Minggu, 18 Mei 2014
Gangguan Pencernaan (6) Dyspepsia
DYSPEPSIA
(Gangguan Pencernaan)
Eksklusi Penyakit-Penyakit Pencernaan Yang Berkaitan Dengan Asam
Karena mereka adalah begitu umum, penyakit-penyakit pencernaan yang bukan fungsional yang paling penting yang dikeluarkan (dieksklusikan) adalah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan asam yang menyebabkan peradangan dan borok-borok dari kerongkongan (esophagus), lambung, dan duodenum. Infeksi lambung dengan Helicobacter pylori, infeksi yang sangat berkaitan dengan beberapa penyakit-penyakit yang berhubungan dengan asam, dimasukkan dalam kelompok ini. Adalah tidak jelas, bagaimanapun, sekarang seringkali Helicobacter pylori menyebabkan dyspepsia. Lagi pula, satu-satunya cara mengeluarkan/meniadakan bakteri ini sebagai penyebab dyspepsia pada seorang pasien tertentu adalah dengan mengeliminasi infeksi (jika ia hadir) dengan antibiotik-antibiotik yang tepat. Jika dyspepsia membaik secara substansial (hakekatnya) dengan pembasmian, adalah mungkin bahwa bakteri bertanggung jawab. Infeksi Helicobacter pylori dapat juga didiagnosa (atau ditiadakan) dengan tes-tes darah, biopsi lambung, tes napas urea, atau tes feces.
Endoskopi adalah cara yang baik untuk mendiagnosa atau meniadakan peradangan yang berhubungan dengan asam. Jika tidak ada tanda-tanda peradangan hadir, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan asam adalah tidak mungkin. Meskipun demikian, beberapa pasien-pasien tanpa tanda-tanda peradangan merespon pada penekanan asam yang kuat dan lama, menyarankan bahwa asam menyebabkan dyspepsia mereka. Oleh karenanya, banyak dokter-dokter akan menggunakan penekan asam yang kuat pada dyspepsia sebagai cara-cara untuk keduanya merawat dan mendiagnosa. Jadi, jika dyspepsia membaik secara substansial (lebih dari 50 sampai 75%) dengan penekanan asam, kemungkinan adalah bahwa asam bertanggung jawab untuk dyspepsia. Untuk tujuan ini, adalah penting untuk menggunakan penekan asam yang kuat dengan proton pump inhibitors (PPIs), seperti omeprazole (Prilosec), lansoprazole (Prevacid), rabeprazole (Aciphex), pantoprazole (Protonix) atau esomeprazole (Nexium). Perawatan seringkali diberikan pada dosis-dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan untuk 12 minggu atau lebih sebelum keputusan dibuat tentang efek perawatan pada gejala-gejala. Pengobatan yang singkat untuk hanya beberapa hari atau minggu adalah tidak cukup. Jika gejala-gejala dyspepsia tidak membaik, itu bahkan mungkin layak untuk memeriksa jumlah asam yang dihasilkan lambung (dan juga reflux atau pengaliran kembali dari asam kedalam kerongkongan) dengan pengawasan ph 24 jam untuk memastikan bahwa obat-obat penekan asam menekan asam secara efektif. Sampai dengan 10% dari pasien-pasien adalah resiten pada efek-efek dari bahkan PPIs.
Penyebab potensial lain dari dyspepsia adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari usus kecil, meskipun frekwensi dengannya dimana kondisi ini menyebabkan dyspepsia masih belum ditentukan. Pertumbuhan berlebihan dapat didiagnosa dengan pengujian pernapasan hidrogen dan dirawat terutama dengan antibiotik-antibiotik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar