Rabu, 23 April 2014

Bell's Palsy (2)

Persoalan Syaraf Muka Dan Bell's Palsy Mendiagnosa Penyebab-Penyebab Dari Disfungsi Syaraf Muka Penyebab-penyebab dari penyakit syaraf muka bervariasi dari yang tidak diketahui sampai yang mengancam nyawa. Adakalanya, ada perawatan spesifik untuk persoalan. Karena itu, adalah penting untuk menginvestigasi mengapa persoalan telah terjadi. Tes-tes spesifik yang digunakan untuk diagnosis akan bervariasi dari pasien ke pasien, namun termasuk: Tes-tes pengdengaran: Tes-tes pendengaran dilakukan untuk menilai status dari syaraf auditory. Tes stapedial reflex dapat mengevluasi cabang dari syaraf muka yang mensuplai serat-serat motor ke salah satu dari otot-otot pada telinga bagian tengah. Tes-tes keseimbangan: Akan membantu menemukan jika bagian dari syaraf auditory terlibat. Tes-tes air mata: Kehilangan kemampuan untuk membentuk air mata mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka. Tes-tes rasa: Kehilangan rasa pada bagian depan dari lidah mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka. Tes-tes pengeluaran air liur: Aliran air liur yang berkurang mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf muka. Studi-studi pencitraan: membatu menentukan jika ada infeksi, tumor, patah tulang, atau kelainan lain apa saja. Studi-studi ini biasanya adalah CT scan dan/atau MRI scan. Tes-tes elektrik: Stimulasi dari syaraf oleh tes-tes arus listrik apakah syaraf masih dapat menyebabkan otot-otot untuk berkontraksi. Ia dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dari penyakit. Contohnya, jika pengujian mengindikasikan respon otot yang sama pada kedua sisi muka, pasien dapat diharapkan untuk mempunyai pemulihan sepenuhnya dari fungsi muka dalam waktu tiga sampai enam minggu tanpa kelainan bentuk yang signifikan. Definisi Bell's Palsy Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf muka yang tidak diketahui sebabnya. Diagnosis dibuat ketika tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi. Bell's palsy diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus dari syaraf muka. Virus yang paling mungkin adalah virus herpes simplex. Nama-nama lain untuk kondisi ini adalah "idiopathic facial palsy" atau Antoni's palsy. Bell's palsy biasanya adalah kondisi yang hilang sendiri, tidak mengancam nyawa yang secara spontan hilang dalam waktu enam minggu. Kejadiannya adalah 15-40 kasus-kasus baru per 100,000 orang per tahun. Tidak ada umur yang diutamakan atau kecenderungan rasial; bagaimanapun ia adalah 3.3 kali lebih umum selama kehamilan dan sedikit lebih umum pada wanita-wanita menstruasi. Pada umumnya, kejadian meningkat dengan umur yang berlanjut. Gejala-gejala khas dari Bell's palsy termasuk: Kelumpuhan akut unilateral dari otot-otot muka. Kelumpuhan melibatkan semua otot-otot, termasuk dahi. Kira-kira setengah dari waktu, ada mati rasa atau nyeri pada telinga, muka, leher atau lidah. Ada penyakit virus yang mendahuluinya pada 60% dari pasien-pasien. Ada sejarah keluarga dari Bell's palsy pada 10% dari pasien-pasien. Kurang dari 1% dari pasien-pasien mempunyai persoalan-persoalan bilateral. Mungkin ada perubahan pada kepekaan pendengaran (seringkali kepekaan yang meningkat). Mekanisme luka dari syaraf muka yang diusulkan pada Bell's palsy adalah: Infeksi virus primer (herpes) pada suatu waktu di masa lalu. Virus hidup di syaraf (trigeminal ganglion) dari waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Virus menjadi aktif kembali di kemudian hari. Virus reproduksi dan berjalan sepanjang syaraf. Virus menginfeksi sel-sel yang mengelilingi syaraf (Schwann cells) berakibat pada peradangan. Sistim imun merespon pada sel-sel Schwann yang rusak yang dan menyebabkan peradangan dari syaraf dan kelemahan atau kelumpuhan dari muka yang berikut. Perjalanan dari kelumpuhan dan pemulihan akan tergantung pada derajat dan jumlah kerusakan pada syaraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar