pojok-pojok. Angular stomatitis mungkin adalah tanda awal dari anemia atau kekurangan vitamin. Ini dapat juga terjadi pada orang-orang yang memakai gigi-gigi palsu (dentures), yang air liurnya dapat berakumulasi dan menjurus pada pertumbuhan ragi (yeast) yang terlalu cepat. Definisi Canker Sores Canker sores (luka-luka sariawan), atau aphthous ulcers, adalah borok-borok yang terjadi didalam mulut sepanjang mukosa. Mereka ditemukan pada pipi-pipi bagian dalam dan bibir bagian bawah serta pada lidah, palate, dan penutup dari gusi-gusi. Canker sores adalah kecil, bulat, dan menyakitkan. Mereka berwarna abu-abu dengan tepi yang jelas. Mereka tidak menular dan disebabkan oleh stres atau trauma pada area itu. Mendiagnosa Herpes Oral Diagnosis dari herpes (cold sores) biasanya didasarkan pada penampakan dari luka-luka, karena ia adalah diagnosis klinik. Keberagaman dari tes-tes termasuk pembiakan virus dan reaksi rantai polymerase atau polymerase chain reaction (PCR) adakalanya digunakan untuk membantu dalam diagnosis dari infeksi herpes. Menyeka blister dalam percobaan untuk membiakan virus dalam lab hanya produktif dalam 48 jam pertama sebelum blister telah mengerak. Jika luka-luka menghilang, maka pembiakan-pembiakan tentu saja tidak membantu, karena tidak ada yang dibiakan. Hasil-hasil pembiakan memakan waktu minimum tiga sampai lima hari. Juga ada cara untuk menguji DNA herpes dalam specimen. Tipe pengujian ini disebut "polymerase chain reaction" atau PCR untuk singkatnya. Pengujian PCR adalah sangat baik pada pendeteksian materi genetik dari virus herpes, namun ia tidak siap tersedia seperti pembiakan. PCR dilakukan pada specimen-specimen klinik yang diperoleh dari sekaan-sekaan (swabs) luka-luka yang aktif. Tes-tes darah seringkali tidak relevan, karena menemukan antibodi-antibodi pada herpes hanya berarti bahwa tubuh telah terpapar pada virus ini pada suatu waktu di masa lalu. Ia tidak memberitahu anda apakah luka sekarang ini disebabkan oleh herpes. Jika diagnosis diragukan, pendekatan yang paling baik adalah untuk mendorong pasien mencari dokter pada tanda pertama dari luka. Itu akan mengizinkan dokter untuk melihat luka-luka yang aktif yang dapat diuji dengan pembiakan atau PCR.

Infeksi Herpes Simplex (4)

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital) Komplikasi-Komplikasi Yang Mungkin Herpes dapat menyebar dari satu area ke lainnya, yang disebut "autoinoculation". Contohnya, menyentuh cold sore pada bibir dapat menyebabkan herpes dari jari tangan (herpetic whitlow). Autoinoculation terjadi paling umum pada saat infeksi primer, ketika penumpahan virus tinggi dan sistim imun masih sedang dicocokan untuk menahannya. Antibodi-antibodi yang dibuat setelah infeksi primer biasanya — namun tidak selalu — berhasil dalam mencegah autoinoculation selama serangan-serangan yang berulang. Komplikasi yang lebih serius adalah ocular herpes, yang dikarakteristikan oleh luka-luka dan nyeri yang parah sekitar mata. Ocular herpes juga disebabkan oleh autoinoculation. Jika tidak drawat, ocular herpes dapat menjurus pada kerusakan yang serius atau bahkan kebutaan. Jarang, herpes simplex mungkin menginfeksi otak, menyebabkan encephalitis. Infeksi ini memerlukan rawat inap dan obat-obat antivirus intravena. Pada orang-orang yang imunnya dikompromikan, seperti yang menerima kemoterapi, perjangkitan-perjangkitan yang parah dari herpes mungkin terjadi. Colds sores mungkin menyebar ke bagian-bagian yang lebih besar dari muka bagian bawah atau menyerang organ-organ. Terapi antivirus digunakan untuk mencegah atau mengurangi serangan-serangan seperti itu. Pada sedikit orang-orang, perjangkitan-perjangkitan (outbreaks) dari herpes akan dihubungkan dengan erythema nodosum. Erythema nodosum adalah reaksi kulit yang non-spesifik yang dikarakteristikan oleh benjolan-benjolan kulit yang merah dan menyakitkan yang biasanya nampak pada sisi depan dari tungkai-tungkai. Kondisi dapat disebabkan oleh banyak penyakit-penyakit peradangan dan infeksius termasuk infeksi-infeksi virus herpes. Erythema nodosum dapat membatasi dirinya sendiri dan hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai enam minggu. Perawatan dari episode herpes biasanya mempercepat resolusi dari erythema nodosum. Kondisi-Kondisi Lain Yang Menyerupai Herpes Oral (Cold Sores) Ada banyak kondisi-kondisi yang dapat dikacaukan dengan herpes, termasuk abrasions (luka lecet), razor burns, pimples (jerawat-jerawat), angular stomatitis, dan canker sores (aphthous ulcers) atau luka-luka sariawan.

Infeksi Herpes Simplex (3)

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital) Herpes Yang Berulang Betul-betul manifestasi yang paling umum dari infeksi-infeksi herpes — yang orang-orang biasanya artikan ketika mereka berbicara tentang "herpes" atau "cold sores" — adalah kekambuhan dari virus ketika ia aktif kembali dari keadaan terpendamnya pada syaraf-syaraf dibawah kulit. Tampaknya seperti apa tergantung pada dimana virus telah tidur (hibernate). Meskipun mulut adalah tempat infeksi yang paling umum, area-area tubuh lain mungkin terlibat: Labial herpes: Ini adalah cold sore yang terkenal yang tampak pada tepi-tepi bibir (labial merujuk pada bibir). Ketika labial herpes nampak kembali, ia biasanya terjadi pada tempat yang sama setiap kali atau beberapa milimeter jauh dari tempat semula. Herpetic whitlow: Adakalanya, virus herpes menunjukan diri pada ujung jari tangan. Ini terutama umum pada pekerja-pekerja dental dan medis yang harus memasukan jari-jari tangan mereka kedalam mulut-mulut orang, meskipun dengan penggunaan sarung-sarung tangan. Pada herpetic whitlow, virus telah memasuki jari tangan. Adakalanya, virus muncul kembali dan menyebabkan luka-luka seperti blister pada ujung jari tangan. Wrestlers' herpes: Ini mempunyai nama indah "herpes gladiatorum". Gladiators, atau sekarang ini hanya sederhana pegulat-pegulat, dapat memperoleh herpes dari lawan yang sedang menumpahkan virus. Bentuk herpes ini dapat nampak dimana saja pada tubuh. Muka, leher, dan lengan-lengan adalah lokasi-lokasi yang umum. Tidak seperti kebanyakan tipe-tipe infeksi lain, luka-luka mungkin terjadi pada banyak tempat-tempat. Berapa Lama Cold Sores Berlangsung ? Pada herpes yang berulang, luka-luka mulai sebagai noda-noda merah yang meradang yang membengkak dan menjadi pembentukan blister-blister yang terisi cairan. Blister-blister secepatnya runtuh dan membentuk borok. Ini akan memakan waktu dua sampai tiga hari. Umumnya akan memakan waktu tujuh sampai 10 hari sebelum borok-borok ini hilang sepenuhnya dan kulit kembali ke normal. Pada herpes primer, proses penyembuhan biasanya mamakan waktu dua sampai tiga minggu, namun nyeri kulit dapat berlangsung satu sampai enam minggu.

Infeksi Herpes Simplex (2)

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital) Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala Tanda dari herpes adalah kelompok dari blister-blister pada dasar yang merah. Blister-blister ini mengering dengan cepat dan meninggalkan kudis-kudis yang berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu, tergantung pada keparahan dari infeksi. Pola ini mempunyai implikasi-implikasi yang penting untuk banyak orang-orang yang takut mereka mempunyai herpes namun tidak: Jika sesuatu berlangsung berminggu-minggu, ia kemungkinannya bukan herpes. Infeksi-infeksi herpes rasanya kering dan berkerak (berkulit keras), dan mereka adakalanya gatal. Beberapa pasien-pasien mempunyai "prodrome", yang adalah ketika gejala-gejala tertentu terjadi sebelum luka-luka sebenarnya menjadi bukti sepenuhnya. Prodrome pada infeksi-infeksi herpes secara khas melibatkan sensasi terbakar atau kesemutan yang mendahului penampakan dari blister-blister beberpa jam atau satu atau dua hari. Definisi Herpes Oral Primer Herpes primer merujuk pada episode pertama dari gejala-gejala setelah infeksi, seringkali hadir dengan luka -luka yang menyakitkan pada bibir-bibir, gusi-gusi, dan mulut. Pada beberapa orang-orang, serangan pertama (primary herpes) dari herpes dihubungkan dengan demam, kelenjar-kelenjar yang membengkak, dan gusi-gusi yang berdarah, bersama-sama dengan luka-luka yang menyakitkan sekitar mulut (gingivostomatitis). Tanda-tanda dan gejala-gejala ini mungkin berlangsung beberapa hari. Kesulitan dalam makan dan minum mungkin menjurus pada dehidrasi. Luka-luka sembuh sepenuhnya dalam dua sampai enam minggu, biasanya tanpa bekas luka. Virus dapat ditemukan kembali dalam air liur berhari-hari setelah luka-luka sembuh. Herpes primer biasanya diperoleh selama masa kanak-kanak. Tidak setiap orang mempunyai serangan primer yang parah ketika mereka pertama kali terinfeksi dengan herpes. Pada beberapa orang-orang, virus menginfeksi tubuh tanpa menyebabkan gejala-gejala apa saja. Proses menghasilkan respon antibodi yang menyebabkan sistim imun menghasilkan antibodi-antibodi terhadap virus herpes. Respon antibodi ini membantu mengurangi kekambuhan-kekambuhan dan mempertahankan mereka ringan. Antibodi-antibodi juga membuat virus sulit untuk mendapatkan tempat berpijak dimana saja dalam tubuh. (Jika ini tidak begitu, cold sores akan menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuh dari aksi-aksi rutin, seperti mencuci muka, yang tidak terjadi).

Infeksi Herpes Simplex (1)

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital) Introduksi Virus herpes simplex atau Herpes simplex virus (HSV) dapat menyebabkan infeksi-infeksi yang mempengaruhi mulut, muka, genital-genital (alat-alat kelamin), kulit, pantat-pantat, dan area anal. Artikel ini akan konsentrasi pada herpes-herpes non-genital. Banyak orang-orang memperoleh virus dan tidak mempunyai gejala-gejala. Untuk yang lain-lain, blister-blister (lepuh-lepuhan) yang menyakitkan nampak dekat area dimana virus memasuki tubuh. Secara khas, blister-blister sembuh sepenuhnya namun timbul kembali ketika paling sedikit diharapkan. Diantara serangan-serangan, virus sembunyi dalam akar-akar syaraf. ketika luka-luka herpes simplex nampak pada lokasi mereka yang paling umum, sekitar mulut dan bibir-bibir, orang-orang sering merujuk mereka sebagai "cold sores" dan "fever blisters". Penyebab Cold Sores Ada dua tipe dari HSV, tipe I dan tipe II. Pada umumnya, tipe I, juga dikenal sebagai herpes labialis, menyebabkan infeksi-infeksi diatas pinggang, paling umum sebagai "cold sores" oral. Infeksi-infeksi tipe II terjadi terutama dibawah pinggang, menjurus pada herpes genital. Bagaimanapun, kedua-dua tipe dari HSVs mampu menginfeksi kulit di lokasi mana saja pada tubuh. Infeksi-infeksi herpes, tidak perduli dimana mereka pertama terjadi, mempunyai kecenderungan untuk berulang pada kurang lebih ditempat yang sama. Kekambuhan-kekambuhan seperti ini mungkin terjadi seringkali (contohnya, sekali per bulan) atau hanya adakalanya (contohnya, sekali atau duakali per tahun). Yang Menyebabkan Herpes (Cold Sores) Berulang Setelah infeksi, virus memasuki sel-sel syaraf dan berjalan menaiki syaraf hingga ia datang pada tempat yang disebut ganglion. Disana, ia tinggal dengan tenang dalam stadium yang dirujuk sebagai "dormant" atau "latent". Pada waktu-waktu, virus dapat memulai replikasi kembali dan berjalan menuruni syaraf ke kulit, meyebabkan luka-luka (sores) dan blister-blister. Mekanisme yang tepat dibelakang ini adalah tidak jelas, namun diketahui bahwa beberapa kondisi-kondisi nampaknya berhubungan dengan kekambuhan-kekambuhan, termasuk: demam, selesma, atau flu; radiasi ultraviolet (paparan pada matahari); stres; perubahan-perubahan pada sistim imun; trauma pada kulit; atau adakalanya tidak ada penyebab yang jelas dari kekambuhan. Penyebaran Herpes Oral Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh HSV adalah menular. Virus menyebar dari orang ke orang dengan mencium, dengan kontak yang dekat dengan luka-luka herpetic, atau bahkan dari kontak dengan kulit yang nampaknya normal yang menumpahkan virus. Air liur yang terinfeksi adalah cara-cara yang umum dari penularan virus. Orang-orang adalah paling menular ketika mereka mempunyai luka-luka seperti blister yang aktif. Sekali blister-blister telah mengering dan terkelupas (dalam beberapa hari), risiko penularan berkurang secara signifikan. Bagaimanapun, seseorang yang terinfeksi dengan HSV dapat menularkan pada orang lain tidak perduli hadir atau tidak hadirnya gejala-gejala. Ini karena virus adakalanya ditumpahkan dalam air liur bahkan ketika luka-luka (sores) tidak hadir. Meskipun adanya mitos yang populer, adalah hampir tidak mungkin untuk memperoleh herpes (cold sores) dari permukaan-permukaan, handuk-handuk, atau lap-lap badan.

Genital Herpes (4)

Genital Herpes Pada Wanita-Wanita Perawatan Untuk Genital Herpes Meskipun tidak ada kesembuhan yang diketahui untuk herpes, ada perawatan-perawatan untuk perjangkitan-perjangkitan (outbreaks). Ada obat-obat oral, seperti acyclovir (Zovirax), famciclovir (Famvir), atau valacyclovir (Valtrex) yang mencegah virus dari berlipatganda dan bahkan memperpendek lamanya erupsi. Meskipun ada agent-agent topical (dipakai secara langsung pada luka-luka), mereka umumnya kurang efektif dari pada obat-obat lain dan tidak digunakan secara rutin. Obat-obat yang dikonsumsi melalui mulut, atau pada kasus-kasus yang parah secara intravena, adalah lebih efektif. Adalah penting untuk mengingat bahwa masih belum ada kesembuhan untuk genital herpes dan bahwa perawatan-perawatan ini hanya mengurangi keparahan dan durasi dari perjangkitan-perjangkitan. Karena infeksi awal dengan HSV cenderung menjadi episode yang paling parah, obat antivirus biasanya diberikan. Obat-obat ini dapat secara signifikan mengurangi nyeri dan mengurangi panjangufnya waktu sampai luka-luka sembuh, namun perawatan dari infeksi pertama tidak nampak mengurangi frekwensi dari kekambuhan episode-episode. Berlawanan pada perjangkitan yang baru dari genital herpes, episode-episode herpes yang berulang cenderung ringan, dan manfaat dari obat-obat antivirus hanya diperoleh jika terapi dimulai segera sebelum perjangkitan atau dalam 24 jam pertama dari perjangkitan. Jadi, obat antivirus harus disediakan dimuka untuk pasien. Pasien diinstruksikan untuk memulai perawatan secepat sensasi "kesemutan" yang akrab sebelum perjangkitan terjadi atau pada penimbulan dari pembentukan blister. Akhirnya, terapi penekan untuk mencegah kekambuhan-kekambuhan yang seringkali mungkin diindikasikan untuk mereka yang dengan lebih dari enam perjangkitan-perjangkitan dalam tahun yang diberikan. Acyclovir,dan valacyclovir mungkin semuanya diberikan sebagai terapi-terapi penekan. Herpes dapat disebar dari satu bagain tubuh ke yang lainnya selama perjangkitan (outbreak). Oleh karenanya, adalah penting untuk tidak menyentuh mata-mata atau mulut setelah menyentuh blisters atau borok-borok (ulcers). Cuci tangan yang menyeluruh adalah keharusan selama perjangkitan-perjangkitan (outbreaks). Pakaian-pakaian yang telah bersentuhan dengan borok-borok harus tidak berbagi dengan yang lain-lain. Pasangan-pasangan yang ingin mengecilkan risiko penularan harus selalu menggunakan condoms jika pasangannya terinfeksi. Sayangnya, bahkan ketika pasangannya yang terinfeksi sekarang ini tidak mempunyai perjangkitan, herpes dapat disebar. Pasangan-pasangan mungkin juga ingin mempertimbangkan menghindari semua kontak-kontak seksual, termasuk mencium, selama perjangkitan dari herpes. Karena perjangkitan genital herpes yang aktif (dengan blisters) selama kelahiran dapat berbahaya pada bayi, wanita-wanita hamil yang mencurigai bahwa mereka mempunyai genital herpes harus memberitahu dokter mereka. Wanita-wanita yang mempunyai herpes dan hamil dapat mempunyai kelahiran melalui vagina sejauh mereka tidak mengalami gejala-gejala atau sebenarnya mempunyai perjangkitan ketika pada kelahiran

Sabtu, 26 April 2014

Genital Herpes (3)

Genital Herpes Pada Wanita-Wanita Gejala-Gejala Dari Genital Herpes Sekali terpapar pada virus, ada periode inkubasi yang umumnya berlangsung 3 sampai 7 hari sebelum luka berkembang. Selama waktu ini, tidak ada gejala-gejala dan virus tidak dapat ditularkan ke yang lain-lain. Perjangkitan (outbreak) biasanya mulai dalam dua minggu infeksi awal dan bermanifestasi sebagai sensasi gatal atau kesemutan yang diikuti oleh kemerahan kulit. Akhirnya, lepuhan (blister) terbentuk. Blisters dan borok-borok (ulcers) berikut yang terbentuk ketika blisters pecah, biasanya sangat menyakitkan untuk disentuh dan mungkin berlangsung dari 7 hari sampai 2 minggu. Infeksi dengan pasti menular dari waktu gatal ke waktu kesembuhan total dari borok, biasanya dalam 2-4 minggu. Bagaimanapun, seperti dicatat diatas, individu-individu yang terinfeksi dapat juga menularkan virus ke pasangan-pasangan seks mereka pada ketidakhadiran dari perjangkitan yang dikenali. Mendiagnosa Genital Herpes Genital herpes dicurigai ketika banyak blister-blister yang menyakitkan terjadi pada area yang terpapar secara seksual. Selama perjangkitan awal, cairan dari blisters mungkin dikirim ke laboratorium untuk mencoba dan membiakan virus, namun pembiakan-pembiakan hanya mengembalikan hasil yang positif pada kira-kira 50% dari mereka yang teinfeksi. Dengan kata-kata lain, hasil tes negatif dari blister tidak begitu bermanfaat seperti hasil tes positif, karena tes mungkin adalah tes negatif-palsu. Bagaimanapun, jika sample dari tes-tes blister yang terisi cairan (pada stadium awal sebelum ia mengering dan berkerak) positif untuk herpes, hasil tes adalah sangat dapat dipercayai. Pembiakan-pembiakan yang diambil selama kondisi perjangkitan awal adalah lebih mungkin positif untuk kehadiran dari HSV daripada pembiakan-pembiakan dari perjangkitan-perjangkitan berikut. Ada juga tes-tes darah yang dapat mendeteksi antibodi-antibodi pada virus-virus herpes yang dapat bermanfaat pada beberapa situasi-situasi. Tes-tes ini adalah spesifik untuk HSV-1 atau HSV-2 dan mampu untuk menunjukan bahwa seseorang telah terinfeksi pada beberapa waktu dengan virus, dan mereka mungkin bermanfaat dalam mengidentifikasi infeksi yang tidak menghasilkan gejala-gejala yang karakteristik. Bagaimanpun, karena hasil-hasil positif-palsu dapat terjadi dan karena hasil-hasil tes tidak selalu pasti, mereka tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin dalam penyaringan populasi-populasi yang berisiko rendah untuk infeksi HSV. Tes-tes diagnostik lain seperti polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi materi genetik dari virus dan rapid fluorescent antibody screening tests digunakan untuk mengidentifikasi HSV pada beberapa labor-labor.

Genital Herpes (2)

Genital Herpes Pada Wanita-Wanita Definisi Genital Herpes Genital herpes, juga umumnya disebut "herpes" adalah infeksi virus oleh herpes simplex virus (HSV) yang ditularkan melalui kontak intim dengan lapisan-lapisan yang ditutupi lendir dari mulut atau vagina atau kulit genital. Virus memasuki lapisan-lapisan atau kulit melalui robekan-robekan mikroskopik. Sekali didalam, virus berjalan ke akar-akar syaraf dekat sumsum tulang belakang (spinal cord) dan berdiam disana secara permanen. Ketika seseorang yang terinfeksi mempunyai perjangkitan herpes, virus berjalan menuruni serabut-serabut syaraf ke tempat dari asal infeksi. Ketika ia mencapi kulit, kemerahan dan lepuhan-lepuhan (blisters) yang khas terjadi. Setelah perjangkitan awal, perjangkitan-perjangkitan yang berikut cenderung menjadi sporadik. Mereka mungkin terjadi mingguan atau bahkan tahunan berpisahan. Dua tipe-tipe dari virus-virus herpes berhubungan dengan luka-luka genital: herpes simplex virus-1 (HSV-1) dan herpes simplex virus-2 (HSV-2). HSV-1 lebih sering menyebabkan blisters dari area mulut sementara HSV-2 lebih sering menyebabkan luka-luka genital pada area sekitar anus. Perjangkitan dari herpes berhubungan erat pada berfungsinya sistim imun. Wanita-wanita yang mempunyai sistim-sistim imun yang ditekan, karena stress, infeksi, atau obat-obat, mempunyai perjangkitan-perjangkitan (outbreaks) lebih seringkali dan bertahan lebih lama. Diperkirakan bahwa sebanyak 50 juta orang-orang di Amerika terinfeksi dengan genital HSV. Genital herpes disebar hanya dengan kontak langsung orang ke orang. Dipercayai bahwa 60% dari kaum dewasa yang aktif secara seksual membawa virus herpes. Sebagian dari sebab untuk angka infeksi tinggi yang berlanjut adalah bahwa kebanyakan wanita-wanita yang terinfeksi dengan virus herpes tidak mengetahui bahwa mereka terinfeksi karena mereka mempunyai sedikit atau tidak mempunyai gejala-gejala. Pada banyak wanita-wanita, ada perjangkitan-perjangkitan "atypical" dimana satu-satunya gejala mungkin adalah gatal yang ringan atau ketidaknyamanan yang minimal. Lebih dari itu, lebih lama wanita itu telah mempunyai virus, lebih sedikit gejala-gejala mereka punyai dengan perjangkitan-perjangkitan mereka. Akhirnya, virus dapat melepaskan diri dari cervix kedalam vagina pada wanita-wanita yang tidak mengalami segala gejala-gejala.

Genital Herpes (1)

Genital Herpes Pada Wanita-Wanita Definisi Penyakit-Penyakit Yang Ditularkan Secara Seksual Atau Sexually Transmitted Diseases (STDs) Sexually transmitted diseases (STDs) adalah infeksi-infeksi yang dapat dipindahkan dari satu orang ke yang lainnya melalui segala tipe dari kontak seksual. STDs adakalanya dirujuk sebagai infeksi-infeksi yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted infections (STIs) karena mereka melibatkan penularan dari organisme yang menyebabkan penyakit dari satu orang ke yang lainnya selama aktivitas seksual. Adalah penting untuk menyadari bahwa kontak seksual termasuk lebih banyak daripada hanya hubungan seksual (vaginal dan anal). Kontak seksual termasuk ciuman, kontak oral-genital, dan penggunaan "mainan-mainan" seksual sepeti vibrators. STDs kemungkinan telah hadir untuk ribuan tahun, namun yang paling berbahaya dari kondisi-kondisi ini, infeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV), hanya dikenali pada dekade-dekade baru-baru ini. Banyak STDs dapat dirawat, namun penyembuhan-penyembuhan efektif untuk yang lain-lain tidak ada, seperti HIV, HPV, hepatitis B, dan Hepatitis C. Bahkan gonorrhea, yang pernah disembuhkan dengan mudah, telah menjadi resisten pada banyak dari antibiotik-antibiotik tradisional yang lebih tua. Banyak STDs dapat hadir pada, dan disebar oleh, oran-orang yang tidak mempunyai segala gejala-gejala dari kondisi dan masih belum terdiagnosis dengan STD. Oleh karenanya, kesadaran dan pendidikan publik tentang infeksi-infeksi ini dan metode-metode pencegahan mereka adalah penting. Benar-benar tidak ada hal seperti seks yang "aman". Satu-satunya cara yang benar-benar efektif untuk mencegah STDs adalah abstinence (penahanan nafsu). Seks dalam konteks dari hubungan monogami dalam mana tidak satu pihak pun terinfeksi dengan STD juga dipertimbangkan "aman". Kebanyakan orang-orang berpikir bahwa berciuman adalah aktivitas yang aman. Sayangnya, syphilis, herpes, dan infeksi-infeksi lain dapat ditularkan melalui aksi yang relatif sederhana dan nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk-bentuk lain dari kontak seksual membawa beberapa risiko. Condom-condom umumnya diperkirakan melindungi terhadap STDs. Condom-condom bermanfaat dalam mengurangi penyebaran dari infeksi-infeksi tertentu, seperti chlamydia dan gonorrhea; bagaimanapun, mereka tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi-infeksi lain seperti genital herpes, kutil-kutil genital, syphilis, dan HIV. Pencegahan penyebaran dari STDs tergantung pada penasehatan dari individu-individu yang berisiko dan diagnosis dan perawatan dini dari infeksi-infeksi.

Cysticercosis (4)

Cysticercosis Komplikasi-Komplikasi Dari Cysticercosis Komplikasi-komplikasi yang potensial dari cysticercosis mungkin termasuk yang berikut: Seizure (Epilepsi) Stroke Perubahan-perubahan penglihatan Persoalan-persoalan kognitif Kematian Pada umumnya, prognosis untuk mayoritas dari pasien-pasien dengan cysticercosis adalah sanagt baik dengan manajemen yang benar. Pasien-pasien dengan NCC dan seizures mempunyai prognosis yang baik jika pasien memperoleh obat-obat antiseizure dan jika luka akut hilang pada pemeriksaan-pemeriksaan CT yang berikut. Mencegah Cysticercosis Pencegahan dari cysticercosis dapat dicapai melalui beragam langkah-langkah termasuk yang berikut: Pendidikan publik yang menyangkut parasit dan rute penularannya Menghindari daging babi yang mentah atau kurang masak (USDA berkata daging babi yang aman termasak mencapai 160 derajat F) di area-area endemik Menghindari rute-rute penularan fecal-oral yang potensial melalui mencuci tangan, kebersihan pribadi yang baik, serta melalui penanganan dan persiapan dari makanan-makanan yang benar Inspeksi daging dan pembuangan yang benar dari daging yang terinfeksi di area-area endemik Langkah-langkah sanitari yang diperbaiki untuk pembuangan sisa-sisa manusia di area-area endemik Menyaring (screening) kontak-kontak dari individu-individu yang terinfeksi dan melembagakan perawatan yang benar Mengembangkan vaksin untuk pencegahan cysticercosis, yang mungkin digunakan di masa depan; sekarang ini, tidak ada vaksin yang disetujui untuk penggunaan pada manusia-manusia

Cysticercosis (3)

Cysticercosis Perawatan Untuk Cysticercosis Perawatan dari cysticercosis tergantung pada banyak faktor-faktor, termasuk gejala-gejala individu, lokasi dan jumlah dari cysticerci, dan keadaan dari perkembangan kista. Dikatakan secara umum, perawatan disesuaikan pada setiap individu pasien dan presentasi tertentu mereka, dan regimen-regimen perawatan mungkin termasuk agent-agent anthelmintic, corticosteroids, obat-obat anticonvulsant, dan/atau operasi. Pasien-pasien yang asimptomatik mungkin sama sekali tidak memerlukan perawatan apa saja. Kontroversi ada atas pasien-pasien mana memerlukan perawatan dengan beragam obat-obat. Agent-agent anthelmintic yang paling umum digunakan termasuk albendazole dan praziquantel yang lebih kurang umum. Obat-obat antiparasit ini adalah efektif dalam mengeliminasi cysticerci yang dapat hidup terus meskipun mereka mungkin menyebabkan peradangan ditempat yang reaktif. Dengan konsekwen, penggunaan obat-obat ini harus dievaluasi atas dasar kasus per kasus. Lebih dari satu perjalanan perawatan mungkin perlu untuk mengeliminasi secara komplit kista-kista yang aktif. Corticosteroids mungkin juga digunakan dalam hubungan dengan, atau sebagai gantinya, obat-obat antiparasit. Corticosteroids digunakan untuk mengurangi peradangan namun tidak aktif melawan parasit. Sekali lagi, perawatan dengan obat-obat ini harus disesuaikan ke setiap kasus individu. Konsultasi dengan ahli penyakit infeksius direkomendasikan. Obat-obat anticonvulsant digunakan pada pasien-pasien dengan neurocysticercosis yang mengalami seizures atau berada pada risiko yang lebih tinggi untuk seizures yang berulang. Beragam obat-obat anticonvulsant, seperti carbamazepine (Tegretol) atau phenytoin (Dilantin), mungkin diresepkan. Konsultasi dengan neurologist (ahli syaraf) yang berpengalaman mungkin bermanfaat untuk menentukan perawatan-perawatan pasien. Manajemen operasi mungkin juga perlu pada kasus-kasus cysticercosis yang dipilih. Pengangkatan kista-kista sistim syaraf pusat secara operasi atau penempatan dari langsiran otak atau brain shunt (untuk membebaskan tekanan) adakalanya perlu pada beberapa kasus-kasus dari neurocysticercosis. Kasus-kasus tertentu dari cysticercosis yang melibatkan mata-mata atau kista-kista subcutaneous mungkin juga memerlukan operasi.

Cysticercosis

Cysticercosis Definisi Cysticercosis Cysticercosis adalah systemic parasitic infestation yang disebabkan oleh cacing pita babi atau pork tapeworm, Taenia solium. Gejala-gejala dari penyakit ini disebabkan oleh pengembangan dari kista-kista berkarakteristik (cysticerci) yang paling sering mempengaruhi sistim syaraf pusat (neurocysticercosis), otot kerangka, mata-mata, dan kulit. Banyak individu-individu dengan cysticercosis tidak pernah mengalami gejala-gejala apa saja (asymptomatic). Cacing pita (tapeworm) yang bertanggung jawab menyebabkan cysticercosis adalah endemic (selalu terdapat pada tempat tertentu) pada banyak bagian-bagian dari dunia yang sedang berkembang, termasuk Latin America, Asia, dan sub-Saharan Africa. Kejadian dari cysticercosis telah meningkat di Amerika yang disebabkan oleh imigrasi yang meningkat dari negara-negara yang sedang berkembang, dan diperkirakan bahwa kira-kira 1,000 kasus-kasus baru dari cysticercosis didiagnosa setiap tahun di Amerika. Neurocysticercosis adalah penyebab yang memimpin dari penimbulan-penimbulan seizures dewasa di seluruh dunia. Secara sejarah, penyakit telah dikenali sejak kira-kira 2000 B.C. oleh orang-orang Mesir dan belakangan digambarkan pada babi-babi oleh Aristotle. Penyakit juga dikenali oleh dokter-dokter muslim dan diperkirakan menjadi penyebab (alasan) untuk larangan makan babi untuk kaum islam. Pada tahun 1850an, penyelidik-penyelidik Jerman menggambarkan siklus kehidupan dari T. solium. Penyebab Cysticercosis Cysticercosis disebabkan oleh penebaran dari bentuk larva dari cacing pita babi, Taenia solium. Jika telur-telur dari Taenia solium dimakan oleh manusia-manusia, telur-telur cacing pita menetas dan embrio-embrio menembus dinding usus dan mencapai aliran darah. Pembentukan dari kista-kista pada jaingan-jaringan tubuh yang berbeda menjurus pada perkembangan dari gejala-gejala, yang akan bervariasi tergantung pada lokasi dan jumlah dari kista-kista. Penularan Cysticercosis Manusia-manusia adalah tuan rumah untuk Taenia solium, dan mereka mungkin membawa cacing pita dalam usus mereka, seringkali tanpa gejala-gejala. Telur-telur cacing pita secara periodik dikeluarkan dalam feces oleh reservoir (lubuk penyimpanan) manusia, dan secara khas bab-babi memakan telur-telur dalam makanan atau air yang terkontaminasi. Babi-babi secara berangsur-angsur terinfeksi dan mengembangkan cysticerci dalam jaringan tubuh mereka. Jika manusia-manusia memakan daging babi mentah atau kurang matang yang terinfeksi, siklus kehidupan dari cacing pita menjadi komplit dan siklus berlanjut. Cysticercosis manusia, bagaimanapun, berkembang setelah manusia-manusia memakan telur-telur Taenia solium. Telur-telur secara khas disebar via makanan, air, atau permukaan-permukaan yang terkontaminasi dengan feces yang terinfeksi. Seringkali, telur-telur mungkin disebar dari tangan-tangan penjual-penjual makanan yang terinfeksi yang tidak membersihkan tangan-tangan mereka atau dari makanan-makanan yang diberi pupuk/diirigasi dengan air yang mengandung feces manusia yang terinfeksi. Meskipun sumber dari penularan fecal-oral ini seringkali terjadi dari individu-individu terinfeksi lain, adalah juga mungkin untuk individu-individu yang membawa cacing pita untuk menginfeksi diri mereka sendiri. Siklus kehidupan dari T. solium ditunjukan dibawah, dan gambar-gambar dari kista-kista (cysts) pada jaringan-jaringan dapat ditemukan pada referensi terakhir yang didaftar dibawah. Life cycle of T. solium with resulting cysticercosis. Photo courtesy of the CDC

Cysticercosis (2)

Cysticercosis Gejala-Gejala Dari Cysticercosis Gejala-gejala dari cysticercosis mungkin berkembang dari beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah infeksi awal (periode inkubasi). Gejala-gejala akan tergantung pada lokasi dan jumlah dari cysticerci, meskipun banyak individu-individu dengan cysticercosis tidak akan pernah mengembangkan gejala-gejala apa saja sama sekali. Mayoritas dari pasien-pasien dengan cysticercosis yang pergi ke dokter mempunyai keterlibatan sistim syaraf pusat (neurocysticercosis atau NCC). Gejala-gejala dari neurocysticercosis mungkin termasuk yang berikut: Mual dan muntah Sakit kepala Kelesuan Kebingungan Perubahan-perubahan penglihatan Kelemahan atau mati rasa Seizure (seringkali gejala yang mempresentasikan diri, terjadi pada kira-kira 70% dari orang-orang dengan NCC) Keterlibatan dari jaringan-jaringan tubuh lain mungkin menyebabkan pembengkakan otot keragka, kista-kista subcutaneous, dan perubahan-perubahan penglihatan dari kista-kista yang menginfeksi mata-mata. Mendiagnosa Cysticercosis Diagnosis dari cysticercosis dapat adakalanya menjadi sulit, dan ia mungkin memerlukan gabungan dari tes-tes dan studi-studi pencitraan untuk membuat diagnosis. Pada umumnya, bagaimanapun, presentasi klinik pasien bersama dengan hasil-hasil pencitraan radiographic yang abnormal (CT scan dari otak/MRI dari otak) menjurus pada diagnosis dari neurocysticercosis. Gambar-gambar dari kista-kista dalam otak dapat ditemukan pada referensi pertama yang didaftar dibawah. Pengujian darah dapat adakalanya digunakan sebagai tambahan yang berarti dalam membuat diagnosis, meskipun itu tidak selalu bermanfaat atau akurat. Tes-tes ini biasanya dilakukan oleh spesialis-spesialis labs. Jarang, biopsi dari jaringan yang terpengaruh mungkin diperlukan untuk membuat diagnosis. Studi-studi feces adakalanya juga diperoleh karena mereka mungkin mengandung telur-telur parasit yang dapat diidentifikasi.

Jumat, 25 April 2014

Toxoplasmosis (3)

Toxoplasmosis Bolehkan Saya Memelihara Kucing ? Ya, namun jika anda mempunyai sistim imun yang melemah atau anda hamil, ada beberapa langkah-langkah yang diambil untuk menghindari terpapar pada toxo menurut Cornell College of Veterinary Medicine. Paling penting, anda dapat mebantu mencegah kucing-kucing anda terinfeksi dengan toxo. Beri makan pada mereka makanan kucing yang kering atau kalengan dan jaga mereka didalam rumah. Kucing-kucing dapat terinfeksi dengan memakan atau diberi makan daging mentah atau kurang matang yang terinfeksi dengan parasit, atau dengan memakan mangsa yang terinfeksi seperti burung-burung atau hewan-hewan pengerat. Segala kucing yang diberikan akses keluar harus dijauhi dari ranjang-ranjang, bantal-bantal, atau furniture lain yang anda juga gunakan. Jangan bawa kucing baru kedalam rumah anda yang mungkin adalah kucing luar rumah atau telah diberi makan daging mentah. Hindari kucng-kucing dan anak-anak kucing liar. Ujikan kucing anda untuk parasit. Dokter hewan anda dapat menjawab segala pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin anda punya tentang kucing anda dan risiko untuk toxoplasmosis. Dapatkan seseorang yang sehat dan tidak hamil untuk menggantikan tempat buang air besar kucing. Jika ini tidak mungkin, pakai sarung tangan dan bersihkan tempat kotoran setiap hari (parasit yang ditemukan pada feces kucing perlu beberapa hari setelah ditularkan untuk menjadi infeksius). Cuci tangan-tangan anda dengan baik dengan sabun dan air hangat sesudahnya. Sekali Terinfeksi Dengan Toxo, Apakah Kucing Saya Mampu Menularkan Infeksi Pada Saya ? Tidak, kucing-kucing hanya dapat menyebarkan toxo dalam feces mereka untuk beberapa minggu setelah mereka pertama terinfeksi dengan parasit. Seperti manusia-manusia, kucing-kucing jarang mempunyai gejala-gejala ketika pertama kali terinfeksi, jadi kebanyakan orang-orang tidak mengetahui jika kucing mereka telah terpapar pada toxo. Faktanya, kebanyakan kucing-kucing yang terinfeksi nampak sehat. Tidak ada tes-tes yang baik yang tersedia untuk menentukan apakah kucing anda mengeluarkan toxo dalam feces-fecesnya. Perawatan Untuk Toxoplasmosis Sekali diagnosis dari toxoplasmosis ditegakan, anda dan dokter anda harus mendiskusikan apakah perawatan perlu. Pada seseorang yang biasanya sehat yang tidak hamil, perawatan tidak diperlukan. Gejala-gejala biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Untuk wanita-wanita hamil atau orang-orang yang mempunyai sistim imun yang lemah, obat-obat tersedia untuk merawat parasit yang menyebabkan toxoplasmosis.

Toxoplasmosis (2)

Toxoplasmosis Dapatkah Toxoplasmosis Berkembang Kedalam Penyakit Yang Lebih Serius Pada Bayi-Bayi ? Ya, sistim imun pada bayi-bayi adalah tidak dewasa (matang) sepenuhnya hingga setelah kelahiran. Bayi-bayi dari wanita-wanita yang terpapar pada toxo dalam beberapa bulan menjadi hamil atau selama kehamilan berada pada risiko yang meningkat untuk mengembangkan kasus toxo yang parah. Menurut NIH (U.S. National Institutes of Health), wanita-wanita hamil yang baru saja berkontak dengan parasit toxoplasmosis mempunyai 40% kesempatan menularkannya pada bayi-bayi mereka yang belum dilahirkan. Wanita-wanita yang pertama kali terpapar pada toxo lebih dari enam bulan sebelum menjadi hamil kemungkinan tidak meneruskan infeksi pada anak-anak mereka. Kebanyakan bayi-bayi tidak mempunyai gejala-gejala pada waktu kelahiran, namun persentase yang kecil mungkin dilahirkan dengan kerusakan mata atau otak. Sayangnya, tanda-tanda dan gejala-gejala dari penyakit sering tampak beberapa bulan setelah kelahiran. Apa Artinya Bayi Mengembangkan Kasus Yang Lebih Parah Dari Toxo ? Anak-anak yang dilahirkan dengan toxoplasmosis dapat menjadi menyedihkan dengan keterbelakangan mental, gangguan-gangguan hebat, Kejang-kejang, kelumpuhan cerebral, ketulian, dan gangguan penglihatan yang parah. Kepala bayi mungkin kecilnya abnormal (microcephaly) atau besarnya abnormal yang disebabkan oleh tekanan yang meningkat pada otak (hydrocephalus). Mendiagnosa Toxo dalam Laboratorium Ada banyak jenis-jenis yang berbeda dari tes-tes darah untuk toxoplasmosis. Hasil-hasil dapat menentukan apakah pasien telah mendapatkan toxo dan apakah infeksinya baru-baru ini ("akut") atau tidak. Mencegah Toxoplasmosis Karena toxo biasanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan atau tidak ada gejala-gejala, dan sistim imun yang sehat mencegah parasit-parasit apa saja yang tersisa dalam tubuh dari menyebabkan gejala-gejala lebih lanjut, kebanyakan orang-orang tidak perlu khawatir tentang mendapatkan penyakit ini. Bagaimanapun, jika anda mempunyai sistim imun yang lemah atau hamil, ada beberapa langkah-langkah yang anda harus ambil untuk mencegah paparan pada toxoplasmosis. Jika anda mempunyai sistim imun yang lemah, dapatkan tes darah untuk toxoplasmosis. Jika tes anda positif, dokter anda dapat memberitahu anda apakah atau kapan anda perlu meminum obat untuk mencegah infeksi dari keaktifan kembali. Jika anda merencanakan untuk hamil, anda mungkin mempertimbangkan diuji untuk toxo. Jika tesnya positif, tidak perlu khawatir tentang menularkan infeksi pada bayi anda (karena anda seharusnya mempunyai kekebalan terhadap parasit). Jika anda telah hamil, anda harus mendiskusikan risiko toxoplasmosis anda dengan dokter anda yang mungkin memerintahkan contoh darah untuk diuji. Pakai sarung tangan ketika anda berkebun atau melakukan sesuatu diluar rumah yang melibatkan penanganan tanah karena kucing-kucing seringkali menggunakan kebun dan kotak-kotak pasir sebagai tempat buang air besarnya. Cuci tangan-tangan anda dengan baik dengan sabun dan air hangat setelah aktivitas-aktivitas luar rumah, terutama sebelum anda makan atau menyiapkan makanan. Dapatkan seseorang lain yang menangani daging mentah untuk anda. Jika ini tidak memungkinkan, pakai sarung-sarung tangan karet dan cuci dengan sabun dan air hangat secara menyeluruh segala papan-papan pemotong, sink-sink, pisau-pisau, dan alat-alat lain yang mungkin telah menyentuh daging mentah. Cuci tangan-tangan anda dengan baik dengan sabun dan air hangat setelahnya. Masak semua daging secara seksama, terutama daging babi dan daging anak lembu.

Toxoplasmosis (1)

Toxoplasmosis Definisi Toxoplasmosis Toxoplasmosis (toxo) adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang disebut Toxoplasma gondii. Infeksi paling umum didapat dari kontak dengan kucing-kucing dan feces mereka atau daging mentah atau yang kurang masak. Pusat-pusat pengontrol dan pencegah penyakit Amerika (CDC) memperkirakan bahwa lebih dari 60 juta orang-orang di Amerika mungkin membawa parasit Toxoplasma, namun hanya sangat sedikit yang mempunyai gejala-gejala karena sistim imun yang sehat biasanya menjaga parasit-parasit dari menyebabkan penyakit. Faktor-Faktor Yang Meningkatkan Risiko Mendapatkan Toxo Situasi-situasi berikut berpotensi memaparkan seseorang pada parasit toxoplasma dan meningkatkan risiko memperoleh toxoplasmosis: menyentuh tangan-tangan anda pada mulut anda setelah berkebun, membersihkan tempat kucing buang air besar, atau apa saja yang bersentuhan dengan feces kucing memakan daging mentah atau yang kurang masak, terutama daging babi, daging kambing, atau daging rusa menyentuh tangan-tangan anda pada mulut anda setelah kontak dengan daging mentah atau setengah matang transplantasi organ atau transfusi (ini adalah jarang) Jika seorag wanita hamil ketika ia terinfeksi dengan toxo, infeksi dapat ditularkan darinya ke bayi dengan adakalanya konsekwensi-konsekwensi malapetaka. Gejala-Gejala Umum Dari Toxoplasmosis Meskipun orang-orang yang terinfeksi dengan toxoplasmosis seringkali tidak sadar mempunyai penyakit ini, gejala-gejala yang khas dari toxo adalah gejala-gejala seperti flu termasuk pembengkakan nodul-nodul limfa dan nyeri-nyeri otot dan nyeri-nyeri yang berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Jika sistim imun anda normal, anda tidak dapat memperoleh infeksi lagi. Mengapa Beberapa Orang Mengembangkan Persoalan-Persoalan Yang Parah Dari Toxo ? Sedikit orang-orang dengan toxo mengembangkan gejala-gejala karena sistim imun biasanya menjaga parasit dari menyebabkan penyakit. Bagaimanapun, siapa saja dengan sistim imun yang dikpompromikan berada pada risiko untuk persoalan-persoalan serius dari toxo. Individu-individu ini termasuk mereka yang menjalani kemoterapi, orang-orang dengan HIV/AIDS atau kekacauan-kekacauan imun lain, dan penerima-penerima transplantasi organ baru-baru ini. Pada orang-orang ini, infeksi yang terjadi kapan saja selama kehidupannya dapat aktif kembali dan menyebabkan gejala-gejala yang parah dari toxoplasmosis seperti kerusakan pada mata, otak, atau organ-organ lain. Ocular toxoplasmosis, yang merusak mata-mata, dapat menjurus pada penglihatan yang berkurang, penglihata yang kabur, nyeri (seringkali dengan cahaya yang silau), kemerahan mata, dan adakalanya keluar air mata, menurut CDC.

Infeksi Staph (2)

Infeksi Staph (Staphylococcus Aureus) Mendiagnosa Infeksi-Infeksi Staph Pada kasus-kasus yang minor dari infeksi-infeksi kulit, infeksi-infeksi Staphylococcal biasanya didiagnosa oleh penampakan-penampakan mereka tanpa keperluan untuk pengujian laboratorium. Infeksi-infeksi staphylococcal yang lebih serius seperti infeksi aliran darah, pneumonia, dan endocarditis memerlukan pembiakan dari contoh-contoh darah atau cairan-cairan yang terinfeksi. Laboratorium menegakan diagnosis dan melakukan tes-tes spesial untuk menentukan antibiotik-antibiotik yang mana efektif melawan bakteri-bakteri. Merawat Infeksi-Infeksi Staph Infeksi-infeksi kulit yang minor biasanya dirawat dengan obat salep antibiotik seperti campuran triple-antibiotic yang bebas resep. Pada beberapa kasus-kasus, antibiotik-antibiotik oral mungkin diberikan untuk infeksi-infeksi kulit. Sebagai tambahan, jika bisul-bisul bernanah hadir, mereka biasanya dialirkan keluar secara operasi. Infeksi-infeksi yang lebih serius dan mengancam nyawa dirawat dengan antibiotik-antibiotik intravena. Pilihan dari antibiotik-antibiotik tergantung pada kepekaan dari strain staphylococcal tertentu seperti yang ditentukan oleh hasil-hasil pembiakan dalam laboratorium. Beberapa strain-strain Staph, seperti MRSA (lihat bagian berikut), adalah resisten pada banyak antibiotik-antibiotik. Definisi Antibiotic-Resistant Staph Aureus Methicillin-resistant staphylococcus aureus, dikenal sebagai MRSA, adalah tipe dari Staphylococcus aureus yang adalah resisten pada antibiotik methicillin dan obat-obat lain dalam kelompok yang sama, termasuk penicillin, amoxicillin, dan oxacillin. MRSA pertama nampak pada pasien-pasien di rumah-rumah sakit dan fasilitas-fasilitas kesehatan lain, terutama diantara kaum tua, yang sangat sakit, dan mereka dengan luka yang terbuka (seperti borok tempat tidur) atau kateter dalam tubuh. MRSA sejak itu telah ditemukan menyebabkan penyakit pada komunitas diluar rumah sakit dan fasilitas-fasilitas kesehatan lain. MRSA di masyarakat dihubungkan dengan penggunaan antibiotik baru-baru ini, berbagi item-item yang tercemar, mempunyai penyakit-penyakit kulit yang aktif, dan hidup di setting-setting yang penuh sesak. The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa kira-kira 12% dari infeksi-infeksi MRSA sekarang adalah berhubungan dengan masyarakat, namun persentase ini dapat bervariasi dengan masyarakat dan populasi pasien. Infeksi-infeksi MRSA biasanya adalah infeksi-infeksi dangkal yang ringan dari kulit yang dapat dirawat dengan sukses dengan perawatan kulit yang tepat dan antibiotik-antibiotik. MRSA, bagaimanapun, dapat menjadi sulit untuk dirawat dan dapat berlanjut ke infeksi-infeksi darah atau tulang yang mengancam nyawa karena ada lebih sedikit antibiotik-antibiotik yang efektif yang tersedia untuk perawatan. Penularan dari MRSA adalah sebagian besar dari orang-orang dengan infeksi-infeksi kulit MRSA yang aktif. MRSA juga adalah hampir selalu disebar oleh kontak fisik yang langsung dan tidak melaui udara. Penyebaran mungkin juga terjadi melalui kontak tidak langsung dengan menyentuh obyek-obyek (seperti handuk-handuk, spre-sprei, pakain-pakaian, area-area latihan, alat-alat sport) yang tercemar oleh kulit yang terinfeksi dari seseorang dengan MRSA. Tepat seperti S. aureus dapat dibawa pada kulit atau di hidung tanpa menyebabkan segala penyakit, MRSA dapat dibawa dalam cara ini juga. Lebih baru-baru ini, strain-strain dari Staph aureus telah diidentifikasikan yang resisten pada antibiotik vancomycin, yang normalnya adalah efektif dalam merawat infeksi-infeksi Staph. Bakteri-bakteri ini dirujuk sebagai vancomycin-intermediate resistance S. aureus (VISA) dan vancomycin-resistant Staph aureus (VRSA). Komplikasi-Komplikasi dari Infeksi-Infeksi Staph Scalded skin syndrome adalah efek sampingan yang berpotensi serius dari infeksi dengan bakteri-bakteri Staph yang menghasilkan protein spesifik yang mengendurkan "cement" yang menahan beragam lapisan-lapisan dari kulit bersama. Ini mengizinkan pembentukan lepuh (blister) dan terkupasnya lapisan paling atas dari kulit. Jika ini terjadi pada daerah-daerah tubuh yang luas, ini dapat mematikan, serupa pada area permukaan tubuh yang besar yang terbakar. Adalah perlu untuk merawat scalded skin syndrome dengan antibiotik-antibiotik intravena dan untuk melindungi kulit dari terjadinya dehidrasi jika area-area yang besar terkupas. Penyakit terjadi sebagian besar pada anak-anak namun dapat terjadi pada siapa saja. Ia dikenal secara formal sebagai Staphylococcal scalded skin syndrome.

Infeksi Staph (1)

Infeksi Staph (Staphylococcus Aureus) Definisi Staphylococcus Staphylococcus adalah kelompok dari bakteri-bakteri, secara akrab dikenal sebagai Staph, yang dapat menyebabkan banyak penyakit-penyakit sebagai akibat dari infeksi beragam jaringan-jaringan tubuh. Bakteri-bakteri Staph dapat menyebabkan penyakit tidak hanya secara langsung oleh infeksi (seperti pada kulit), namun juga secara tidak langsung dengan menghasilkan racun-racun yang bertanggung jawab untuk keracunan makanan dan toxic shock syndrome. Penyakit yang berhubungan dengan Staph dapat mencakup dari ringan dan tidak memerlukan perawatan sampai berat/parah dan berpotensi fatal. Nama "Staphylococcus" datang dari Yunani staphyle yang berarti seikat anggur dan kokkos berarti berry, dan itu adalah yang tampak dari Staph dibawah mikroskop, seperti seikat anggur atau berry-berry yang bulat kecil. (Dalam istilah-istilah teknik, ini adalah gram-positive, facultative anaerobic, biasanya unencapsulated cocci.) Lebih dari 30 tipe-tipe yang berbeda dari Staphylococci dapat menginfeksi manusia-manusia, namun kebanyakan infeksi-infeksi disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Staphylococci dapat ditemukan normalnya dalam hidung dan pada kulit (dan kurang umum pada lokasi-lokasi lain) dari 20%-30% dari kaum dewasa yang sehat. Pada kebanyakan dari kasus-kasus, bakteri-bakteri tidak menyebabkan penyakit. Bagaimanapun,kerusakan pada kulit atau luka lain mungkin mengizinkan bakteri-bakteri untuk mengatasi mekanisme-mekanisme pelindung alamiah dari tubuh, menjurus pada infeksi. Siapa Yang Berisiko Infeksi-Infeksi Staph Siapa saja dapat mengembangkan infeksi Staph, meskipun kelompok-kelompok tertentu dari orang-orang berisiko lebih besar, termasuk bayi-bayi yang baru dilahirkan, wanita-wanita yang menyusui, dan orang-orang dengan kondisi-kondisi kronis seperti diabetes, kanker, penyakit vaskular, dan penyakit paru. Pemakai-pemakai obat suntikan , mereka yang dengan luka-luka atau penyakit-penyakit kulit, kateter-kateter intravena, sayatan-sayatan operasi, dan mereka yang dengan sistim imun yang melemah semuanya mempunyai risiko yang meningkat mengembangkan infeksi-infeksi Staph. Gejala-Gejala Dan Tanda-Tanda Infeksi Staph Penyakit Staphylococcal dari kulit biasanya berakibat pada penumpukan dari nanah ditempat, dikenal sebagai bisul bernanah. Area yang terpengaruh mungkin menjadi merah, membengkak, dan menyakitkan. Aliran dari nanah adalah umum. Tipe-Tipe Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan Oleh Staph Infeksi-infeksi Staph dari kulit dapat berlanjut ke impetigo (pengerasan dari kulit) atau cellulitis (peradanagn dari jaringan penghubung dibawah kulit, menjurus pada pembengkakan dan kemerahan dari area itu). Pada kasus-kasus yang jarang, komplikasi yang serius yang dikenal sebagai scalded skin syndrome (lihat dibawah) dapat berkembang. Pada wanita-wanita yang menyusui, Staph dapat berakibat pada mastitis (peradangan payudara) atau bisul bernanah dari payudara. Bisul-bisul bernanah Staphylococcal dapat melepaskan bakteri-bakteri kedalam susu ibu. Ketika bakteri-bakteri memasuki aliran darah dan menyebar ke ogan-organ lain, sejumlah infeksi-infeksi serius dapat terjadi. Staphylococcal pneumonia sebagian besar mempengaruhi orang-orang dengan penyakit paru yang mendasarinya dan dapat menjurus pada pembentukan bisul bernanah didalam paru-paru. Infeksi dari klep-klep jantung (endocarditis) dapat menjurus pada gagal jantung. Penyebaran dari Staphylococci ke tulang-tulang dapat berakibat pada peradangan yang berat/parah dari tulang-tulang dikenal sebagai osteomyelitis. Staphylococcal sepsis (infeksi yang menyebar luas dari aliran darah) adalah penyebab utama dari shock (goncangan) dan keruntuhan peredaran, menjurus pada kematian, pada orang-orang dengan luka-luka bakar yang parah pada area-area yang besar dari tubuh. Keracunan makanan Staphylococcal adalah penyakit dari usus-usus yang menyebabkan mual, muntah, diare, dan dehidrasi. Ia disebabkan oleh memakan makanan-makanan yang dicemari dengan racun-racun yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus. Gejala-gejala biasanya berkembang dalam waktu satu sampai enam jam setelah memakan makanan yang tercemar. Penyakit biasanya berlangsung untuk satu sampai tiga hari dan menghilang dengan sendirinya. Pasien-pasien dengan penyakit ini adalah tidak menular, karena racun-racun tidak ditularkan dari satu orang kelainnya. Toxic shock syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh racun-racun yang dikeluarkan bakteri-bakteri Staph aureus yang tumbuh dibawah kondisi-kondisi dimana ada sedikit atau tidak ada oksigen. Toxic shock syndrome dikarakteristikan oleh penimbulan tiba-tiba dari demam yang tinggi, muntah, diare, dan nyeri-nyeri otot, diikuti okeh tekanan darah rendah (hipotensi), yang dapat menjurus pada guncangan (shock) dan kematian. Mungkin ada ruam kulit yang menirukan terbakar sinar matahari, dengan terkupasnya kulit. Toxic shock syndrome pertamakali digambarkan dan masih terjadi terutama pada wanita-wanita yang bermenstruasi yang menggunakan tampons.

Kamis, 24 April 2014

Bell's Palsy (4)

Persoalan Syaraf Muka Dan Bell's Palsy Opsi-Opsi Rekonstruksi Secara Operasi Yang Tersedia Opsi-opsi rekonstruktif untuk pasien-pasien dengan kelemahan atau kelumpuhan syaraf muka termasuk satu atau lebih dari yang berikut: Perbaikan syaraf atau pencangkokan syaraf: Regenerasi syaraf muka terjadi pada kecepatan dari satu milimeter per hari. Jika syaraf telah dipotong atau dikeluarkan, reparasi mikroskopik langsung adalah opsi yang terbaik. Transposisi (Perubahan) syaraf: Seringkali syaraf lidah (hypoglossal nerve) atau syaraf muka lain dapat dihubungkan pada syaraf muka yang ada. Contonya, pasien dapat melatih mereka sendiri untuk menggerakan muka mereka dengan menggerakan lidah mereka. Muscle transposition atau sling procedures: Otot temporalis atau otot masseter (beberapa dari hanya otot-otot pada muka yang tidak disuplai oleh syaraf muka), dapat digerakan kebawah dan dihubungkan ke pojok mulut untuk menyediakan gerakan dari muka. Muscle transfers: Otot-otot yang bebas dari tungkai (gracilis) dapat digunakan untuk menyediakan keduanya fungsi dan bagian terbesar dari otot. Seringkali transposisi syaraf muka menyilang dilakukan untuk menyediakan suplai syaraf yang serupa pada penutup otot donor. Ancillary eyelid atau oral procedures: Sebagai tambahan pada salah satu yang diatas, seringkali adalah perlu untuk memasukan pengangkatan alis (brow lift) atau facelift, partial lip resection, reposisi kelopak mata (eyelid repositioning), lower eyelid shortening, upper eyelid weights, atau eyelid springs.

Bell's Palsy (3)

Persoalan Syaraf Muka Dan Bell's Palsy Opsi-Opsi Perawatan Dari Kelumpuhan Syaraf Muka Kondisi-kondisi medis yang mendasari yang menjurus pada penyakit syaraf muka dirawat secara spesifik menurut kondisi yang terdeteksi. Obat-obat cortisone (corticosteroids) adalah perawatan yang terbaik untuk Bell's palsy, dan direkomendasikan bahwa semua pasien-pasien dirawat. Jumlah yang biasa adalah satu miligram per kilogram berat badan dari prednisone (atau alternatif steroid) per hari. Baru-baru ini, obat-obat antivirus seperti acyclovir (Zovirax) diberikan dalam dosis dari 200-400 miligram lima kali per hari untuk lima hari telah ditunjukan meningkatkan pemulihan. Setelah perawatan lima hari, jika kelumpuhan membaik, acyclovir dihentikan dan steroids dapat disusutkan (dihentikan secara berangsur-angsur) melalui waktu lima hari berikutnya. Jika kelumpuhan masih sepenuhnya setelah lima hari, maka dosis yang sama dari kedua obat-obat diteruskan untuk lima hari berikutnya, kemudian steroids disusutkan melalui lima hari berikutnya. Terapi fisik dan terapi elektro mungkin tidak mempunyai manfaat yang signifikan. Dekompresi syaraf muka secara operasi adalah kontroversial pada Bell's palsy. Beberapa dokter-dokter merekomendasikan dekompresi secara operasi selama dua minggu pertama pada pasien-pasien yang menunjukan degenerasi syaraf yang paling parah. Perawatan Untuk Persoalan-Persoalan Mata Dari Penyakit Syaraf Muka Pasien-pasien dengan kelumpuhan syaraf muka mempunyai kesulitan mempertahankan mata mereka tertutup karena otot yang menutup mata (orbicularis oculi muscle) tidak dapat bekerja. Komplikasi-komplikasi serius dapat terjadi karena kornea mata menjadi terlalu kering. Perawatan terdiri dari: Kacamata-kacamata pelindung dapat mencegah debu memasuki mata. Pasien-pasien dapat secara manual menutup mata dengan jari tangan untuk mempertahankannya lembab. Pasien-pasien harus menggunakan belakang dari jari tangan mereka daripada ujung jari untuk memastikan bahwa mata tidak terluka. Air mata tiruan dapat membantu mempertahankan mata terlumasi. Mata dapat ditutup rapat dengan plester kertas ketika tidur, dan obat salep digunakan untuk mempertahankan mata terlumasi. Penyempitan sementara atau permanen dari bukaan mata (tarsorrhaphy) mungkin perlu.

Rabu, 23 April 2014

Bell's Palsy (2)

Persoalan Syaraf Muka Dan Bell's Palsy Mendiagnosa Penyebab-Penyebab Dari Disfungsi Syaraf Muka Penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka bervariasi dari yang tidak diketahui sampai yang mengancam nyawa. Adakalanya, ada perawatan spesifik untuk persoalan. Karena itu, adalah penting untuk menginvestigasi mengapa persoalan telah terjadi. Tes-tes spesifik yang digunakan untuk diagnosis akan bervariasi dari pasien ke pasien, namun termasuk: Tes-tes pengdengaran: Tes-tes pendengaran dilakukan untuk menilai status dari syaraf auditory. Tes stapedial reflex dapat mengevluasi cabang dari syaraf muka yang mensuplai serat-serat motor ke salah satu dari otot-otot pada telinga bagian tengah. Tes-tes keseimbangan: Akan membantu menemukan jika bagian dari syaraf auditory terlibat. Tes-tes air mata: Kehilangan kemampuan untuk membentuk air mata mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka. Tes-tes rasa: Kehilangan rasa pada bagian depan dari lidah mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka. Tes-tes pengeluaran air liur: Aliran air liur yang berkurang mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka. Studi-studi pencitraan: membatu menentukan jika ada infeksi, tumor, patah tulang, atau kelainan lain apa saja. Studi-studi ini biasanya adalah CT scan dan/atau MRI scan. Tes-tes elektrik: Stimulasi dari syaraf oleh tes-tes arus listrik apakah syaraf masih dapat menyebabkan otot-otot untuk berkontraksi. Ia dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dari penyakit. Contohnya, jika pengujian mengindikasikan respon otot yang sama pada kedua sisi muka, pasien dapat diharapkan untuk mempunyai pemulihan sepenuhnya dari fungsi muka dalam waktu tiga sampai enam minggu tanpa kelainan bentuk yang signifikan. Definisi Bell's Palsy Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf muka yang tidak diketahui sebabnya. Diagnosis dibuat ketika tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi. Bell's palsy diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus dari syaraf muka. Virus yang paling mungkin adalah virus herpes simplex. Nama-nama lain untuk kondisi ini adalah "idiopathic facial palsy" atau Antoni's palsy. Bell's palsy biasanya adalah kondisi yang hilang sendiri, tidak mengancam nyawa yang secara spontan hilang dalam waktu enam minggu. Kejadiannya adalah 15-40 kasus-kasus baru per 100,000 orang per tahun. Tidak ada umur yang diutamakan atau kecenderungan rasial; bagaimanapun ia adalah 3.3 kali lebih umum selama kehamilan dan sedikit lebih umum pada wanita-wanita menstruasi. Pada umumnya, kejadian meningkat dengan umur yang berlanjut. Gejala-gejala khas dari Bell's palsy termasuk: Kelumpuhan akut unilateral dari otot-otot muka. Kelumpuhan melibatkan semua otot-otot, termasuk dahi. Kira-kira setengah dari waktu, ada mati rasa atau nyeri pada telinga, muka, leher atau lidah. Ada penyakit virus yang mendahuluinya pada 60% dari pasien-pasien. Ada sejarah keluarga dari Bell's palsy pada 10% dari pasien-pasien. Kurang dari 1% dari pasien-pasien mempunyai persoalan-persoalan bilateral. Mungkin ada perubahan pada kepekaan pendengaran (seringkali kepekaan yang meningkat). Mekanisme luka dari syaraf muka yang diusulkan pada Bell's palsy adalah: Infeksi virus primer (herpes) pada suatu waktu di masa lalu. Virus hidup di syaraf (trigeminal ganglion) dari waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Virus menjadi aktif kembali di kemudian hari. Virus reproduksi dan berjalan sepanjang syaraf. Virus menginfeksi sel-sel yang mengelilingi syaraf (Schwann cells) berakibat pada peradangan. Sistim imun merespon pada sel-sel Schwann yang rusak yang dan menyebabkan peradangan dari syaraf dan kelemahan atau kelumpuhan dari muka yang berikut. Perjalanan dari kelumpuhan dan pemulihan akan tergantung pada derajat dan jumlah kerusakan pada syaraf.

Selasa, 22 April 2014

Bell's Palsy (1)

Persoalan Syaraf Muka Dan Bell's Palsy Definisi Syaraf Muka Syaraf muka adalah syaraf yang mengontrol otot-otot pada sisi muka. Ia mengizinkan kita untuk menunjukan ekspresi, senyum, menangis, dan kedipan. Luka pada syaraf muka menyebabkan kerusakan fisik yang menghancurkan secara sosial dan psikologi; perawatan mungkin memerlukan rehabilitasi yang ekstensif atau prosedur-prosedur yang berkali-kali. Syaraf muka adalah syaraf yang ketujuh dari duabelas syaraf-syaraf cranial. Setiap orang mempunyai dua syaraf muka, satu untuk setiap sisi muka. Syaraf muka berjalan dengan syaraf pendengaran (syaraf cranial kedelapan) ketika ia berjalan didalam dan sekitar struktur-struktur dari telinga bagian tengah. Ia keluar meninggalkan bagian depan dari telinga pada stylomastoid foramen (sebuah lubang pada dasar tengkorak), dimana ia kemudian berjalan melalui kelenjar parotid. Pada kelenjar parotid ia membagi kedalam banyak cabang-cabang yang menyediakan fungsi motor untuk beragam otot-otot dan kelenjar-kelenjar dari kepala dan leher. Gejala-Gejala Dari Persoalan Syaraf Muka Persoalan-persoalan syaraf muka mungkin berakibat pada kelemahan, kelumpuhan otot muka, atau kejang muka; kekeringan mata atau mulut; atau perubahan rasa pada sisi yang terpengaruh. Bagaimanapun, penemuan dari salah satu gejala-gejala ini tidak perlu menyiratkan persoalan spesifik syaraf muka; dokter anda perlu membuat investigasi yang hati-hati dalam rangka membuat diagnosis yang tepat. Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Syaraf Muka Ada banyak penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka: Trauma: seperti trauma kelahiran, retak-retak dasar tengkorak, luka-luka muka, luka-luka telinga bagian tengah, atau trauma operasi. Penyakit Sistim Syaraf: termasuk Opercular syndrome, Millard-Gubler syndrome. Infeksi: dari telinga atau muka, atau Herpes Zoster dari syaraf muka (Ramsey-Hunt syndrome). Metabolik: diabetes mellitus atau kehamilan. Tumor-Tumor: acoustic neuroma, schwannoma, cholesteatoma, tumor-tumor parotid, tumor-tumor glomus. Racun-Racun: alkoholisme atau keracunan carbon monoxide. Bell's Palsy: Juga disebut kelumpuhan syaraf muka idiopathic (lihat dibawah).