Kamis, 01 Mei 2014

Infeksi Salmonella (1)

Infeksi Salmonella Definisi Salmonella Salmonella (S.) adalah nama jenis untuk sejumlah besar tipe-tipe bakteri (lebih dari 2,500). Setiap tipe dapat diidentifikasikan dengan jelas oleh mantel proteinnya yang spesifik. Selain itu tipe-tipe berhubungan sangat dekat. Bakteri Salmonella adalah berbentuk batang, flagellated, Gram stain-negative, dan diketahui menyebabkan penyakit pada manusia-manusia, hewan-hewan, dan burung-burung (terutama unggas) diseluruh dunia. Terminologi (istilah) yang mengidentifikasi lapisan-lapisan protein tertentu, atau serovar-serovar, tidak terselesaikan dengan baik, dan apa yang sebelumnya diperkirakan adalah beragam jenis-jenis dari jenis Salmonella sekarang diperkirakan adalah serovar-serovar dari hanya dua jenis oleh banyak peneliti-peneliti, S. enterica dan S. bongori. Bagaimanapun penunjukan-penunjukan ini tidak selalu diterima pada literatur ilmiah dan jadi serovar-serovar yang umum yang telah dinamakan dimasa lalu masih digunakan (contohnya, S. typhi, S. typhimurium, S. enteritidis, S. cholerasuis, S. saintpaul). Serovar-serovar diidentifikasikan dengan klasifikasi Kauffman-White yang menggunakan dua tipe-tipe utama dari antigen-antigen (somatic O dan flagellar H) untuk membedakan lebih dari 2,500 tipe-tipe dari bakteri-bakteri Salmonella. Adakalanya labor-labor atau agen-agen lain yang melaporkan mengidentifikasi yang diisolasikan hanya sebagai Salmonella spp (jenis-jenis) dan tidak mengidentifikasi serovar-serovar. Siapa Yang Menemukan Salmonella ? Bakteri pertama kali diisolasikan oleh Theobald Smith pada tahun 1885 dari babi-babi. Nama jenis Salmonella diturunkan dari nama terakhir dari D.E. Salmon, yang adalah direktur dari Smith. Gejala-Gejala Dari Infeksi-Infeksi Salmonella Salmonellosis (gastroenteritis yang dikarakteristikan oleh mual, muntah, dan diare) adalah penyakit yang paling umum oleh organisma. Kejang abdominal (perut) juga mungkin terjadi. Jadi salmonellosis menghasilkan gejala-gejala yang umumnya dirujuk sebagai keracunan makanan (food poisoning). Meskipun keracunan makanan biasanya adalah penyakit ringan, mual, muntah, dan diare dapat menjurus pada dehidrasi dan bahkan kematian (kira-kira 500 per tahun di Amerika). Adalah penting untuk mencatat bahwa banyak orgaisma-organisma lain (contohnya, virus-virus, E. coli, Shigella) dan racun-racun (contohnya, botulism, racun jamur, pestisida-pestisida) dapat menghasilkan gejala-gejala keracunan makanan. Bagaimanapun, lebih dari 1.4 juta kasus-kasus dari salmonellosis terjadi per tahun di Amerika, dan diseluruh negara-negara yang maju mempunyai angka-angka yang sama tingginya. Negara-negara dengan sanitasi yang buruk mempunyai kejadian yang lebih tinggi dari salmonellosis. Demam typhoid terjadi ketika beberapa dari organisma-organisma Salmonella (sering diidentifikasi sebagai S. typhi) tidak terbunuh oleh pertahanan-pertahanan imun manusia yang normal (sel-sel macrophage) setelah mereka memasuki sistim pencernaan (gastrointestinal tract). Salmonella kemudian selamat dan tumbuh dalam limpa, hati dan organ-organ lain manusia dan mungkin mencapai darah (bacteremia). Salmonella dapat dilepaskan dari hati ke kantong empedu, dimana mereka dapat berlanjut selamat dan dikeluarkan kedalam feces pasien untuk sampai satu tahun. Gejala-gejala termasuk demam-demam yang tinggi sampai 104 F, berkeringat, peradangan dari lambung dan usus-usus, dan diare. Gejala-gejala biasanya menghilang, namun banyak pasien-pasien menjadi pembawa Salmonella (carriers). Hampir separuh dari pasien-pasien mengembangkan denyut jantung yang lambat (bradycardia), dan kira-kira 30% dari pasien-pasien memperoleh noda-noda yang berwarna merah atau ros yang rata, sedikit menonjol pada dada dan perut. Demam typhoid juga dirujuk sebagai demam enteric. Demam paratyphoid, juga diistilahkan demam enteric, mempunyai gejala-gejala seperti typhoid, namun biasanya tidak separah typhoid. Subtipe-subtipe adalah A, B, dan C dan bervariasi dengan mempunyai perubahan-perubahan yang kecil pada gejala-gejala, seperti lebih banyak noda-noda ros (A), dalam hubungan dengan herpes labialis dan gastroenteritis (B), jarang, dengan septicemia dan abscesses (C).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar