Senin, 19 Mei 2014
Gastroparesis (4)
GASTROPARESIS
Prognosis Untuk Pasien-Pasien Dengan Gastroparesis
Jika gastroparesis disebabkan oleh persoalan yang dapat dibalik, contohnya pankreatitis, kondisinya akan surut ketika persoalan yang mendasarinya menghilang. Pada beberapa penderita diabetik, pengontrolan yang lebih baik dari gula darah mereka akan memperbaiki pengosongan perut. Jika tidak ada penyebab yang dapat dibalik, gastroparesis jarang menghilang. Faktanya, ia akan memburuk dengan berjalannya waktu. Gastroparesis adalah terutama sulit untuk dirawat ketika ada kelainan-kelainan kemampuan bergerak (motility) dari otot-otot usus kecil yang menyertainya.
Yang Baru Dari Gastroparesis
Perawatan percobaan yang terbaru untuk gastroparesis adalah suntikan dari racun botulinum kedalam pylorus. Pylorus adalah kanal yang sempit yang dilewati makanan dari lambung ke duodenum. Pylorus, seperti lambung, adalah organ yang berotot. Pylorus tertutup pada kebanyakan waktu yang disebabkan oleh kontraksi yang terus menerus dari otot pylorus. Ia terbuka sebentar-sebentar dan mengizinkan sekresi-sekresi dari lambung untuk memasuki usus kecil. Setelah makan, pylorus adalah sangat penting untuk metering pengosongan lambung. Pada gastroparesis, meskipun otot-otot perut lemah sepanjang waktu, otot pylorus tetap kuat dan berkontraksi dan pylorus secara relatif tertutup. Dihipotesakan bahwa jika kekuatan dari otot pylorus dikurangi, makanan mungkin lebih siap mengosongkan diri dari lambung. Meskipun prosedur operasi, diistilahkan pyloroplasty, untuk memperbesar pylorus telah digunakan pada waktu lalu untuk merawat persoalan-persoalan dengan pengosongan lambung, ia adalah operasi utama dan telah mempunyai hasil-hasil yang beragam dengan respek pada kemanjurannya. Lebih baru-baru ini, relaksasi (pengenduran) dari otot-otot pylorus telah dihasilkan dengan menyuntikan racun botulinum atau botulinum toxin (Botox) kedalam pylorus. Meskipun hasil-hasilnya baik, prosedurnya masih belum dipelajari secara cukup untuk merekomendasikan penggunaannya sampai ia adalah bagian dari protokol penelitian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar