Sabtu, 26 April 2014
Genital Herpes (3)
Genital Herpes
Pada Wanita-Wanita
Gejala-Gejala Dari Genital Herpes
Sekali terpapar pada virus, ada periode inkubasi yang umumnya berlangsung 3 sampai 7 hari sebelum luka berkembang. Selama waktu ini, tidak ada gejala-gejala dan virus tidak dapat ditularkan ke yang lain-lain. Perjangkitan (outbreak) biasanya mulai dalam dua minggu infeksi awal dan bermanifestasi sebagai sensasi gatal atau kesemutan yang diikuti oleh kemerahan kulit. Akhirnya, lepuhan (blister) terbentuk. Blisters dan borok-borok (ulcers) berikut yang terbentuk ketika blisters pecah, biasanya sangat menyakitkan untuk disentuh dan mungkin berlangsung dari 7 hari sampai 2 minggu. Infeksi dengan pasti menular dari waktu gatal ke waktu kesembuhan total dari borok, biasanya dalam 2-4 minggu. Bagaimanapun, seperti dicatat diatas, individu-individu yang terinfeksi dapat juga menularkan virus ke pasangan-pasangan seks mereka pada ketidakhadiran dari perjangkitan yang dikenali.
Mendiagnosa Genital Herpes
Genital herpes dicurigai ketika banyak blister-blister yang menyakitkan terjadi pada area yang terpapar secara seksual. Selama perjangkitan awal, cairan dari blisters mungkin dikirim ke laboratorium untuk mencoba dan membiakan virus, namun pembiakan-pembiakan hanya mengembalikan hasil yang positif pada kira-kira 50% dari mereka yang teinfeksi. Dengan kata-kata lain, hasil tes negatif dari blister tidak begitu bermanfaat seperti hasil tes positif, karena tes mungkin adalah tes negatif-palsu. Bagaimanapun, jika sample dari tes-tes blister yang terisi cairan (pada stadium awal sebelum ia mengering dan berkerak) positif untuk herpes, hasil tes adalah sangat dapat dipercayai. Pembiakan-pembiakan yang diambil selama kondisi perjangkitan awal adalah lebih mungkin positif untuk kehadiran dari HSV daripada pembiakan-pembiakan dari perjangkitan-perjangkitan berikut.
Ada juga tes-tes darah yang dapat mendeteksi antibodi-antibodi pada virus-virus herpes yang dapat bermanfaat pada beberapa situasi-situasi. Tes-tes ini adalah spesifik untuk HSV-1 atau HSV-2 dan mampu untuk menunjukan bahwa seseorang telah terinfeksi pada beberapa waktu dengan virus, dan mereka mungkin bermanfaat dalam mengidentifikasi infeksi yang tidak menghasilkan gejala-gejala yang karakteristik. Bagaimanpun, karena hasil-hasil positif-palsu dapat terjadi dan karena hasil-hasil tes tidak selalu pasti, mereka tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin dalam penyaringan populasi-populasi yang berisiko rendah untuk infeksi HSV.
Tes-tes diagnostik lain seperti polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi materi genetik dari virus dan rapid fluorescent antibody screening tests digunakan untuk mengidentifikasi HSV pada beberapa labor-labor.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar