Senin, 19 Mei 2014

Gastroparesis (1)

GASTROPARESIS Definisi Gastroparesis Gastroparesis berarti paralysis (kelumpuhan) dari otot-otot lambung. Gastroparesis berakibat pada pengosongan makanan dari lambung kedalam usus kecil yang tertunda. Lambung adalah organ berongga yang terdiri terutama dari otot yang melayani sebagai kontainer penyimpan untuk makanan. Makanan dalam lambung digiling kedalam potongan-potongan kecil dengan pengocokan yang terus menerus yang dihasilkan oleh kontraksi-kontraksi dari otot-otot lambung. Sekali makanan telah digiling dengan cukup, ia secara perlahan-lahan dikosongkan dari lambung kedalam usus kecil. Hanya makanan yang telah digiling kedalam potongan-potongan kecil dapat dikosongkan dari lambung dalam cara yang normal, dan partikel-partikel yang lebih kecil dicernakan lebih baik dalam usus kecil. Lebih dari itu, proses metering mengizinkan makanan yang telah dikosongkan dicampur dengan baik dengan getah pencernaan dari usus, pankreas, dan hati (empedu) dan diserap dengan baik dari usus. Ketika otot-otot lambung lumpuh, makanan tidak digiling secara menyeluruh dan tidak dikosongkan kedalam usus secara normal. Karena mekanisme-mekanisme otot dengan mana makanan padat dan makanan cair yang telah digiling dikosongkan dari lambung adalah berbeda, mungkin ada penundaan pengosongan makanan padat (paling umum), makanan padat dan cair (kurang umum), atau makanan cairan sendirian (paling kurang umum). Gejala-Gejala Dan Tanda-Tanda Gastroparesis Gejala-gejala utama dari gastroparesis adalah mual dan muntah. Gejala-gejala lain dari gastroparesis termasuk nyeri perut, perut kembung, kekenyangan dini (merasa cepat kenyang ketika makan), dan pada beberapa kasus-kasus, kehilangan berat badan yang disebabkan oleh pemasukan makanan yang berkurang karena gejala-gejalanya. Pemasukan makanan yang berkurang dan pembatasan dari tipe-tipe makanan yang dimakan dapat menjurus pada kekurangan-kekurangan nutrisi. Muntah dari gastroparesis biasanya terjadi setelah makan-makan; bagaimanapun, dengan gastroparesis yang berat/parah, muntah mungkin terjadi tanpa makan hanya disebabkan oleh akumulasi dari sekresi-sekresi dalam lambung. Muntah yang karakteristik terjadi beberapa jam setelah makan ketika lambung digelembungkan secara maksimal oleh kehadiran dari makanan dan sekresi-sekresi yang distimulasi oleh makanan. Karena aksi penggilingan lambung tidak ada, makanan yang dimuntahkan tetap dalam potongan-potongan yang lebih besar dan dengan mudah dikenali. Bandingkan ini dengan tipe yang lebih umum dari muntah dimana makanan nampak sebagai partikel-partikel yang kecil, uniform, dan tidak dapat diidentifikasi. Efek-efek lain yang lebih jarang dari gastroparesis adalah kemajuan dari gastroesophageal reflux disease (GERD) dan malnutrisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar