Selasa, 20 Mei 2014
Sakit Perut (3)
Sakit Perut
Pemeriksaan Fisik
Memeriksa pasien akan menyediakan dokter dengan petunjuk-petunjuk tambahan pada penyebab sakit perut. Dokter akan menentukan:
Kehadiran suara-suara yang datang dari usus-usus yang terjadi ketika ada halangan/rintangan dari usus-usus,
Kehadiran tanda-tanda peradangan (dengan pengaturan-pengaturan siasat yang khusus selama pemeriksaan),
Lokasi dari segala kesensitifan,
Kehadiran dari suatu massa dalam perut yang menyarankan suatu tumor atau abses/bisul (suatu kumpulan infeksi nanah),
Kehadiran darah dalam feces yang mungkin menandai suatu persoalan usus seperti suatu borok, kanker usus besar, kolitis, atau iskemia.
Contohnya:
Menemukan kesensitifan dan tanda-tanda peradangan pada bagian kiri bawah perut seringkali berarti bawa diverticulitis hadir, dimana menemukan suatu massa yang lembut (meradang) pada area yang sama mungkin berarti bahwa peradangan telah berlanjut dan bahwa suatu abses telah terbentuk.
Menemukan kesensitifan dan tanda-tanda peradangan pada bagian kanan bawah perut seringkali berarti bahwa appendicitis hadir, dimana menemukan suatu massa yang lembut pada area yang sama mungkin berarti bahwa peradangan usus buntu telah berlanjut dan menjadi suatu abses (abscess).
Peradangan pada bagian kanan bawah perut, dengan atau tanpa suatu massa, juga mungkin ditemukan pada penyakit Crohn. Penyakit Crohn paling umum mempengaruhi bagian akhir dari usus kecil, biasanya berlokasi pada bagian kanan bawah perut.
Suatu massa tanpa tanda-tanda peradangan mungkin berarti bahwa suatu kanker hadir.
Tes-Tes dan Pemeriksaan-Pemeriksaan
Ketika sejarah dan pemeriksaan fisik adalah amat sangat penting dalam menentukan penyebab sakit perut, menguji seringkali perlu untuk menentukan penyebab.
Tes-Tes Laboratorium: Tes-tes laboratorium seperti perhitungan darah yang penuh, enzim-enzim hati, enzim-enzim pankreas (amylase dan lipase), dan analisa urin seringkal dilakukan dalam meng-evaluasi sakit perut.
Suatu kenaikan jumlah darah putih menyarankan peradangan atau infeksi (seperti dengan appendicitis, pancreatitis, diverticulitis, atau colitis).
Amylase dan lipase (enzim-enzim yang dihasilkan oleh pankreas) biasanya meningkat pada pankreatitis.
Enzim-enzim hati mungkin meningkat dengan serangan-serangan batu empedu.
Darah dalam urin menyarankan batu-batu ginjal.
Ketika ada diare, sel-sel darah putih dalam feces menyarankan peradangan usus.
X-ray Perut Yang sederhana: X-ray perut yang sederhana juga dirujuk sebagai KUB (karena mereka memasukkan kidney/ginjal, ureter, dan bladder/kantong kemih). KUB mungkin menunjukan putaran-putaran (loops) yang membesar dari usus-usus yang terisi dengan jumlah cairan dan udara yang berlimpah ketika ada rintangan/halangan usus. Pasien-pasien dengan suatu borok yang berlubang mungkin mempunyai jalan kelar udara dari lambung kedalam rongga perut. Udara yang lari keluar dapat terlihat pada suatu KUB pada bagian bawah diafragma. Adakalanya suatu KUB mungkin mengungkap suatu perkapuran batu ginjal yang telah lewat masuk kedalam ureter dan berakibat pada sakit perut yang dirujuk atau perkapuran-perkapuran pada pankreas yang menyarankan pankreatitis kronis.
Studi-Studi Radiografis:
Ultrasound perut bermanfaat dalam mendiagnosis batu-batu empedu, cholecystitis appendicitis, atau kista-kista indung telur yang pecah sebagai penyebab sakit.
Computerized tomography (CT) perut bermanfaat dalam mendiagnosis pankreatitis, kanker pankreas, appendicitis, dan diverticulitis, begitu juga dalam mendiagnosis abses-abses dalam perut. CT scans khusus dari pembuluh-pembuluh darah perut dapat mendeteksi penyakit dari arteri-arteri yang menghalangi aliran darah ke organ-organ perut.
Magnetic resonance imaging (MRI) bermanfaat dalam mendiagnosis banyak dari kondisi-kondisi yang sama seperti CT tomography.
Barium x-rays dari lambung dan usus-usus (rangkaian saluran pencernaan bagian atas atau upper gastrointestinal atau UGI dengan suatu lanjutan usus kecil) dapat bermanfaat dalam mendiagnosis borok-borok, peradangan, dan halangan/rintangan dalam usus-usus.
Computerized tomography (CT) usus kecil dapat bermanfaat dalam mendiagnosis penyakit pada usus kecil seperti penyakit Crohn.
Capsule enteroscopy, suatu kamera kecil seukuran suatu pil ditelan oleh pasien, dapat mengambil gambar-gambar dari seluruh usus kecil dan memancarkan gambar-gambar pada suatu penerima (receiver) yang dapat dijinjing. Gambar-gambar usus kecil dapat di-download dari penerima (receiver) ke suatu komputer untuk diperiksa oleh dokter kemudian. Capsule enteroscopy dapat bermanfaat dalam mendiagnosis penyakit Crohn, tumor-tumor usus kecil, dan luka-luka perdarahan yang tidak terlihat pada x-rays atau CT scans.
Prosedur-Prosedur Endoskopi:
Esophagogastroduodenoscopy atau EGD bermanfaat untuk mendeteksi borok-borok, gastritis (peradangan lambung), atau kanker lambung.
Colonoscopy atau flexible sigmoidoscopy bermanfaat untuk mendiagnosis kolitis yang infeksius, radang borok usus besar (ulcerative colitis), atau kanker usus besar (colon cancer).
Endoscopic ultrasound (EUS) bermanfaat untuk mendiagnosis kanker pankreas atau batu-batu empedu jika ultrasound atau CT atau MRI scans standar gagal mendeteksi mereka.
Balloon enteroscopy, teknik yang paling baru mengizinkan endoscopes dimasukkan melalui mulut atau anus dan kedalam usus kecil dimana penyebab-penyebab sakit perut dan perdarahan dari usus kecil dapat didiagnosis, dibiopsi, dan dirawat.
Operasi: Adakalanya, diagnosis memerlukan pemeriksaan rongga perut dengan laparoskopi (laparoscopy) atau operasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar